news  

Marsma Fajar Adriyanto Dimakamkan di Probolinggo, Diterbangkan dari Halim

Marsma Fajar Adriyanto Dimakamkan di Probolinggo, Diterbangkan dari Halim

– Marsma TNI Fajar Adriyanto meninggal dunia akibat kecelakaan pesawat latih yang dimiliki Federasi Aerosport Seluruh Indonesia (FASI) di kawasan Ciampea, Bogor, Jawa Barat, pada hari Minggu pagi (3/8).

Jenazah saat ini sedang berada di rumah duka yang terletak di Jl. Triloka XI no K14.

Support kami, ada hadiah spesial untuk anda.
Klik di sini: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Kompleks TNI AU, Pancoran, Jakarta Selatan. Rencananya, Almarhum Fajar akan dikuburkan di pemakaman keluarga di kampung halamannya Probolinggo, Jawa Timur.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsma TNI I Nyoman Suadnyana menyampaikan bahwa jenazah akan diberangkatkan dari Lanud Halim Perdanakusuma pada hari Senin (4/8) besok, pukul 06.30 WIB. Jenazah akan dibawa dengan pesawat Hercules ke Malang.

Kemudian, jenazah akan diangkut melalui perjalanan darat ke kampung halamannya di Probolinggo untuk dikuburkan di makam keluarga.

Support us — there's a special gift for you.
Click here: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

“Waktu tempuh perjalanan ke Malang adalah 1 jam 45 menit. Dari Malang, perjalanan dilanjutkan dengan kendaraan darat, lalu dimakamkan di pemakaman keluarga di Probolinggo,” kata Nyoman, Minggu (3/8).

Nyoman menjelaskan, ketika kejadian terjadi, Marsma Fajar terbang bersama dengan seorang pilot lainnya, Roni.

Roni adalah seorang penerbang yang berasal dari FASI. Roni dan Fajar terbang bersama untuk berlatih dan meningkatkan keterampilan mereka.

“Ia memang pilot dari Federasi Aerosport Seluruh Indonesia. Ia juga seorang instruktur, yang sama-sama melakukan penerbangan tersebut untuk kebutuhan kami sehari-hari, untuk latihan profesional kami, agar saat itu tetap berjalan, sehingga kami tidak perlu melakukan terbang selama berjam-jam, berapa lama,” katanya.

Nyoman menyampaikan, meskipun hanya satu pesawat, Roni berhasil selamat dan saat ini masih menjalani perawatan intensif di RSAU dr. M. Hassan Toto.

“Untuk pilot saudara Roni, hingga saat ini sudah sadar, tetapi belum bisa berbicara. Sudah dalam keadaan sadar, namun masih menjalani perawatan di rumah sakit,” katanya.

Kronik Jatuhnya Pesawat Marsma TNI Fajar Adrianto

Peristiwa buruk terjadi pada hari Minggu (3/8) di kawasan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pesawat sipil tipe Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 dengan nomor registrasi PK-S126 milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) jatuh saat sedang berlatih.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsma TNI I Nyoman Suadnyana mengungkapkan, pesawat lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja pada pukul 09.08 WIB. Penerbangan ini merupakan bagian dari latihan keahlian penerbangan olahraga udara sebagai upaya pembinaan dan pemeliharaan kemampuan.

Namun sekitar pukul 09.19 WIB, pesawat kehilangan komunikasi. Tidak lama kemudian, pesawat ditemukan jatuh dekat Tempat Pemakaman Umum (TPU) Astana, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea.

Kedua kru pesawat segera dievakuasi ke RSAU dr. M. Hassan Toto. Sayangnya, Marsma Fajar meninggal dunia setelah tiba di rumah sakit.

“Tetapi, Marsma TNI Fajar Adriyanto dinyatakan meninggal dunia ketika tiba di rumah sakit,” ujar Nyoman.

Latihan ini merupakan bagian dari kegiatan rutin FASI yang diawasi langsung oleh TNI AU. Marsma Fajar bertugas sebagai pilot dan didampingi oleh co-pilot bernama Roni.

Pesawat telah dilengkapi dengan Surat Izin Terbang (SIT) bernomor SIT/1484/VIII/2025 yang dikeluarkan Lanud Atang Sendjaja, dan merupakan penerbangan kedua pada hari tersebut. Kondisi pesawat disebut layak untuk terbang,” katanya.

TNI AU telah mengirimkan seluruh komponen yang relevan untuk mengevakuasi para korban dan menjaga lokasi jatuhnya pesawat. (*)