TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BANYUWANGI– Kemacetan di jalur Situbondo – Banyuwangi, khususnya di jalan yang menuju Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, telah mulai membaik, Senin (28/7/2025).
Asosiasi Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Ferry (Gapasdap) menyarankan penambahan dermaga agar kemacetan yang pernah terjadi tidak terulang kembali.
Ketua Departemen Tarif dan Usaha Gapasdap Rahmatika menyarankan agar jumlah dermaga di Pelabuhan Ketapang ditingkatkan.
Selain banyak kapal yang sempat tidak beroperasi, menurutnya, kemacetan juga disebabkan oleh kurangnya fasilitas pelabuhan.
“Harus ditambahkan dermaga sebanyak paling sedikit dua pasang, maksimal lima pasang,” ujar Rahmatika, Senin (28/7/2025).
Ia mengatakan, penambahan dermaga mampu mengantisipasi sebesar 50 persen. Selain itu, dermaga baru juga dapat digunakan sebagai persiapan jika diperlukan perbaikan pada dermaga-dermaga yang kondisinya kurang optimal.
Rahmatika tidak sependapat dengan usulan penambahan kapal di rute Ketapang-Gilimanuk. Ia mengatakan, Pelabuhan Ketapang tidak kekurangan kapal jika saat itu tidak terjadi keterlambatan dalam pelayaran kapal-kapal eks-LCT.
Pada kondisi normal seperti saat ini, menurutnya, kapal-kapal justru sering tidak memiliki pekerjaan.
Ada sebanyak 56 kapal yang saat ini tersedia, namun hanya 28 kapal yang dapat beroperasi akibat keterbatasan dermaga. Jika penambahan kapal terus dilakukan, hal tersebut hanya akan menambah jumlah kapal yang tidak digunakan karena tidak memiliki tempat bersandar,” tambahnya.
Menurutnya, penambahan kapal tidak berarti meningkatkan kapasitas muat atau kemampuan angkut. Karena masalah dermaga masih belum terselesaikan.
“Dermaga baru dibangun untuk mengantisipasi 28 kapal yang sedang tidak beroperasi sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal, jika hanya 3 pasang dermaga yang dibangun, maka 12 kapal sudah bisa beroperasi,” tambahnya.
Seorang pria yang juga menjabat sebagai pengurus Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengusulkan agar pihak-pihak terkait melakukan pengamatan langsung terhadap kondisi nyata di Pelabuhan Ketapang.
Maka, mereka memahami masalah yang terjadi di pelabuhan. Terutama di luar keadaan kemacetan yang parah beberapa hari sebelumnya.
“Saat ini seluruh kapal di eks-LCT sudah beroperasi dan bahkan mampu mengantisipasi kemacetan panjang, sehingga antrian hingga malam Minggu telah terurai,” tambahnya.
Peroleh informasi tambahan di Googlenews, klik :Tribun Jatim Timur
Ikuti channel whatsapp, klik :Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)