news  

Kunci Jawaban Modul 3 FPPN Topik 3 PPG 2025 Tahap 2

PORTAL SULUT– Berikut ini jawaban reflektif untuk Modul 3 Topik 3 PPG Guru Tertentu 2025 tahap 2.

Di modul 3 ini terdapat pertanyaan yang harus dijawab melalui cerita reflektif, yaitu tuliskan 11 etika dasar yang diusulkan dalam teks di atas. Pahami dan hayati prinsip-prinsip etika yang seharusnya dijunjung tinggi oleh guru sebagai pendidik. Renungkan bagian mana yang masih menjadi tantangan dalam penerapannya bagi Bapak/Ibu.

Pertanyaan

Berikut 11 etika dasar yang diusulkan dalam tulisan tersebut. Pahami dan hayati prinsip-prinsip etika yang harus dijunjung tinggi oleh guru sebagai pendidik. Renungkan bagian mana yang masih menjadi tantangan dalam penerapannya bagi Bapak/Ibu.

Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Kunci Jawaban 1:

Sebelas prinsip dasar dalam profesi guru secara umum dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu etika terhadap ilmu pengetahuan, etika terhadap peserta didik, dan etika terhadap profesinya.

Sebelas prinsip etika tersebut antara lain: integritas intelektual, integritas kejujuran, keberanian moral, memprioritaskan kepentingan orang lain, tidak memihak, memiliki wawasan kemanusiaan, mengemban tanggung jawab terhadap pengaruh, rendah hati, sikap kolegial, kerja sama, tanggung jawab, serta aspirasi profesi.

Bagian yang masih menjadi tantangan adalah mengutamakan kepentingan orang lain. Terkadang sebagai guru kita menyadari bahwa kebutuhan setiap siswa berbeda-beda. Namun kita sering memberikannya perlakuan yang sama karena ketika kita ingin memenuhi semua kebutuhan peserta didik dan dihadapkan pada tugas administratif.

Kunci Jawaban 2:

Berdasarkan tulisan di atas, 11 prinsip etika yang diajukan oleh Tomlinson dan Little sebagai pedoman etis dalam profesi mengajar dibagi menjadi tiga kategori utama: etika terhadap ilmu pengetahuan, etika terhadap siswa, serta etika terhadap profesinya sendiri.

Berikut adalah sebelas prinsip etika yang harus dihargai tinggi oleh guru sebagai pendidik:

Etika terhadap Ilmu Pengetahuan:

1. Integritas Intelektual: Menghargai hakikat ilmu dan aspek inti pengetahuan, termasuk metode serta catatan kumulatif dari praktik metode tersebut.

3. Integritas Profesional: Menghargai pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang dimiliki dalam bidang pekerjaan, serta senantiasa memperbarui pemahaman terhadap perkembangan terbaru.

3. Keberanian Etis: Menunjukkan kemampuan berpikir dan bertindak secara mandiri, meskipun harus mengajar materi atau menggunakan pendekatan yang tidak umum.

Etika terhadap Peserta Didik:

4. Mengutamakan Kepentingan Orang Lain (Altruisme): Menempatkan kebutuhan siswa di atas kepentingan diri sendiri serta memupuk rasa percaya diri mereka.

5. Tidak Memihak (Netralitas): Menghindari dan menghalangi penyalahgunaan terhadap seseorang atau kelompok.

6. Memiliki Pemahaman Kemanusiaan (Human Insight): Menghargai keluarga dan kondisi sosial peserta didik, peka terhadap perbedaan, serta menjamin kesempatan pendidikan yang setara.

7. Mengemban Tanggung Jawab Dampak: Menyadari bahwa pengalaman dalam kelas akan meninggalkan dampak jangka panjang pada anak dan berusaha memberikan pengaruh yang positif.

Etika terhadap Profesi:

8. Rendah Hati: Kesadaran akan kelemahan pribadi dan kemauan untuk mengakui kesalahan.

9. Kolegial: Menghargai dan berkoordinasi dengan rekan kerja yang profesional, serta mengambil pelajaran dari orang lain.

