news  

Kronologi Evakuasi Pendaki Belanda yang Jatuh di Gunung Rinjani NTB

Kronologi Evakuasi Pendaki Belanda yang Jatuh di Gunung Rinjani NTB

Penyelamatan Pendaki Wanita Asal Belanda di Gunung Rinjani

Pada hari Kamis (17/7/2025), seorang pendaki wanita asal Belanda, Sarah Tamar Van Hulten, mengalami kecelakaan saat menuruni jalur ekstrem dari Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak di kawasan Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat. Kecelakaan ini terjadi saat korban sedang melakukan pendakian yang membutuhkan keterampilan dan pengalaman tinggi.

Langkah Awal dalam Evakuasi

Kepala Kantor SAR Mataram, Muhamad Hariyadi, menyampaikan bahwa pihaknya langsung mengerahkan tim penyelamat dan meminta dukungan helikopter untuk evakuasi udara. Ia menjelaskan bahwa koordinasi lintas wilayah dilakukan sebagai langkah percepatan dalam proses penyelamatan.

“Kami segera melakukan koordinasi lintas wilayah untuk pengerahan helikopter sebagai langkah percepatan evakuasi,” ujar Hariyadi dalam siaran pers.

Kronologi Lengkap Evakuasi

Pukul 14.00 WITA
Laporan awal diterima oleh Kantor SAR Mataram dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR). Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa seorang wisatawan asing (WNA) jatuh saat menuruni jalur gunung. Korban diidentifikasi sebagai Sarah Tamar Van Hulten, seorang pendaki asal Belanda yang berdomisili di Denmark.

Pukul 14.20 WITA
Tim Rescue dari Pos SAR Kayangan diberangkatkan menggunakan truk personel. Mereka membawa perlengkapan mountaineering, komunikasi, dan medis. Lima personel diterjunkan dan diperkirakan tiba di lokasi sekitar pukul 16.50 WITA.

Pukul 15.25 WITA
SAR Mataram melakukan langkah antisipasi mengingat medan yang berat dan kondisi darurat korban.

Pukul 15.45 WITA
Helikopter dari SGI Air Bali lepas landas menuju lokasi kejadian. Misi ini dipimpin oleh Capt. Fatoni (pilot), dibantu Frans Toga Simarmata (Helicopter Landing Officer), dan dr Rosalia dari Nusa Medica sebagai tenaga medis.

Pukul 16.41 WITA
Helikopter berhasil mendarat di Lokasi Kejadian Perkara (LKP) dan langsung melakukan evakuasi korban di tengah kondisi medan yang ekstrem.

Pukul 16.52 WITA
Helikopter lepas landas membawa korban menuju helipad SGI Air Bali, dengan estimasi waktu tiba sekitar pukul 17.29 WITA. Korban kemudian direncanakan dirujuk ke RS BIMC Kuta, Bali untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut atas luka yang dialaminya.

Respons dan Apresiasi

Aksi cepat dari tim gabungan menjadi kunci keberhasilan penyelamatan. Hariyadi mengapresiasi sinergi seluruh pihak yang terlibat dalam proses evakuasi. Ia menilai kolaborasi antara SAR Mataram, BTNGR, SGI Air Bali, hingga tenaga medis dari Nusa Medica menunjukkan tingginya kesiapan dalam menghadapi kecelakaan di medan ekstrem seperti Rinjani.

Fakta Penting tentang Gunung Rinjani

Gunung Rinjani merupakan salah satu destinasi pendakian terpopuler di Indonesia, namun juga dikenal memiliki jalur-jalur ekstrem yang menantang bahkan bagi pendaki berpengalaman. Jalur-jalur ini sering kali menjadi tantangan tersendiri karena medannya yang curam dan kondisi alam yang tidak menentu. Oleh karena itu, para pendaki diimbau untuk selalu mempersiapkan diri secara lengkap dan mematuhi aturan serta panduan yang telah ditetapkan.

Proses evakuasi yang dilakukan pada kasus ini menunjukkan betapa pentingnya kerja sama antara berbagai pihak dalam menjaga keselamatan para pendaki. Selain itu, hal ini juga menjadi pengingat bahwa meskipun pendakian bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan, tetap ada risiko yang harus diwaspadai.