Pengalaman Dewi Yull Menghadapi Ablasio Retina
Bunda mungkin mengenal sosok Dewi Yull sebagai seorang aktris dan penyanyi senior yang selalu tampil menarik. Namun, di balik kecantikan dan ketenarannya, ia sedang berjuang melawan kondisi serius pada matanya, yaitu ablasio retina. Kondisi ini diketahui terjadi sejak tahun 2023, ketika penglihatannya mulai terganggu. Ia merasa ada gejala yang tidak biasa, seperti adanya gelembung di mata kanannya yang membuat penglihatannya gelap terutama di malam hari.
Dewi Yull menceritakan bahwa saat itu, cairan dalam mata kanannya mulai menggelembung seperti balon. Awalnya bening, tetapi lama-lama berubah menjadi kuning dan semakin pekat. Pada malam hari, penglihatannya di bagian kanan sudah sangat gelap.
Kondisi ini diperparah oleh fakta bahwa Dewi Yull memiliki minus yang sangat tinggi, yaitu minus 25 untuk mata kanan dan minus 19 untuk mata kiri. Hal ini meningkatkan risiko ablasio retina, terutama dengan bertambahnya usia.
Apa Itu Ablasio Retina?
Ablasio retina atau retinal detachment adalah kondisi medis yang terjadi ketika lapisan retina di belakang mata terlepas dari posisi normalnya. Retina merupakan lapisan jaringan yang sangat penting karena berfungsi sebagai sensor cahaya yang diterima oleh mata. Ketika retina terlepas, sel-sel retina tidak lagi mendapatkan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan, sehingga dapat menyebabkan kebutaan permanen jika tidak segera ditangani.
Beberapa gejala yang umum terjadi pada ablasio retina antara lain:
- Munculnya bintik-bintik hitam atau silau di bidang penglihatan
- Melihat sinar petir atau kilatan cahaya
- Terdapat bayangan gelap di sudut mata
- Penglihatan menjadi kabur atau terdistorsi
Jika seseorang mengalami gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan ke dokter spesialis mata untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan penanganan yang sesuai.
Risiko dan Faktor Pemicu Ablasio Retina
Ada beberapa faktor yang bisa memicu terjadinya ablasio retina, antara lain:
- Usia lanjut: Semakin tua seseorang, semakin tinggi risiko terkena ablasio retina.
- Riwayat keluarga: Jika ada anggota keluarga yang pernah mengalami kondisi ini, risikonya lebih besar.
- Cidera mata: Cedera atau trauma pada mata dapat menyebabkan retina terlepas.
- Minus tinggi: Seperti yang dialami Dewi Yull, orang dengan minus sangat tinggi memiliki risiko lebih tinggi terkena ablasio retina.
- Operasi mata sebelumnya: Beberapa operasi mata, seperti lensa buatan, dapat meningkatkan risiko ablasio retina.
Untuk mencegah kondisi ini, penting bagi setiap orang untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan mata, terutama jika memiliki faktor risiko di atas. Selain itu, menjaga pola hidup sehat dan menghindari kebiasaan yang dapat merusak kesehatan mata juga sangat dianjurkan.
Perawatan dan Pencegahan
Perawatan ablasio retina biasanya dilakukan melalui prosedur medis seperti laser atau pembedahan. Tujuan utamanya adalah mengembalikan retina ke posisi normal agar fungsi penglihatan dapat dipertahankan.
Selain itu, pencegahan juga sangat penting. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:
- Menggunakan kacamata pelindung saat beraktivitas di luar ruangan
- Menghindari aktivitas yang berisiko menyebabkan cedera mata
- Menjaga kesehatan mata dengan mengonsumsi makanan bergizi
- Menghindari paparan sinar matahari secara langsung tanpa perlindungan
Dengan kesadaran akan pentingnya kesehatan mata dan tindakan pencegahan yang tepat, kita dapat mengurangi risiko terkena kondisi seperti ablasio retina.