Pernikahan Putra Gubernur Jabar, Maula Akbar Mulyadi Dengan Luthfianisa Putri Karlina
Pernikahan antara Maula Akbar Mulyadi Putra, putra sulung dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM), dengan Luthfianisa Putri Karlina telah menjadi perhatian masyarakat. Acara akad nikah yang digelar pada siang hari ini menjadi momen penting dalam kehidupan keduanya. Selain itu, mahar yang diberikan oleh Maula Akbar juga menjadi sorotan utama.
Maula Akbar saat ini menjabat sebagai Anggota DPR RI, sementara Luthfianisa Putri Karlina adalah Wakil Bupati Garut. Keduanya akan menggelar rangkaian resepsi pernikahan pada 16-17 Juli 2025. Masyarakat Jawa Barat pun sangat penasaran dengan apa saja yang tercantum dalam mahar yang diberikan oleh Maula Akbar kepada calon istrinya tersebut.
Berikut beberapa isi mahar yang disebutkan dalam percakapan antara ayah dan anak:
1. Logam Mulia
Sebagai bentuk simbol nilai dan kestabilan, emas tetap menjadi bagian dari maskawin sesuai permintaan pihak keluarga mempelai perempuan.
2. Sapi
Sapi diberikan sebagai bentuk simbol ketahanan pangan sekaligus investasi jangka panjang. Hal ini diungkapkan langsung oleh Dedi Mulyadi.
3. Ayam, Domba, dan Lauk
Dalam semangat ketahanan pangan, mas kawin juga mencakup hewan ternak lainnya seperti ayam dan domba, serta lauk sebagai simbol kecukupan gizi dalam rumah tangga.
4. Benih Padi 9 Jenis
Benih padi menjadi simbol kemakmuran dan keberlanjutan hidup. Harapan besar di balik pemberian ini adalah agar rumah tangga yang dibangun selalu ‘panen’ berkah dan rezeki.
5. 99 Jenis Pohon
Pohon-pohon ini menjadi simbol filosofis kehidupan, keberagaman, dan harapan agar rumah tangga tumbuh seperti pohon, kuat, rindang, dan bermanfaat.
6. Barang-Barang Tradisional
Perayaan pernikahan juga diramaikan dengan tradisi seserahan tempo dulu, mulai dari kasur gulung, seeng (dandang), kursi hingga lemari. Domba akan dibawa dalam iring-iringan seserahan dari Balai Niskala ke Pendopo Garut.
Wejangan Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi mengaku bahwa ini pertama kalinya ia menikahkan anak laki-lakinya. Ia menyampaikan pesan mendalam kepada Maula Akbar. “Saya gagal dalam rumah tangga. Tapi saya tidak ingin anak saya mengulanginya. Saya harap ini pernikahan pertama dan terakhir buat Aa. Harus ada komitmen kuat untuk mempertahankan rumah tangga,” ujar Dedi Mulyadi.
Selain itu, ia juga berpesan kepada sang putra untuk mencintai pasangan setulus hati, bukan hanya saat berada di puncak karier atau posisi. “Bukan karena jabatannya. Tapi juga sisi lemahnya. Bawelnya, cemburunya, semuanya harus diterima,” tuturnya.
Tidak ketinggalan, Dedi Mulyadi juga memberi peringatan tentang godaan kekuasaan yang bisa menjadi tantangan dalam kehidupan rumah tangga. “Godaan jabatan itu besar. Kalau nunggu puas dulu, nggak bakal habis. Lebih baik berkomitmen sekarang. Karena petualangan itu nggak ada ujungnya,” ujarnya dengan lugas.