PR JABAR –
Panjang liburan Waisak di tahun ini diperkirakan akan mengundang sekitar 500 ribu turis untuk datang ke Bandung. Menurut pernyataan Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, kota tersebut masih menjadi destinasi primadona bagi pelancong, terlebih lagi ketika liburan besar berjalan selama empat hari. Indikator peningkatan tingkat hunian hotel sudah dapat diamati semenjak akhir minggu lalu.
Hotel Diperkirakan Dipadati oleh 500 Ribu Wisatawan
Farhan menyebutkan bahwa sebagian besar pelancong biasanya tinggal di Bandung selama dua hari sambil menjelajahi beragam destinasi pariwisata, lebih spesifiknya di wilayah utara kota tersebut. “Ketersediaan hotel penuh dengan kunjungan wisatawan yang meningkat, namun kondisi lalu lintas menjadi sesak akibat volume kendaraan yang signifikan menuju Bandung,” ungkap Farhan. Dia juga menduga jumlah pengunjung bisa mencapai separuh juta orang pada periode liburan kali ini. Rekayasa lalu lintas telah disiapkan oleh tim mereka, terlebih lagi untuk daerah tujuan seperti Bandung Utara.
Agar dapat menyelesaikan masalah kemacetan, mereka telah menyusun rencana yang rinci dengan mencantumkan peranan kepolisian untuk membantu mengarahkan aliran kendaraan, sesuai dengan situasi di tempat. Meskipun terjadi peningkatan jumlah pelancong, tim ini tetap bertekad menjaga ketenangan serta kelancaran di seluruh destinasi pariwisata di Bandung.
Pengaturan dan Pemantauan demi Kepuasan Pelancong
Melihat peningkatan jumlah turis, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) juga bakal diturunkan guna menyehatkan sejumlah praktek tak bertanggung jawab, misalnya parkiran sembarangan, biaya delman yang ngawur, serta pemain musik jalanan yang ganggu. “Kita pastikan bahwa kondusivitas lalu lintas tetap terpelihara. Pegawai akan memantau kegiatan pedagang asongan supaya engga mencelakai pelancong maupun penduduk setempat,” tegas Farhan sambil menekankan tekadnya buat menjaga kenyamanan para tamu saat berkunjung di Kota Bandung.
Pengaruh Ekonomi serta Kesempatan Berkarir
Besar jumlah turis yang berkunjung pastinya memiliki efek positif pada ekonomi Kota Bandung. Menurut Farhan, bidang ekonomi, lebih spesifik di bagian layanan, menampilkan pertumbuhan yang cepat. Fenomena tersebut menciptakan kesempatan pekerjaan baru untuk penduduk Bandung, termasuk posisi sementara dan permanen, terlebih lagi bagi mereka yang kehilangan pekerjaannya atau belum bekerja. “Bandung adalah destinasi pariwisata, sehingga aktivitas ekonomi sangat nampak meningkat. Ini pun menjadi pintu masuk lapangan kerja bagi banyak individu,” ungkap Farhan.
Penutupan Klub Malam untuk Memelihara Layanan
Selagi itu pula, Farhan mengonfirmasikan bahwa dalam peringatan Hari Raya Waisak, segala pusat hiburan malam di Bandung bakal ditutup. Pasukan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) akan menjalankan pemantauan ekstra keras guna menjamin tak ada lokasi hiburan malam yang aktif sepanjang masa tersebut. Tindakan ini diterapkan sebagai ungkapan hormat kepada momen-momen penting agama di tanah air. “Layaknya waktu bulan Ramadhan, Nyepi, Idul Fitri, serta Paskah, kini tepat pada waktunya Waisak kita tutup semua area hiburan malam,” jelas Farhan dengan tegas.
Libur panjang Waisak kali ini merupakan kesempatan berharga bagi Kota Bandung dalam menggaet pelancong dan membawa manfaat signifikan kepada perekonomian setempat. Pemkot Bandung fokus pada upaya menciptakan suasana nyaman dan tertib, serta mewujudkan perjalanan yang aman dan menyenangkan untuk seluruh tamu yang berkunjung.
Di samping itu, industri-industri lain seperti jasa angkutan dan ritel turut merasakan dampak positif akibat kedatangan pelancong tersebut. Lebih lanjut lagi, atraksi-atraksi pariwisata terbaru yang bermunculan di wilayah Kabupaten Bandung memberikan tambahan nilai pada Kota Kembang ini sebagai tujuan liburan primadona. Misalnya saja, lokasi-lokasi eksotis yang menghadirkan pengalaman unik bagi tamu-tamu berkunjung, termasuk kegiatan trekking, berkeliling dengan sepeda, serta mencicipi masakan khas Bandung, telah melengkapi ragam opsi wisata dalam area ini.