news  

Kriminolog Sebut HP Arya Daru Kunci Ungkap Penyebab Kematian: Teknologi Canggih

Kriminolog Sebut HP Arya Daru Kunci Ungkap Penyebab Kematian: Teknologi Canggih

Ahli kriminologi dari Universitas Indonesia (UI), Haniva Hasna, membahas mengenai kepentinganhandphone atau ponsel Arya Daru Pangayunan dalam mengungkap kematian seorang diplomat muda dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

Haniva Hasna merupakan lulusan program Magister Kriminologi dari Universitas Indonesia.

Saat ini, ia menjabat sebagai Penasihat Perlindungan Anak dan Perempuan di Pratista Indonesia.

Ia juga menulis dalam biografi Instagram mengenai pencegahan tindak kejahatan, pergaulan bebas, pengasuhan anak, serta isu perempuan dan anak.

Dalam wawancara bersama Apa Kabar Indonesia Petang Program tvOneNews yang tayang pada Minggu (27/7/2025), Haniva menilai perlu diperhatikan dengan baik apakah Daru menunjukkan tanda-tanda depresi.

Ini, menurut Haniva, berkaitan dengan kematian Daru yang menyisakan pertanyaan.

Menurutnya, jika Daru mengalami depresi, meskipun tidak memiliki catatan medis, kondisi tersebut dapat terlihat oleh orang-orang di sekitarnya.

Apakah ada tanda-tanda depresi, apakah dia sedang dalam pengawasan psikiater, dan seberapa parah kondisinya. Jika tidak ada catatan medis, apakah temannya mengetahui bahwa dia mengalami depresi, serta penyebabnya apa.

“Sebenarnya secara psikologis bisa dilihat, karena dia tinggal di lingkungan sosial yang baik,” jelas Haniva.

Selanjutnya, Haniva menyarankan agar para penyidik memeriksa aktivitas terakhir Daru dalam jangka 30 hari sebelum kematiannya.

Dari sana, Haniva mengatakan dapat diketahui apakah Daru mengalami masalah selama hidupnya.

“Kalau kita lihat dari routine activity theory, apa saja yang dia lakukan selama 30 hari terakhir.

“Terus, ketika dia tidak melakukan hal-hal lain, mengapa? Atau justru dia memiliki masalah, tetapi tidak disampaikan kepada orang lain,” katanya.

Namun, Haniva menganggap bahwa faktor penting untuk mengetahui penyebab kematian Daru adalah ponsel milik korban.

Ia juga bertanya mengapa hingga kini, ponsel Daru masih belum ditemukan.

Jika (penyebab kematian) membuat kita merasa bahwa ini adalah masalah yang tidak bisa dipecahkan, bisa jadi merupakan masalah pribadi. Masalah pribadi apa, kita tidak tahu.

“Nah yang mampu mengetahui adalah HP itu, jadi kuncinya. Jika sampah bisa ditemukan, mengapa HP tidak bisa ditemukan? Bukankah saat ini teknologi sudah cukup maju, sehingga mampu menentukan posisi terakhir HP tersebut?” tutup Haniva.

Ada Ponsel Lain

Di sisi lain, Polda Metro Jaya mengungkapkan adanya penemuan ponsel tambahan milik Arya Daru Pangayunan.

Ponsel tersebut berbeda dengan ponsel Daru yang hingga kini masih dalam pencarian oleh pihak kepolisian.

Selain handphone, laptop Daru juga ditemukan.

“Ditemukan ada handphonelain dan juga ditemukan beberapadevice, ujar Kasubbid Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak, Minggu, dilansirKompas.com.

Setelah dilakukan penyelidikan oleh tim Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya, WhatsApp di ponsel Daru masih terhubung ke laptop.

WA (WhatsApp) yang terdapat di ponsel korban dan yang terdapat di komputer laptopconnect.”

“Kondisi ini sedikit mempermudah penyidik dalam menjalankan penyelidikan,” kata Reonald.

Sementara itu, mengenai ponsel Daru yang hilang, Reonald menyebutdevice ini adalah cara yang umum digunakan oleh korban untuk berkomunikasi dengan keluarga dan teman.

Kronologi Daru Ditemukan Tewas

Arya Daru Pangayunan ditemukan meninggal di kamar kosnya di wilayah Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025) pagi, dengan kondisi kepala dibungkus plastik dan terikat lakban kuning.

Sebelum Daru ditemukan meninggal, istri korban tiga kali menghubungi penjaga kos, Siswanto, meminta bantuan untuk memeriksa keadaan suaminya.

“Berdasarkan informasi yang kami peroleh dari penyelidik bahwa memang ada istri korban, dia menghubungi tiga kali ke nomor penjaga kos,” kata AKBP Reonald Simanjuntak kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (14/7/2025).

Panggilan pertama dilakukan ke nomor lama Siswanto, pada hari Senin (7/7/2025) pukul 22.40 WIB.

Karena tidak aktif, istri Daru kembali menghubungi Siswanto. Kali ini, istri Daru menghubungi Siswanto melalui nomor barunya.

Menerima panggilan dari istri Daru, Siswanto kemudian memeriksa kamar kos korban dan terekam oleh CCTV sedang membawa sapu.

Namun, Siswanto tampak tidak melakukan tindakan apa pun dan hanya sesekali memandang ke arah pintu serta jendela kamar korban.

Istri Daru kembali menghubungi pada Selasa pukul 5.27 WIB. Pada saat itu, Siswanto meminta temannya untuk membuka kamar Daru secara paksa dan menemukan korban sudah meninggal dengan kepala terlilit lakban.

“Nah, di sana aktif dalam meminta pemeriksaan kamar korban, kemudian pada tanggal 8 Juli 2025 pukul 5.27 WIB, istri korban kembali menghubungi penjaga kos untuk meminta pemeriksaan kamar korban lagi,” ujar Reonald.

Sebagai informasi, berdasarkan rekaman kamera CCTV, Daru pernah keluar dari kamarnya pada Senin pukul 23.24 WIB. Namun, pada pagi hari Selasa, Daru ditemukan meninggal dunia.

(/Pravitri Retno W/Reynas Abdila/Abdi Ryanda, Kompas.com)