news  

Konstruksi PSN Pelabuhan Patimban Paket 6 Terealisasi 64,72%

Konstruksi PSN Pelabuhan Patimban Paket 6 Terealisasi 64,72%

Progres Konstruksi Pelabuhan Patimban Capai 64,72%

Pembangunan Pelabuhan Patimban, salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang menjadi fokus pemerintah, terus berjalan dengan pesat. Hingga Juli 2025, progres konstruksi mencapai 64,72%. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., Agung Budi Waskito (BW), yang menyatakan bahwa saat ini pihaknya sedang mempercepat pekerjaan pada area berth dan proses reklamasi sand filling.

Support kami, ada hadiah spesial untuk anda.
Klik di sini: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Salah satu inovasi utama dalam proyek ini adalah penggunaan silt curtain frame dalam pekerjaan dredging (pengerukan). Teknologi ini diterapkan untuk meminimalkan dampak lingkungan sekaligus meningkatkan efisiensi pengerjaan dari segi waktu dan biaya. Penggunaan teknologi ini menunjukkan komitmen WIKA dalam menjalankan proyek dengan pendekatan ramah lingkungan dan efektif.

Pelabuhan Patimban tidak hanya menjadi infrastruktur penting, tetapi juga akan mendukung sistem transportasi laut serta meningkatkan efisiensi perdagangan nasional maupun internasional. Dalam penjelasannya, Agung BW menekankan bahwa kehadiran pelabuhan ini akan memperlancar arus ekspor-impor, memperkuat konektivitas antardaerah, dan menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi wilayah Subang dan sekitarnya.

“Sebagai simpul penting dalam rantai logistik nasional, Pelabuhan Patimban akan menjadi wajah baru dari kinerja logistik Indonesia. Melalui percepatan pembangunan Paket 6 ini, WIKA berkomitmen menghadirkan pelabuhan modern yang efisien dan memberikan nilai tambah bagi ekonomi Indonesia,” tambahnya.

Support us — there's a special gift for you.
Click here: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Mengurangi Beban Pelabuhan Tanjung Priok

Pengembangan Pelabuhan Patimban dilakukan sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada Pelabuhan Tanjung Priok. Sebelumnya, Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, membuka opsi pemindahan aktivitas bongkar muat dari Pelabuhan Tanjung Priok ke Pelabuhan di Banten dan Pelabuhan Patimban.

Hal ini merespons kemacetan parah yang terjadi di Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok pada 17 hingga 18 April 2025. Menurut Dudy, kapasitas maksimum Pelabuhan Tanjung Priok adalah 65% baik di pelabuhan maupun jalan. “Kapasitas [Priok] tidak boleh lebih dari 65%. Priok itu kalau saya lihat, kapasitas yang di pelabuhan dengan kapasitas jalan itu sudah tidak memadai,” ujarnya kepada media.

Kapasitas yang Akan Bertambah

Pada tahun 2024, Pelabuhan Patimban telah menangani 200.631 unit kendaraan atau setara 82,3% dari kapasitas terpasang sebesar 218.000 unit. Rata-rata terdapat 7 hingga 8 kapal domestik per bulan yang membongkar 500 hingga 600 unit kendaraan per kapal.

Sementara untuk rute internasional, rata-rata terdapat 4 kapal per bulan dengan aktivitas bongkar muat sekitar 2.000 hingga 2.500 unit kendaraan per kapal.

Jika konstruksi Pelabuhan Patimban telah rampung sepenuhnya, kapasitas terminal kendaraan pelabuhan tersebut akan bertambah menjadi 600.000 unit per tahun. Sementara itu, kapasitas peti kemas akan bertambah dari 250.000 TEUs menjadi 1,9 juta TEUs.

Dengan peningkatan kapasitas ini, diharapkan beban operasional Pelabuhan Tanjung Priok dapat berkurang, karena Pelabuhan Patimban akan menjadi alternatif utama untuk aktivitas ekspor-impor. Ini menjadi langkah penting dalam memastikan kelancaran logistik nasional dan memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan global.