Makan Sambil Time Travel! Coba 7 Kuliner Tradisional Klaten dengan Cara Memasak Nenek Moyang

Makan Sambil Time Travel! Coba 7 Kuliner Tradisional Klaten dengan Cara Memasak Nenek Moyang



– Tak sekadar jadi kota transit antara Yogyakarta dan Solo, Klaten diam-diam menyimpan warisan kuliner yang masih dilestarikan secara autentik. Di balik cita rasa yang menggoda, tersimpan teknik memasak tradisional ala abad ke-19 yang tak lekang oleh zaman.

Mulai dari ayam panggang yang dibakar dalam gerabah, sampai jenang legit hasil adukan tangan selama berjam-jam, semuanya bisa kamu temukan di sini. Penasaran kuliner Klaten apa saja yang dimasak dengan cara kuno dan tetap eksis hingga 2025? Ini dia 7 rekomendasi tempat makan yang akan membuat kamu “time travel” lewat rasa.

1. Ayam Panggang Mbah Dinem

Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Lokasi: Jl. Andalas No.21A, Klaten Tengah

Harga: Rp20.000–Rp40.000

Masih dimasak menggunakan gerabah tanah liat dan arang kayu, ayam panggang legendaris ini sudah eksis sejak 1950-an. Proses pemanggangan dilakukan selama 3–4 jam dengan 18 rempah tradisional. Aromanya khas dan rasa dagingnya smokey banget.

2. Sop Ayam Pak Min

Lokasi: Jl. Mayor Kusmanto No.23

Harga: Rp15.000–Rp30.000

Ikon kuliner Klaten ini masih mempertahankan teknik slow cooking dalam kendil tanah. Kaldu direbus hingga 12 jam tanpa MSG, menghasilkan kuah bening yang gurih alami. Cocok untuk sarapan maupun makan siang ringan.

3. Kepelan Pedan

Lokasi: Desa Keden, Pedan

Harga: Rp5.000 (isi 5)

Camilan khas ini punya bentuk unik karena dibentuk dengan kepalan tangan langsung sebelum digoreng. Rasanya gurih dan teksturnya renyah di luar, empuk di dalam. Biasanya disajikan dengan sambal kacang tradisional.

4. Jenang Krasikan

Lokasi: Pasar Krasak, Klaten Utara

Harga: Rp10.000/porsi

Dibuat dari beras ketan, santan, dan gula merah, jenang ini dimasak hingga 8–10 jam di atas tungku kayu. Proses aduk manual selama berjam-jam menciptakan tekstur legit yang tidak mudah pecah. Dulu jadi menu wajib saat upacara adat Jawa.

5. Sego Wiwit Mbok Darmi

Lokasi: Desa Jatinom

Harga: Rp12.000/porsi

Sego Wiwit adalah nasi uduk khas upacara sedekah bumi. Dimasak dengan kukusan bambu, lengkap dengan ayam panggang, urap, dan sambal kedelai tumbuk. Rasanya sederhana tapi sangat membekas.

6. Nasi Tumpang Lethok Bu Riyanti

Lokasi: Jl. Pemuda, Klaten

Harga: Rp10.000–Rp15.000

Tumpang Lethok dibuat dari tempe semangit (fermentasi 3 hari) yang diulek halus dengan bumbu. Rasa gurih-pedasnya khas, cocok disantap pagi hari. Porsinya pas, sambalnya nendang.

Datang sebelum pukul 09.00 biar nggak kehabisan tempe semangit yang masih fresh.

7. Dawet Bayat

Lokasi: Desa Bayat, Klaten

Harga: Rp5.000/gelas

Masih menggunakan cetakan gerabah berlubang dan santan yang dimasak di tungku kayu, dawet ini punya rasa creamy dan aroma khas yang susah ditiru mesin modern. Cocok banget buat pelepas dahaga siang hari.

Itinerary Kuliner Tradisional Sehari di Klaten:

  • 06.00 WIB: Sarapan Sego Wiwit di Warung Mbok Darmi

  • 09.00 WIB: Cicipi Jenang Krasikan panas di Pasar Krasak

  • 11.00 WIB: Makan siang ayam panggang di Mbah Dinem

  • 13.00 WIB: Seruput Dawet Bayat di bawah terik matahari

  • 15.00 WIB: Ngemil Kepelan sambil ngopi di Pedan

  • 18.00 WIB: Dinner dengan Nasi Tumpang Lethok Bu Riyanti

  • 20.00 WIB: Tutup hari dengan Sop Ayam Pak Min

Seputar Kuliner Tradisional Klaten

Apa kuliner khas Klaten yang paling legendaris?

Sop Ayam Pak Min, Ayam Panggang Mbah Dinem, dan Jenang Krasikan.

Di mana bisa menemukan makanan khas yang masih dimasak pakai teknik tradisional?

Pasar Krasak, Desa Bayat, Pedan, dan beberapa warung tua di Klaten Tengah dan Jatinom.

Apakah makanan-makanan ini ramah buat dibawa pulang?

Beberapa camilan seperti Kepelan dan Jenang bisa dijadikan oleh-oleh dengan kemasan kertas/kotak.

Jadi, kalau kamu cari jawaban atas pertanyaan “kuliner klasik Klaten yang masih orisinal?”—jawabannya ada di 7 tempat ini.***