news  

Kunjungan Menkes Bersama Dedi Mulyadi, Bantu Renovasi Rumah 17 Penderita Kusta di Bekasi

Kunjungan Menkes Bersama Dedi Mulyadi, Bantu Renovasi Rumah 17 Penderita Kusta di Bekasi

Dedi Mulyadi mengunjungi Bekasi bersama Menteri Kesehatan. Pada kesempatan itu, Gubernur Jawa Barat tersebut memberikan bantuan perbaikan rumah kepada 17 warga yang menderita kusta.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, bersama Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melakukan kunjungan ke Desa Sirnajaya, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada hari Rabu (23/7/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mengurangi jumlah kasus penyakit kusta di Indonesia.

Kusta merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae, yang menginfeksi kulit dan sistem saraf perifer. Provinsi Jawa Barat tercatat berada di posisi kedua dalam jumlah penderita kusta secara nasional.

Di sisi lain, Kabupaten Bekasi tercatat sebagai daerah dengan jumlah kasus kusta terbesar di provinsi tersebut. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa kunjungan bersama Gubernur Dedi Mulyadi bertujuan untuk mengurangi angka kasus kusta yang masih menyerang masyarakat.

Ia juga menyoroti bahwa penyakit ini masih diiringi dengan prasangka negatif dari masyarakat. Padahal, kusta jarang menyebabkan kematian, tetapi dapat mengakibatkan cacat permanen jika tidak segera ditangani.

“Obatnya sudah tersedia, pada saat covid pertama kali memang tidak ada obatnya, tetapi untuk kusta ini sudah ada obatnya, cara penanganannya hanya satu, segera kunjungi sebanyak mungkin,” kata Budi, dilansir dari Wartakotalive.com.

Budi menekankan perlunya peran pemerintah daerah, khususnya tenaga kesehatan, tidak hanya mengatasi pasien kusta, tetapi juga melakukan upaya pencegahan. Salah satu caranya adalah dengan memberikan obat kepada orang-orang yang berada dalam lingkaran kontak dekat pasien.

“Meskipun tidak mudah menyebar, tetap diperlukan upaya pencegahan, terutama bagi keluarga atau orang yang dekat. Berikan obatnya, minum sekali seumur hidup untuk mencegah,” tambahnya.

Ia menegaskan bahwa setiap fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan program pemeriksaan kesehatan gratis (CKG) wajib memasukkan pemeriksaan kusta dalam layanan yang diberikan. Hal ini dilakukan agar penyakit tersebut dapat ditangani sejak dini.

“Presiden Prabowo akan memberikan hadiah cek kesehatan gratis, kita sudah memasukkannya, jadi ketika datang akan diperiksa juga, misalnya ada panu atau kutil agar diketahui. Jika diketahui langsung diberi obat,” katanya.

Di sisi lain, Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, mengatakan bahwa sampai akhir 2024, terdapat 306 penduduk di Kabupaten Bekasi yang didiagnosis menderita kusta. Desa Sirnajaya, tempat yang dikunjungi, adalah wilayah dengan jumlah kasus terbanyak.

 

“Desa Sirnajaya mencatatkan 24 kasus tertinggi pada tahun 2024 dan 17 kasus hingga Juli 2025, alhamdulillah terjadi kemajuan penurunan,” kata Ade.

Ade menyampaikan bahwa dirinya telah memerintahkan jajaran Dinas Kesehatan untuk terus melaksanakan sosialisasi mengenai penyakit kusta, termasuk di lingkungan sekolah. Ia juga menekankan perlunya edukasi masyarakat agar tidak memandang kusta sebagai sesuatu yang memalukan atau bencana, tetapi sebagai penyakit yang bisa dicegah dan disembuhkan.

“Saya juga mengimbau kepada kepala dinas kesehatan untuk menyosialisasikan hal ini ke sekolah agar tidak terjadi diskriminasi, karena saat ini dianggap sebagai bencana. Padahal jika ditangani secara cepat, kita bisa mengatasinya,” tegasnya.

