– Masalah toilet umum di dekat area keberangkatan terminal bus tipe A Purabaya atau Bungurasih di Sidoarjo yang menjadi perbincangan di media sosial mendapat berbagai tanggapan, baik dari para penumpang maupun kru bus.
Diketahui, beberapa toilet sedang tidak dapat digunakan akibat saluran pembuangan yang tersumbat. Video tersebut menarik perhatian masyarakat terhadap pengelolaan fasilitas toilet di terminal yang disebut sebagai yang paling ramai di Asia Tenggara.
Koperasi para sopir bus mengakui telah mengirimkan keluhan kepada pengelola terminal. Namun, hingga kini belum ada respons terkait perbaikan toilet yang bermasalah.
Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
“Kami dari pengurus paguyuban sebenarnya juga pernah mengajukan protes kepada pengurus terminal, tapi sampai saat ini belum ada respons,” ujar salah satu supir bus, Ahmad, Kamis (14/8) seperti dilaporkan oleh Radar Sidoarjo.
Menurut Ahmad, masalah toilet ini bukanlah hal baru, melainkan telah berlangsung selama setahun terakhir. “Kami merasa prihatin, fasilitas toilet umum untuk penumpang dan awak bus saja tidak tersedia,” ujarnya.
Keadaan itu sangat merepotkan baginya. Satu-satunya kamar mandi yang masih bisa digunakan untuk buang air besar terletak dekat pintu keluar bis dan dikenakan biaya Rp 2.000.
Menurut Ahmad, jarak yang cukup jauh menyebabkan penumpang serta kru bus harus berjalan lebih lama.
“Sayangnya para penumpang akan bingung jika ingin ke kamar mandi. Kami berharap toilet dan mushola kembali dibuka, agar penumpang maupun awak pesawat yang ingin sholat atau buang air tidak perlu jauh-jauh,” tambah Ahmad.
Sementara itu, penumpang yang bernama Dewi mengatakan harus menahan keinginan buang air kecil karena toilet di dekat area pemberangkatan bus sedang ditutup.
Ia terus-menerus masuk ke area terminal untuk mencari toilet yang masih beroperasi. “Tadi sempat kembali ke dalam mencari toilet, cukup melelahkan juga,” tambahnya.
Seorang wanita berusia 36 tahun berharap fasilitas kamar mandi segera diperbaiki agar penumpang merasa lebih nyaman.
Menurutnya, ketersediaan fasilitas toilet merupakan salah satu hal yang penting dalam memilih alat transportasi. “Jika bukan karena terburu-buru, saya akan memilih naik kereta api,” tegasnya.
Merespons keluhan tersebut, Pengawas Satuan Pelayanan (Wassatpel) Terminal Tipe A Purabaya Eko Hadi Prasetyo berjanji akan berkoordinasi dengan pengelola toilet sebelumnya.
“Kita juga akan sampaikan kepada BPTD (Balai Pengelola Transportasi Darat) agar mencari solusi terbaik,” tegasnya.