news  

Kulit Lecet Saat Hamil? Ini Penyebab dan Solusinya

Kulit Lecet Saat Hamil? Ini Penyebab dan Solusinya

Penyebab dan Cara Mengatasi Kulit Lecet Saat Hamil

Banyak ibu hamil mengalami masalah kulit seperti lecet atau iritasi. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh perubahan hormon, peningkatan berat badan, serta gesekan kulit yang lebih sering akibat perut yang membesar. Meskipun umum terjadi, penting untuk mengetahui cara mengatasinya agar tidak menyebabkan infeksi atau rasa tidak nyaman.

Support kami, ada hadiah spesial untuk anda.
Klik di sini: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Penyebab Kulit Lecet Saat Hamil

Beberapa faktor utama yang dapat memicu kulit lecet selama kehamilan antara lain:

  1. Gesekan Kulit
    Perut yang makin besar saat hamil membuat postur tubuh berubah, termasuk jarak antara kedua paha menjadi lebih sempit. Hal ini menyebabkan kulit paha bagian dalam sering bergesekan saat berjalan. Area di bawah payudara dan lipatan perut juga rentan terkena gesekan yang terus-menerus, sehingga bisa memicu lecet.

  2. Perubahan Hormonal
    Peningkatan kadar estrogen dan progesteron selama kehamilan membuat kulit lebih sensitif dan rentan mengalami iritasi. Diperkirakan sekitar 90 persen ibu hamil mengalami perubahan kulit akibat hormonal.

  3. Kelembapan Berlebih
    Tubuh ibu hamil bekerja lebih keras untuk mendukung metabolisme dan pertumbuhan janin. Hal ini menyebabkan suhu tubuh meningkat dan produksi keringat berlebih. Kelembapan di area lipatan menciptakan lingkungan ideal bagi bakteri atau jamur yang bisa memperburuk iritasi.

  4. Pakaian Ketat
    Bahan pakaian yang tidak menyerap keringat atau terlalu ketat akan memicu penumpukan kelembapan dan memperbesar gesekan pada kulit. Disarankan untuk menggunakan pakaian berbahan katun yang longgar agar kulit bisa ‘bernapas’ dan mengurangi risiko lecet.

Apakah Kulit Lecet Saat Hamil Normal?

Secara umum, kulit lecet selama kehamilan adalah hal yang wajar. Studi menunjukkan bahwa perubahan pada kulit, termasuk iritasi, lecet, dan ruam, merupakan respons alami tubuh ibu terhadap kehamilan. Namun, jika lecet terlihat parah, bernanah, disertai rasa nyeri hebat, atau demam, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk mencegah infeksi serius.

Cara Mengatasi Kulit Lecet Saat Hamil

Berikut beberapa cara aman yang bisa dilakukan untuk membantu meredakan sekaligus mencegah kulit lecet selama kehamilan:

Support us — there's a special gift for you.
Click here: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

  1. Gunakan Pelembap yang Aman
    Pilih pelembap yang bebas pewangi keras dan alkohol agar aman untuk kulit sensitif. Kulit yang lembap akan lebih elastis dan tidak mudah teriritasi.

  2. Kenakan Pakaian Longgar dan Menyerap Keringat
    Pilih pakaian berbahan katun yang longgar agar kulit bisa ‘bernapas’ dan meminimalkan gesekan. Hindari pakaian ketat yang justru memperburuk gesekan dan menahan keringat.

  3. Jaga Kebersihan Tubuh
    Mandi dua kali sehari dengan air bersih dan sabun lembut bisa membantu mengurangi risiko iritasi. Pastikan tubuh benar-benar kering setelah mandi, terutama di area lipatan seperti paha, bawah perut, dan bawah payudara.

  4. Gunakan Bedak Khusus di Area Lipatan
    Bedak yang diformulasikan untuk menyerap kelembapan dapat membantu menjaga area lipatan tetap kering. Pilih bedak yang tidak mengandung talc jika memiliki kulit sangat sensitif.

  5. Oleskan Krim Anti Iritasi Sesuai Anjuran Dokter
    Jika lecet sudah muncul, gunakan salep atau krim anti iritasi. Pastikan produk tersebut diresepkan atau direkomendasikan oleh dokter agar aman selama kehamilan.

  6. Minum Air yang Cukup
    Hidrasi dari dalam sangat penting untuk menjaga elastisitas kulit. Pastikan minum cukup air setiap hari agar kulit tetap sehat dan tidak mudah kering atau pecah.

  7. Kurangi Aktivitas yang Memicu Gesekan Berlebih
    Jika lecet sering muncul di paha bagian dalam, coba kurangi berjalan terlalu jauh atau gunakan celana pendek lembut (anti chafing shorts) di bawah rok untuk mengurangi gesekan. Pastikan kebutuhan cairan terpenuhi agar kulit tetap terhidrasi.