news  

Konflik Thailand-Kamboja Dorong Wisata Bali, Ini Pernyataan GIPI

Konflik Thailand-Kamboja Dorong Wisata Bali, Ini Pernyataan GIPI

,DENPASAR – Ledaknya perselisihan antaraThailanddan Kamboja diharapkan akan memengaruhi kunjungan wisatawan di kawasan ASEAN, terutama Thailand yang menjadi salah satu negara tujuan favorit bagi wisatawan dari berbagai negara.

Kedatangan wisatawan mancanegara ke Thailand mencapai 35 juta, salah satu yang terbesar di kawasan. Namun meletusnya perselisihan dengan Kamboja menyebabkan beberapa negara seperti Amerika hingga Australia mengeluarkantravel warningke Thailand dan Kamboja. Jika permasalahan ini tidak segera diselesaikan maka kedatangan wisatawan mancanegara ke Thailand akan terpengaruh.

Konflik di Thailand dan Kamboja bisa menguntungkan Balijika terjadi kelebihan kunjungan wisatawan asing dari Thailand, misalnya wisatawan yang berusaha meninggalkan Thailand dapat memilih Bali sebagai tujuan.

Ketua Asosiasi Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) ProvinsiBaliIda Bagus Agung Partha Adnyana menyampaikan bahwa meskipun terjadi perselisihan di sebuah negara, hal itu tidak secara langsung berarti akan terjadi peningkatan jumlah wisatawan yang beralih ke negara-negara lain di wilayah yang sama.

Di tengah dinamika regional, penting untuk dipahami bahwa setiap negara memiliki tantangan dan perubahan yang berbeda. Oleh karena itu, meskipun terjadi konflik di satu negara, hal ini tidak secara otomatis menyebabkan peningkatan jumlah wisatawan ke negara lain di kawasan yang sama. Bali serta destinasi lain di Indonesia tetap perlu bersikap proaktif dalam menjaga kepercayaan para pengunjung dengan menawarkan rasa aman, nyaman, dan layanan yang baik,” ujar Gus Agung saat diwawancarai media, Jumat (25/7/2025).

Namun, tren perjalanan di kawasan Asia Pasifik saat ini menunjukkan potensi pertumbuhan yang besar, khususnya dari pasar-pasar utama seperti Australia, India, Tiongkok, dan negara-negara di Asia Tenggara. Hal ini tentu menjadi kesempatan yang dapat dimanfaatkan Bali secara bijak dengan memperkuat promosi, keterhubungan, serta daya saing produk wisata.

Gus Agung berharap kondisi di Thailand danKambojadapat segera mereda dan kembali tenang, karena stabilitas wilayah merupakan faktor penting dalam mendukung pemulihan dan perkembangan sektor pariwisata secara keseluruhan.

“Bali terus membuka diri sebagai tujuan yang aman, ramah, dan berkualitas, serta siap menerima wisatawan internasional dengan komitmen terhadap pariwisata yang berkelanjutan dan bernilai budaya,” ujar Gus Agung.

Sebagai informasi, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang datang langsung ke Provinsi Bali pada bulan Maret 2025 mencapai 470.851 kunjungan, meningkat sebesar 4,47% (mtm) dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 450.697 kunjungan. Wisatawan asal Australia menjadi yang terbanyak mengunjungi Bali pada bulan Maret 2025 dengan kontribusi sebesar 22,06%.