news  

Legenda El Dorado, Kota Emas yang Hilang

Legenda El Dorado, Kota Emas yang Hilang

Asal Usul Legenda El Dorado

Legenda El Dorado berasal dari kisah yang beredar secara lisan antara masyarakat adat. Pada awalnya, istilah ini tidak merujuk pada sebuah kota yang penuh dengan emas, melainkan ritual suku Muisca di wilayah dataran tinggi Pegunungan Andes yang kini menjadi bagian dari Kolombia. Dalam ritual tersebut, seorang pemimpin baru (disebut zipa) akan dilumuri serbuk emas dan kemudian menaburkan emas serta batu mulia ke Danau Guatavita sebagai persembahan kepada dewa mereka.

Ritual ini dilakukan setiap tahun dan memperlihatkan penghargaan terhadap kekayaan alam yang dimiliki oleh suku tersebut. Namun, ketika cerita ini sampai ke telinga para penjelajah Eropa, mereka menganggapnya sebagai petunjuk tentang kekayaan besar yang tersembunyi. Seiring waktu, istilah El Dorado bergeser dari ritual menjadi kota yang penuh dengan emas.

Ekspedisi Penjelajah Spanyol

Pada abad ke-16, banyak ekspedisi dilakukan oleh para penjelajah Spanyol untuk mencari El Dorado. Salah satu contohnya adalah ekspedisi Gonzalo Pizarro yang dimulai dari Quito, Ekuador, pada Februari 1541. Namun, ekspedisi ini gagal karena berbagai faktor seperti pasokan makanan yang tidak cukup.

Beberapa bulan kemudian, Francisco de Orellana menawarkan diri untuk membawa pasokan makanan ke Quito. Namun, pasukannya justru menyusuri Sungai Amazon ke arah yang berlawanan. Pada Agustus 1542, pasukan De Orellana berhasil menembus sungai hingga ke Samudera Atlantik. Hal ini membuatnya menjadi orang Eropa pertama yang menyusuri Sungai Amazon hingga muaranya.

Sementara itu, pasukan Pizarro yang marah karena tidak mendapatkan bantuan, memutuskan untuk kembali ke Quito tanpa menemukan El Dorado.

Ekspedisi Sir Walter Raleigh

Setelah legenda El Dorado menyebar ke negara-negara Eropa lainnya, termasuk Inggris, Sir Walter Raleigh juga tertarik untuk menemukan kota emas tersebut. Ia mengklaim bahwa El Dorado terletak di Guyana. Dalam bukunya yang berjudul The Discovery of the Large, Rich, and Beautiful Empire of Guiana (1596), ia menggambarkan kekayaan kota-kota di pedalaman yang penuh emas.

Namun, klaim ini tidak didukung oleh bukti konkret dan dianggap sebagai pembesar-besaran. Ekspedisi pertamanya pun dianggap gagal. Meski begitu, Raleigh tidak menyerah dan ingin melakukan ekspedisi kedua. Sayangnya, rencananya gagal karena ia dihukum mati oleh Kerajaan Inggris karena melanggar perjanjian politik dengan Spanyol.

Upaya Penggalian Danau Guatavita

Selain melalui ekspedisi langsung, upaya pencarian El Dorado juga dilakukan melalui penelitian terhadap ritual kuno suku Muisca. Salah satunya adalah penggalian Danau Guatavita, tempat ritual tersebut sering dilakukan.

Pada abad ke-16, penjelajah Spanyol mencoba mengeringkan danau tersebut, tetapi usaha ini tidak berhasil karena teknologi yang masih terbatas. Pada awal abad ke-20, sebuah perusahaan Inggris mencoba metode yang lebih modern dan berhasil menemukan beberapa artefak emas di dasar danau.

Meskipun demikian, tidak ditemukan bukti keberadaan kota emas yang legendaris. Hingga saat ini, tidak ada bukti arkeologis atau historis yang mendukung keberadaan El Dorado sebagai kota emas. Para sejarawan percaya bahwa mitos ini berkembang dari salah tafsir budaya. Namun, cerita El Dorado tetap memiliki nilai penting dalam sejarah.

Danau Guatavita sendiri kini telah dijadikan situs bersejarah yang dilindungi dan menarik banyak wisatawan.