news  

Kunci Jawaban Aksi Nyata Modul 3 Kode Etik Guru PPG 2025

Kunci Jawaban Aksi Nyata Modul 3 Kode Etik Guru PPG 2025


Pedoman Tangerang

– Dalam Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Tahun 2025, salah satu tugas penting yang harus diselesaikan oleh peserta adalah menyusun Aksi Nyata Modul 3 dengan fokus pada Kode Etik Guru.

Aksi nyata ini bertujuan untuk memastikan bahwa guru tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu menerapkan nilai-nilai etika dalam praktik profesional mereka.

Support kami, ada hadiah spesial untuk anda.
Klik di sini: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Berikut adalah contoh kunci jawaban Aksi Nyata Modul 3 Kode Etik Guru PPG 2025 yang bisa dijadikan referensi.

1. Media promosi (audio/visual) apa saja yang Bapak/Ibu gunakan untuk mempromosikan kode etik guru di lingkup kerja Bapak/Ibu? Mengapa Bapak/Ibu memilih media tersebut?

Alternatif Jawaban 1:

Saya menggunakan media poster visual, video pendek edukatif, dan slide presentasi PowerPoint sebagai sarana untuk mempromosikan kode etik guru kepada rekan-rekan sejawat di sekolah. Saya memilih media ini karena:

• Poster mudah dilihat dan bisa dipajang di ruang guru atau ruang rapat.

Support us — there's a special gift for you.
Click here: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

• Video pendek menarik secara visual dan emosional, serta bisa dibagikan melalui Whatsapp grup sekolah.

• Slide presentasi digunakan saat rapat guru, karena efektif menyampaikan materi secara sistematis dan didiskusikan bersama.

Alternatif Jawaban 2:

Saya memilih membuat video naratif pendek berdurasi 3 menit yang mengangkat cerita inspiratif tentang seorang guru yang menghadapi dilema etika dalam keseharian, lalu saya tayangkan saat pertemuan komunitas guru di sekolah.

Selain itu, saya juga membuat slide presentasi interaktif yang memuat Kutipan-Kutipan dari Kode Etik Guru Indonesia, lengkap dengan contoh-contoh penerapannya di lingkungan sekolah dasar. Saya memilih media ini karena:

• Video lebih mudah menyentuh emosi dan membangun empati.

• Slide interaktif memudahkan diskusi dan bisa digunakan ulang di berbagai forum.

2. Bagaimana konten promosi yang Bapak/Ibu buat menyampaikan pesan-pesan utama kode etik guru? Berikan contoh pesan yang Bapak/Ibu sampaikan.

Alternatif Jawaban 1:

Konten promosi saya mengacu pada kode etik guru Indonesia yang memuat prinsip-prinsip seperti tanggung jawab, keteladanan kejujuran, dan profesionalisme. Dalam video dan poster, saya menyampaikan pesan-pesan singkat dan kuat, misalnya:

• “Menjadi guru berarti menjadi teladan-karakter kita adalah pelajaran yang paling penting.”

• “Kode etik bukan aturan kaku, melainkan kompas moral profesi kita.”

• “Hormati murid, hargai kolega, jaga marwah profesi pendidik.”

Saya juga memasukkan ilustrasi visual, seperti skenario interaksi guru-murid yang menunjukkan perilaku etis dan tidak etis, agar mudah dipahami dan relatable.

Alternatif Jawaban 2:

Konten video saya mengangkat skenario nyata, seperti guru yang berusaha adil kepada semua murid, menjaga kerahasiaan pribadi murid, dan tetap profesional meskipun sedang menghadapi tekanan pribadi. Contoh pesan utama yang saya tampilkan:

• “Guru adalah lentera yang tidak hanya menerangi ruang kelas, tapi juga nilai nilai kehidupan.”

• “Menjadi profesional bukan hanya soal kemampuan, tapi juga komitmen menjaga etika.”

• “Kode etik bukan untuk membatasi, tapi untuk menjaga martabat kita sebagai pendidik.”

Pertanyaan Reflektif

1. Pembelajaran apa yang Bapak/Ibu dapatkan selama proses merancang dan melaksanakan promosi kode etik guru ini?

Saya belajar bahwa tidak semua guru familiar secara mendalam dengan isi kode etik, meskipun mereka telah lama menjalankan profesi ini. Artinya, penyegaran nilai-nilai profesional sangat penting dilakukan secara berkala.

Saya juga menyadari bahwa menyentuh hati lebih efektif daripada hanya menyampaikan pasal demi pasal. Cerita dan visual lebih mudah diingat dan membuka ruang diskusi yang bermakna.

2. Tantangan apa saja yang Bapak/ibu hadapi dalam mempromosikan kode etik guru? Bagaimana Bapak/Ibu mengatasinya?

Tantangan terbesar adalah menghindari kesan bahwa topik ini “menggurui” atau menilai perilaku orang lain. Beberapa guru cenderung defensif ketika berbicara tentang etika. Saya mengatasinya dengan:

• Menggunakan pendekatan cerita dan refleksi pribadi, bukan ceramah.

• Menciptakan suasana diskusi yang terbuka dan setara, di mana semua bisa berbagi pandangan

• Memberi ruang untuk menyampaikan pendapat dan pengalaman masing-masing, agar semua merasa dihargai.

3. Apa langkah selanjutnya yang akan Bapak/Ibu lakukan untuk terus meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap kode etik guru di lingkungan kerja Bapak/Ibu?

Langkah berikutnya:

• Menyusun “Pojok Inspirasi Etika Guru” di ruang guru, yang berisi kutipan cerita inspiratif, dan contoh konkret penerapan etika guru.

• Membuat forum refleksi bulanan dengan satu tema etika, misalnya “Bersikap Adil kepada Semua Murid” atau “Profesionalisme di Tengah Tantangan”.

• Mengajak murid dan orang tua untuk turut menyampaikan apresiasi terhadap guru yang menunjukkan keteladanan, sebagai bagian dari upaya menumbuhkan budaya etis di sekolah.

Aksi Nyata Modul 3 PPG 2025 ini bukan hanya sekadar tugas administratif, tetapi menjadi cerminan sejauh mana guru memahami dan menerapkan kode etik profesinya.

Dengan integritas dan komitmen tinggi, guru Indonesia dapat menjadi teladan dan pilar utama pendidikan yang bermutu.***