– Bupati Indramayu Lucky Hakim menghadapi kemungkinan dipecat dari posisinya karena dilaporkan melakukan perjalanan wisata ke Jepang. Informasi ini sesuai dengan yang disebutkan dalam UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Sebagai pemimpin daerah, seharusnya Lucky Hakim mengajukan permohonan persetujuan kepada Gubernur Jawa Barat dan salinan dokumen tersebut harus dikirimkan ke Menteri Dalam Negeri.
“Undang-undang tersebut dihentikan untuk sementara berapa lama? Hanya tiga bulan, cek saja undang-undangnya,” ujar Dedi Mulyadi dalam postingannya di akun media sosial Instagram, Minggu (6/4).
Dedi menggarisbawahi bahwa pada periode cuti Lebaran Idul Fitri 1446 H/2025, pemimpin setempat harus berada di wilayah mereka. Ia berasumsi bahwa tugas pemimpin adalah untuk membangun hubungan baik dengan masyarakatnya daripada melakukan perjalanan wisata ke mancanegara.
“Bulan Lebaran seperti ini, para petinggi itu biasanya berada di sana. Berada di sana lah, karena kita bersilaturahmi dengan warga. Kita melakukan halalbihalal dengan warga setempat, bukan dengan warga asing,” jelas Dedi tegas.
Dedi mengungkapkan bahwa beragam masalah wilayah muncul selama periode Lebaran. Misalnya seperti kemacetan lalu lintas dan potensi bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
“Bermacam masalah dapat timbul saat lebaran, seperti kemacetan lalu lintas. Selain itu, beragam insiden kerap terjadi dan kadang-kadang kondisinya menjadi sangat sulit, sehingga lebih baik tetap di dalam negri daripada merencanakan liburan ke luar negeri,” jelas Dedi.
Selanjutnya, Dedi menyayangkan tindakan Lucky Hakim yang meninggalkan negara tersebut tanpa mendapatkan persetujuan terlebih dahulu. Dia juga menerangkan bahwa telah mencoba menghubungi Lucky Hakim berkali-kali namun tak kunjung mendapat balasan.
“Saya mengirim pesan WA berkali-kali tapi tak mendapat respon. Saya juga pernah kirim notifikasi tentang acara melalui WA dengan sangat detail, namun tetap tanpa balasan. Menurut saya kurang ada jawaban mungkin lantaran jarang membuka aplikasi tersebut; ternyata orang itu berada di Jepang,” jelasnya.