news  

Mabes TNI Sambut 4 Anggota OPM Kembali ke NKRI, Kapuspen: Kami Terbuka

Mabes TNI Sambut 4 Anggota OPM Kembali ke NKRI, Kapuspen: Kami Terbuka

Kembalinya 4 Anggota OPM ke NKRI Dengan Tangan Terbuka

Setelah empat anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengucapkan sumpah setia kembali kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Kabupaten Puncak, Papua Tengah pada Rabu (9/7), Mabes TNI memberikan respons resmi. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi menyampaikan bahwa pihaknya menyambut keputusan tersebut dengan tangan terbuka.

Empat individu yang kembali ini adalah Yopi Tabuni, Erenus Tabuni, Kilistus Murib, dan Endan Tabuni. Mereka sebelumnya tergabung dalam OPM di bawah kendali Kodap III Sinak. Proses pengucapan sumpah setia dilakukan di halaman Kantor Koramil 1717-02/Sinak. Dalam pernyataannya, Kristomei menjelaskan bahwa keempat anggota tersebut melafalkan dan menandatangani ikrar kesetiaan kepada NKRI. Mereka juga memberikan penghormatan terhadap bendera Merah Putih sebagai simbol kembalinya mereka ke pangkuan Ibu Pertiwi.

Kristomei menekankan bahwa keputusan keempat anggota OPM ini merupakan hasil dari pendekatan humanis yang dilakukan oleh satuan tugas gabungan TNI. Pendekatan ini mencakup dialog, perlindungan, serta pembinaan terhadap masyarakat. Menurutnya, TNI tidak hanya fokus pada fungsi pertahanan, tetapi juga aktif membangun kepercayaan dan menjalin kedekatan emosional dengan masyarakat Papua di lokasi penugasan.

Dalam pernyataannya, Kristomei menyebut bahwa TNI selalu menjunjung tinggi prinsip legalitas, kehati-hatian, serta perlindungan terhadap warga sipil sebagai prioritas utama dalam setiap pelaksanaan tugas. Pihaknya juga berkomitmen untuk selalu membuka pintu bagi siapa pun yang ingin kembali ke NKRI.

Selain itu, mantan kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) ini menegaskan bahwa anggota OPM yang meninggalkan jalan separatis dan kembali ke NKRI adalah saudara sebangsa yang patut didukung untuk membangun masa depan Papua yang lebih damai dan sejahtera.

Menurut Kristomei, mereka yang memilih meninggalkan jalan kekerasan dan kembali ke NKRI adalah saudara kita. Bersama-sama, kita dapat membangun Papua yang aman, damai, dan bermartabat. Keputusan ini menjadi bukti bahwa pendekatan yang dilakukan TNI berhasil dalam meredam konflik dan menciptakan suasana harmonis di wilayah Papua.

Langkah Strategis TNI dalam Memperkuat Persatuan

Pendekatan yang dilakukan oleh TNI dalam menangani isu separatisme di Papua sangat penting untuk dipertahankan. Melalui dialog dan pembinaan, TNI mampu membangun hubungan yang saling percaya antara aparat negara dan masyarakat setempat. Hal ini menjadi kunci dalam menciptakan perdamaian yang berkelanjutan.

Tidak hanya itu, langkah TNI dalam menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat juga menjadi contoh nyata dari komitmen pemerintah dalam menjaga persatuan bangsa. Dengan tetap menjunjung hak asasi manusia dan keadilan, TNI menunjukkan bahwa upaya penyelesaian konflik harus dilakukan secara damai dan inklusif.

Selain itu, kembalinya 4 anggota OPM ke NKRI juga menjadi semangat baru bagi masyarakat Papua. Mereka menunjukkan bahwa keberadaan negara tidak selalu identik dengan ketakutan, tetapi bisa menjadi tempat yang aman dan penuh harapan. Dengan demikian, kebijakan yang diambil oleh TNI diharapkan dapat menjadi model dalam menangani isu-isu serupa di daerah lain.

Dalam rangka memperkuat persatuan, TNI juga terus memperluas partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan. Dengan melibatkan masyarakat dalam berbagai program, TNI berupaya menciptakan rasa memiliki terhadap NKRI. Hal ini akan memperkuat ikatan antara rakyat dan negara, serta menciptakan lingkungan yang lebih harmonis.

Keberhasilan ini juga menjadi inspirasi bagi pihak-pihak lain yang ingin berkontribusi dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan semangat kebangsaan yang tinggi, semua pihak dapat bekerja sama untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi seluruh rakyat Indonesia.