news  

Librocubicularist: Seni Membaca di Tempat Tidur yang Menenangkan dan Dampaknya

Librocubicularist: Seni Membaca di Tempat Tidur yang Menenangkan dan Dampaknya

Librocubicularist: Kebiasaan Membaca di Tempat Tidur yang Bisa Memberi Manfaat dan Risiko

Membaca di tempat tidur sering kali dianggap sebagai kebiasaan yang menyenangkan. Namun, apakah kamu pernah mendengar istilah “librocubicularist”? Istilah ini merujuk pada seseorang yang suka membaca di tempat tidur. Meskipun terdengar asing, istilah ini pertama kali muncul dalam novel The Haunted Bookshop karya Christopher Morley pada tahun 1919. Meski jarang digunakan, kebiasaan ini memiliki banyak penggemarnya. Bagaimana bisa?

Kenapa Membaca di Tempat Tidur Menjadi Pilihan Favorit?

Banyak orang menemukan bahwa membaca di tempat tidur adalah cara yang sempurna untuk menutup hari. Setelah lelah bekerja atau beraktivitas sepanjang hari, duduk di bawah selimut sambil membaca buku favorit bisa memberikan rasa nyaman. Penelitian menunjukkan bahwa membaca selama 30 menit dapat mengurangi stres, bahkan setara dengan efek yoga atau menonton video lucu.

Dalam sebuah studi, sekitar 42% dari 496 peserta melaporkan bahwa tidur mereka menjadi lebih baik setelah seminggu rutin membaca sebelum tidur, dibandingkan hanya 28% yang tidak membaca. Selain itu, membaca sebelum tidur juga membantu seseorang lebih cepat tertidur. Aktivitas ini bisa menurunkan detak jantung, melemaskan otot-otot yang tegang, dan membuat tubuh lebih rileks. Pikiran pun ikut tenang karena fokus dialihkan dari hal-hal yang memicu kecemasan atau stres.

Bagi anak-anak, manfaatnya bahkan lebih besar. Membaca sebelum tidur bisa membantu mereka tidur lebih cepat, meningkatkan kosakata, serta memperbaiki perilaku. Ini jauh lebih baik dibandingkan bermain gadget atau menonton TV.

Perhatikan Risiko yang Tersembunyi

Meskipun terlihat menyenangkan, membaca di tempat tidur juga memiliki risiko yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah penggunaan gadget seperti e-reader atau ponsel. Cahaya biru yang dipancarkan oleh layar bisa mengganggu produksi melatonin, hormon yang membantu tidur. Akibatnya, mata sulit tertutup atau tidur menjadi kurang pulas.

Selain itu, posisi tubuh saat membaca juga penting. Banyak orang membaca sambil berbaring atau memegang buku di sudut aneh. Jika dilakukan terus-menerus, hal ini bisa menyebabkan sakit leher atau punggung. Isi buku juga memengaruhi suasana hati. Jika membaca novel horor atau thriller yang menegangkan, pikiran justru akan tetap terjaga, membuat sulit rileks.

Ada juga penelitian yang menunjukkan bahwa kebiasaan ini bisa menyebabkan kantuk di siang hari, meskipun efeknya tidak terlalu signifikan. Selain itu, jika terlalu sering membaca di tempat tidur, otak bisa bingung antara tempat tidur dan tempat membaca. Hal ini bisa memicu insomnia, terutama bagi yang mudah mengalami masalah tidur.

Tips Membaca di Tempat Tidur Tanpa Masalah

Untuk tetap bisa menikmati kebiasaan ini tanpa khawatir, ada beberapa tips yang bisa diterapkan. Pertama, lebih baik memilih buku fisik daripada gadget untuk menghindari paparan cahaya biru. Jika terpaksa menggunakan e-reader, nyalakan mode malam atau kurangi intensitas cahayanya.

Kedua, perhatikan posisi tubuh. Gunakan bantal untuk menyangga punggung dan leher, serta pastikan buku sejajar dengan mata agar tidak terasa capek. Pilih bacaan yang santai, bukan yang memicu ketegangan. Beri jeda sekitar 15 hingga 30 menit antara selesai membaca dan tidur, agar pikiran sempat tenang.

Jika ingin lebih aman, coba membaca di kursi empuk di samping tempat tidur. Dengan demikian, tempat tidur tetap menjadi zona khusus untuk istirahat.

Penutup: Nikmati dengan Bijak

Librocubicularist memang menyenangkan dan bisa memberikan rasa rileks, terutama jika dilakukan dengan benar. Namun, kita harus waspada terhadap risiko yang mungkin muncul, seperti paparan cahaya biru atau posisi tubuh yang salah.

Dengan tips yang disampaikan, kamu bisa menikmati kebiasaan ini dengan lebih nyaman dan sehat. Jadi, besok malam, apakah kamu ingin membaca di tempat tidur lagi? Tentu boleh, asalkan memilih buku yang tepat, menjaga posisi tubuh, dan menikmati waktu santai kamu.