10. Kemitraan: Mengakui dan menerima sumbangan siswa serta rekan dalam proses pembelajaran, memanfaatkan bakat, kemampuan, serta kondisi sosial atau keluarga mereka.

11. Tanggung Jawab dan Ambisi Karier: Siap memprioritaskan nilai profesional dan memberikan respons terbuka terkait kebijakan pendidikan.

Refleksi tentang Tantangan dalam Membangun Etika

Bagi saya sebagai seorang pendidik, hal yang masih menjadi tantangan untuk diwujudkan adalah Tanggung Jawab Pengaruh (Responsibility of Influence) dan Keberanian Moral (Moral Courage).

Kewajiban pengaruh memang menantang, karena setiap interaksi, ucapan, dan keputusan guru bisa berdampak besar terhadap perkembangan psikologis dan emosional siswa. Kesadaran bahwa jejak yang ditinggalkan bisa bersifat positif atau negatif membuat saya harus lebih waspada dalam setiap tindakan, bahkan di luar jam pelajaran resmi, yang terkadang sulit dilakukan mengingat tekanan dan tantangan sehari-hari.

Di sisi lain, Keberanian Moral juga menjadi tantangan. Dalam lingkungan pendidikan yang sering kali kaku atau tradisional, mungkin terdapat situasi di mana materi pelajaran atau metode yang secara intelektual dan profesional diperlukan justru tidak diminati atau bahkan tidak diakui secara resmi. Memiliki keberanian untuk tetap memegang teguh integritas intelektual dan profesional, meskipun menghadapi kemungkinan kritik atau penolakan, membutuhkan pikiran yang tangguh serta keyakinan kuat terhadap prinsip-prinsip etika.

Merenungkan etika-etika ini mengingatkan kembali betapa rumit dan mulianya profesi guru, serta kepentingan komitmen yang terus-menerus untuk berkembang, baik secara intelektual, profesional, maupun moral.

Kunci Jawaban 3:

Berdasarkan tulisan di atas, berikut 11 prinsip etika dasar yang ditetapkan sebagai pedoman kode etik profesi guru:

1. Integritas intelektual – menghargai pengetahuan dan cara-cara ilmiah dalam pendidikan.

2. Integritas profesi – terus meningkatkan keterampilan dan pengetahuan profesional.

3. Kekuatan moral – berani mengambil posisi sesuai dengan kebenaran profesional dan intelektual.

4. Kepedulian – menempatkan kepentingan siswa di atas kepentingan diri sendiri.

5. Tidak memihak (netral) – memberikan perlakuan yang adil kepada siswa tanpa membeda-bedakan.

6. Perspektif kemanusiaan – menghargai latar belakang keluarga dan masyarakat siswa.

7. Tanggung jawab dampak – menyadari pengaruh jangka panjang dari tindakan guru terhadap kehidupan siswa.

8. Rendah hati – mengakui keterbatasan diri dan terbuka untuk belajar dari kesalahan.

9. Kolegialitas – bekerja sama serta menghormati rekan kerja di lingkungan pendidikan.

10. Kemitraan – mengakui peran siswa dan rekan kerja dalam proses pembelajaran.

11. Tanggung jawab dan harapan profesi – aktif menyampaikan nilai profesional dalam kebijakan pendidikan.

Dari berbagai etika yang ada, tantangan pribadi terbesar saya adalah tanggung jawab akan pengaruh. Saya menyadari bahwa setiap kata dan tindakan di dalam kelas dapat meninggalkan dampak yang mendalam pada siswa.

Menciptakan dampak yang baik secara terus-menerus, khususnya ketika menghadapi tekanan kerja atau situasi emosional pribadi, merupakan tantangan tersendiri. Saya perlu lebih waspada dan introspektif dalam menjaga ucapan, ekspresi, serta sikap agar benar-benar menjadi contoh yang membangun, bukan sebaliknya.

Etika bukan hanya sekumpulan aturan, tetapi nilai-nilai yang menentukan identitas seorang guru sebagai pendidik yang autentik.***