Pengumpulan Dana Besar untuk Teknologi Obat di Luar Angkasa
Perusahaan penelitian luar angkasa, Varda Space Industries, berhasil mengumpulkan dana sebesar US$187 juta atau sekitar Rp3,05 miliar (dengan kurs Rp16.000) untuk pengembangan teknologi pembuatan obat dan robotik di luar angkasa. Dana ini dikumpulkan pada Kamis (10/07/25), yang menunjukkan antusiasme besar terhadap inovasi yang dilakukan perusahaan tersebut.
Putaran pendanaan ini melibatkan partisipasi dari berbagai pihak, termasuk Lux Capital yang sebelumnya telah mendukung perusahaan, serta dana investasi dari Khosla Ventures. Kombinasi pendanaan ini membuat total dana yang dikumpulkan Varda mencapai US$329 juta atau sekitar Rp5,36 miliar. Pendanaan ini akan digunakan untuk memperkuat kapabilitas laboratorium farmasi Varda, sekaligus membuka peluang bagi pengiriman formulasi obat pertama di dunia yang menggunakan teknologi gravitasi mikro.
Keistimewaan Produksi Obat di Luar Angkasa
Bahan-bahan seperti bahan farmasi aktif dalam obat-obatan memiliki sifat yang berbeda di luar angkasa karena kurangnya gaya gravitasi. Proses kristalisasi yang terjadi di lingkungan gravitasi rendah menghasilkan formulasi obat dengan kemurnian dan kualitas yang lebih tinggi dibandingkan metode konvensional. Hal ini memberikan potensi besar dalam pengembangan obat yang lebih efektif dan aman.
Selain itu, kendaraan antariksa Varda juga dirancang untuk memproduksi obat secara massal di luar angkasa di masa depan. Perkiraannya, perusahaan dapat membawa sekitar 50 kilogram bahan aktif farmasi untuk diolah di luar angkasa. Proses ini diharapkan bisa menjadi langkah penting dalam transformasi industri farmasi global.
Laboratorium Orbital Kelima Varda
Laboratorium orbital kelima Varda (W-5) akan diluncurkan pada akhir tahun 2025. Fokus utamanya adalah pengoptimalan “reaktor kristalisasi berbasis larutan untuk mengendalikan ukuran partikel dan polimorfisme obat molekul kecil.” Ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi obat di luar angkasa.
Sebelumnya, pada Juni 2024, ilmuwan di Stasiun Luar Angkasa (ISS) memanfaatkan lingkungan gravitasi rendah untuk meningkatkan efikasi terapi antibodi monoklonal. Mereka berhasil menghasilkan gelembung ultra-halus yang mampu mentransfer nutrisi dan molekul kecil lainnya antar sel. Selain itu, mereka juga meneliti efek gravitasi mikro terhadap diferensiasi sel punca pluripoten, yang menunjukkan proses penuaan sel yang lebih cepat dibanding di Bumi.
Inovasi di Luar Laboratorium ISS
Varda menjadi perusahaan pertama yang melakukan proses biomanufaktur semacam itu di luar laboratorium ISS. Tujuan utama perusahaan adalah menjadikan pengembangan obat di luar angkasa semulus dan semudah bekerja dengan mitra di Bumi. Untuk mencapai tujuan ini, Varda sudah meluncurkan dan mengembalikan tiga kapsul (W-1, W-2, dan W-3), serta W-4 yang saat ini sedang berada di orbit.
Setiap misi yang dilakukan oleh Varda fokus pada pemrosesan farmasi. Peluncuran W-5 yang akan segera dilaksanakan merupakan bagian dari rencana jangka panjang perusahaan untuk memperluas kapasitas produksi obat di luar angkasa. Dengan inovasi dan investasi yang terus berkembang, Varda diharapkan menjadi salah satu pemimpin dalam industri farmasi luar angkasa.