Berita  

Maestro Fesyen Giordano Armani Meninggal di Milan

Maestro Fesyen Giordano Armani Meninggal di Milan

SEPUTAR CIBUBUR– Dunia mode sedang berduka. Giordano Armani, maestro fesyen asal Italia yang diakui sebagai salah satu desainer paling berpengaruh sepanjang masa, meninggal dunia pada usia 91 tahun, Kamis lalu, di rumahnya di Milan.

Kehilangan ini menciptakan celah yang besar di dalam industri fesyen global, mengingat jejak panjang dan kontribusinya yang telah membentuk gaya berpakaian modern selama hampir lima puluh tahun.

Pihak rumah mode Giorgio Armani mengonfirmasi berita duka tersebut melalui pernyataan resmi. Mereka juga menyampaikan bahwa masyarakat dapat memberikan penghormatan terakhir di Via Bergognone 59, Milan, pada hari Sabtu 7 September dan Minggu 8 September 2025.

Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Sesi berkabung akan dibuka mulai pukul 09.00 hingga 18.00 menurut waktu setempat. Namun, upacara pemakaman akan dilaksanakan secara rahasia, hanya dihadiri oleh anggota keluarga dan orang-orang dekat maestro tersebut.

“Dengan rasa sedih yang mendalam, Armani Group mengumumkan kematian pendirinya, desainer, dan tokoh utama kami,” tulis perusahaan dalam pernyataan resmi yang dilaporkan oleh Hollywood Reporter.

Disebutkan juga, Armani meninggal dengan tenang, dikelilingi oleh orang-orang yang dicintainya.

Dedikasi Hingga Akhir Hayat

Pernyataan resmi perusahaan juga menekankan bahwa Giordano Armani tetap bekerja dengan penuh semangat hingga hari-hari terakhirnya.

Ia terkenal sebagai sosok yang tak pernah berhenti menghabiskan waktu dan tenaganya untuk koleksi, perusahaan, serta berbagai proyek inovatif yang terus berkembang. Bahkan, meskipun sudah tua, ia tetap aktif memantau rumah mode yang ia dirikan.

Namun, pada Juni 2025, Armani kali pertama tidak hadir dalam Milan Fashion Week saat koleksi pakaian pria musim semi-panas 2026 dipertunjukkan.

Absennya pada saat itu disebabkan oleh cedera yang tidak dijelaskan secara rinci. Padahal, bulan September ini ia telah merencanakan perayaan besar dalam rangka memperingati 50 tahun berdirinya label Giorgio Armani—sebuah momen yang dinantikan oleh dunia mode.

Awal Perjalanan

Lahir di Piacenza, Italia, pada tanggal 11 Juli 1934, Armani memulai kariernya di dunia mode dari posisi bawah. Ia pernah bekerja sebagai pengatur tata letak toko sebelum bergabung dengan rumah mode yang dimiliki oleh Nino Cerutti, seorang desainer pakaian pria terkenal.

Berdasarkan pengalaman ini, Armani mengasah kemampuan dan pemahaman mengenai detail pakaian pria yang nantinya menjadi ciri khas karyanya.

Pada tahun 1975, dia membangun label Giorgio Armani. Sejak saat itu, dunia fashion menyaksikan perubahan besar dalam gaya berpakaian.

Armani memperkenalkan setelan jas dengan potongan yang lebih santai, bahu yang tidak kaku, pinggang yang ramping, serta penggunaan kain inovatif yang tetap terasa mewah.

Warna-warna lembut seperti abu-abu, beige, dan hijau muda menjadi ciri khas yang selalu hadir dalam setiap koleksi. Ia mampu menciptakan pakaian yang anggun sekaligus nyaman, menjadikan mode sebagai bahasa universal yang mudah diterima oleh berbagai kalangan usia.

Dari Dunia Peraga Koleksi ke Layar Film

Dampak Armani tidak hanya terbatas pada panggung runway. Dunia perfilman Hollywood sering mempercayakan penampilan karakter legendaris kepada karyanya.

Leonardo DiCaprio dalam The Wolf of Wall Street, Kevin Costner di The Untouchables, hingga Christian Bale dalam peran Patrick Bateman dan Bruce Wayne, semuanya terlihat menarik berkat pakaian yang dirancang oleh Armani.

Tidak hanya itu, tuksedo putih Brad Pitt diInglourious Basterdsdan mantel bulu unta yang dipakai Jessica Chastain dalamA Most Violent Yearjuga lahir dari karya kreatif sang maestro. Bahkan detail kecil seperti kerah tajam dalam filmGoodfellas memperlihatkan sentuhan khas Armani.

Penghargaan Akademi 1990 menjadi salah satu acara yang paling mengesankan. Pada waktu itu, lima bintang terkenal—Michelle Pfeiffer, Julia Roberts, Jodie Foster, Jessica Lange, dan Jessica Tandy—memakai pakaian karya Armani, menunjukkan bahwa ia menjadi desainer favorit para artis internasional.

Warisan Abadi

Selain sebagai desainer, Armani merupakan seorang inovator yang mampu mengubah cara berpakaian pria dan wanita kontemporer. Ia menjadikan kenyamanan setara dengan kesenangan, serta memperkenalkan gaya minimalis yang tetap anggun.

Filosofi tersebut kini tetap bertahan dalam setiap koleksi Giorgio Armani, Emporio Armani, serta berbagai divisi bisnis lain yang muncul berdasarkan visinya.

Pergiannya Giordano Armani menjadi penutup dari masa lalu seorang tokoh yang tidak hanya menentukan gaya, tetapi juga menciptakan bahasa yang universal mengenai keanggunan.

Meskipun tubuhnya telah pergi, karya dan warisan yang ditinggalkan akan tetap menjadi sumber inspirasi bagi para desainer di seluruh dunia.