Film Pendek Laut Bercerita yang Mengangkat Isu Penculikan Aktivis
Film pendek berdurasi 30 menit, Laut Bercerita (The Sea Speaks His Name), merupakan adaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Leila S. Chudori. Film ini disutradarai oleh Pritagita Arianegara, yang sebelumnya juga memimpin produksi film Salawaku (2016) dan telah mendapatkan perhatian luas dari para penonton.
Film ini fokus pada isu duka dan kehilangan keluarga korban penculikan. Meskipun sutradara memiliki peran penting dalam pembuatan film, seluruh naskah ditulis sepenuhnya oleh Leila S. Chudori. Ia menjelaskan bahwa proses pengadaptasian dari novel ke film pendek berbeda dibandingkan dengan film layar lebar. Dalam film layar lebar, biasanya rumah produksi mengambil alih hampir semua aspek, termasuk keterlibatan penulis atau tidak. Namun, dalam kasus film ini, ia secara aktif terlibat dalam penulisan naskah dan bekerja sama dengan sutradara untuk menambahkan adegan-adegan baru.
Leila menyebutkan bahwa ia hanya bertugas menulis naskah dan berkoordinasi dengan sutradara. Sementara itu, casting dan aspek lainnya dilakukan oleh tim produksi. Ia mencontohkan bagaimana penambahan adegan di meja makan membuat durasi film meningkat dari 10 menit menjadi 30 menit. Proses ini menunjukkan betapa detail dan kompleksnya pengembangan film pendek ini.
Produser film, Wisnu Darmawan, mengungkapkan bahwa sejak rilis pada 2017, film ini selalu diputar dalam acara terbatas maupun di kampus-kampus. Hingga saat ini, jumlah penonton mencapai sekitar 50 ribu orang. Namun, angka tersebut belum termasuk penonton yang menonton secara online. Wisnu menambahkan bahwa pihaknya sedang melakukan pembenahan database untuk memperoleh data yang lebih akurat.
Pemeran Utama dan Kehadiran Aktor Ternama
Film Laut Bercerita menampilkan aktor ternama seperti Reza Rahardian sebagai tokoh utama Biru Laut. Selain Reza, film ini juga diperkuat oleh Dian Sastrowardoyo yang memerankan karakter Ratih Anjani, seorang mahasiswa ISI Yogyakarta yang juga kekasih Laut. Ayushita Nugraha berperan sebagai Asmara Jati, adik Laut, sementara Tio Pakusadewo dan Aryani Willems turut serta memperkuat dinamika keluarga kecil dalam film ini.
Selain itu, film ini juga melibatkan beberapa tokoh aktivis, seperti Tanta Ginting, Ade Firman Hakim, dan Haydar Saliszh. Kehadiran mereka memberikan nuansa autentik dan mendalami cerita yang diangkat dalam film ini.
Latar Belakang Cerita yang Mendalam
Film Laut Bercerita bercerita tentang penculikan aktivis pada periode 1997-1998. Inspirasi dari cerita ini berasal dari riset mendalam yang dilakukan Leila S. Chudori saat bekerja sebagai wartawan di Majalah Tempo. Pada tahun 2008, Leila menjadi pemimpin proyek edisi khusus tentang penguasa rezim Orde Baru, Soeharto. Ia melakukan riset serius mulai dari tahun 2013 hingga 2016, dengan mengunjungi Yogyakarta, basis perlawanan aktivis kiri zaman Orde Baru, serta berinteraksi langsung dengan keluarga aktivis korban penculikan.
Proses riset ini memberikan dasar kuat bagi penulisan novel dan adaptasi ke dalam bentuk film. Dengan narasi yang kuat dan karakter yang hidup, Laut Bercerita tidak hanya sekadar film, tetapi juga menjadi representasi dari perjuangan dan duka para keluarga korban penculikan.