Mengutip dari Kompas.com, pada kesempatan itu Dedi Mulyadi juga memberikan bantuan sebesar Rp 40 juta per orang untuk renovasi rumah bagi 17 penderita kusta di Bekasi. Menurut tim medis setempat, salah satu faktor penyebaran kusta adalah kondisi rumah dan lingkungan yang tidak bersih, sehingga memicu pertumbuhan bakteri.

“Kemudian rumah yang ke-17 akan saya renovasi, saya berikan Rp 40 juta per orang. Nanti yang 17 itu akan menjadi rumah yang layak tinggal, memiliki fasilitas MCK yang baik, serta memiliki jendela. Pada hari Jumat uangnya akan cair,” kata Dedi.

“Masalah Bekasi adalah rumah yang berlapis-lapis, sanitasi yang tidak memadai. Jalan ke sini sangat kotor. Padahal ada kunjungan gubernur,” tambahnya.

Tidak hanya itu, Dedi Mulyadi juga menyatakan akan memberikan uang bulanan sebesar Rp 1 juta per orang hingga mereka pulih. Ia juga berharap bantuan ini digunakan secara tepat oleh para penerima.

“Tetapi harus bertanggung jawab dan digunakan dengan sebaik-baiknya agar menjadi semangat untuk pulih. Jangan digunakan untuk membeli rokok. Kami berharap tidak ada lagi penyakit kusta di Jawa Barat,” tegasnya.

Sebagai bagian dari upaya mempercepat proses pemulihan penderita kusta, mantan bupati Purwakarta juga menetapkan target khusus bagi para bidan desa agar secara aktif memberikan pendidikan kepada pasien. Jika dalam jangka waktu satu tahun para pasien dinyatakan pulih sepenuhnya berdasarkan evaluasi medis bersama Menteri Kesehatan, maka setiap bidan akan mendapatkan insentif sebesar Rp 10 juta.

Berikut adalah beberapa variasi dari teks tersebut: 1. Selain itu, sebagai bentuk dukungan terhadap kebersihan lingkungan, Dedi menyerahkan lima unit mesin pemotong rumput kepada masyarakat Desa Sukasari. Pada akhirnya, Dedi menyatakan kekecewaannya karena masih ada kasus kusta di wilayah yang dianggap memiliki kondisi ekonomi cukup baik. 2. Sebagai tindakan pendukung kebersihan lingkungan, Dedi memberikan lima unit mesin pemotong rumput kepada warga Desa Sukasari. Di akhir pembicaraan, Dedi menyampaikan rasa prihatinnya atas adanya kasus kusta di daerah yang dinilai memiliki perekonomian yang cukup baik. 3. Dedi juga menyerahkan lima unit mesin pemotong rumput kepada warga Desa Sukasari sebagai bentuk dukungan terhadap kebersihan lingkungan. Pada akhirnya, Dedi mengungkapkan kekecewaannya karena masih ditemukan kasus kusta di wilayah yang dianggap memiliki kondisi ekonomi yang memadai. 4. Dalam upaya mendukung kebersihan lingkungan, Dedi menyerahkan lima unit mesin pemotong rumput kepada masyarakat Desa Sukasari. Di akhir, Dedi menyatakan penyesalannya atas masih adanya kasus kusta di wilayah yang seharusnya memiliki kondisi ekonomi yang baik. 5. Selanjutnya, sebagai bagian dari dukungan terhadap kebersihan lingkungan, Dedi menyerahkan lima unit mesin pemotong rumput kepada warga Desa Sukasari. Pada akhirnya, Dedi menyampaikan kekecewaannya terhadap masih adanya kasus kusta di wilayah yang dianggap memiliki tingkat ekonomi yang cukup baik.

“Rumput di desa ini sangat tinggi. Perlu dibersihkan agar tidak menjadi tempat berkembangnya penyakit. Bekasi merupakan wilayah yang kaya. Masih ada penderita kusta? Hal ini tidak boleh terulang lagi,” katanya. (*)