Kompetisi Chef Muda Indonesia Menjadi Pemicu Tumbuhnya Talent Kuliner
Dalam beberapa tahun terakhir, munculnya chef muda di Indonesia semakin menggembirakan. Dengan keterampilan dan kreativitas yang dimiliki, mereka memberikan harapan baru bagi industri kuliner nasional. Para chef muda ini tidak hanya menjadi tulang punggung dalam pengembangan kuliner lokal, tetapi juga berpotensi membawa citra kuliner Indonesia ke tingkat internasional.
Salah satu contoh dari inisiatif tersebut adalah Elle & Vire Professionnel® Young Chef Competition 2025, yang memasuki tahun ketiganya. Kompetisi ini berhasil menarik minat lebih dari 250 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Selain fokus pada kategori pastry, kompetisi kali ini juga memperkenalkan kategori memasak, yang bertujuan untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat pertumbuhan talenta kuliner muda.
Menurut Nessy Meghayani, Country Manager Savencia Fromage & Dairy Indonesia & Malaysia, kompetisi ini dirancang untuk memberikan ruang bagi generasi baru chef muda maupun pemula. Tujuannya adalah agar mereka bisa menunjukkan kreativitas dan keahlian mereka dalam bidang pastry maupun cooking.
“Inisiatif ini bertujuan untuk membangkitkan semangat dan memberikan dukungan kuat bagi para chef di setiap tahap perjalanan karier mereka,” ujar Nessy dalam grand final kompetisi yang baru saja digelar.
Para peserta yang ikut dalam kompetisi ini berasal dari latar belakang beragam, mulai dari pelajar, chef muda, perusahaan katering hingga chef independen. Namun, hanya 48 kandidat yang berhasil lolos ke babak semifinal.
Untuk kategori memasak, dewan juri terdiri dari Chef Michelin Jean Baptiste Lavergne Morazzani, Chef Vindex Tengker, dan Chef Gilles Marx (pendiri Amuz Group). Sementara itu, untuk kategori pastry, penilaian dilakukan oleh Dedy Sutan, Woro Prabandari, dan Étienne Leroy (World Pastry Champion 2017).
Joris Bernard, Managing Director Southern Asia Savencia Fromage & Dairy, menyatakan bahwa dampak dari kompetisi ini sangat besar. Ia mengatakan bahwa Indonesia menjadi game-changer dalam industri kuliner, yang menginspirasi event serupa di tingkat global.
“Indonesia tidak hanya berpartisipasi dalam kompetisi ini, tetapi juga memimpin. Dengan pendekatan yang terstruktur dan visioner, Indonesia menjadi tolak ukur yang diikuti negara lain,” ujarnya.
Seorang juri, Chef Jean Baptiste Lavergne Morazzani, yang merupakan Michelin One-Star Chef, menyebutkan bahwa kompetisi ini menjadi mercusuar yang menampilkan potensi luar biasa dari talenta kuliner Indonesia yang sedang berkembang.
“Kompetisi ini bukan hanya untuk mencari bakat, tetapi juga untuk menginspirasi dan mendorong setiap peserta agar menekuni profesi chef dengan penuh semangat, menghadapi tantangan, serta berusaha mencapai keunggulan dalam dunia gastronomi yang menuntut namun menyenangkan,” tambahnya.
Hasil Kompetisi
Berikut adalah pemenang dari kategori Cooking dan Pastry:
Kategori Cooking:
– Juara 1: Muhammad Kabul dari Akademi Pariwisata NHI Bandung
– Juara 2: Styven Edricsen dari Universitas Bunda Mulia Jakarta
– Juara 3: I Made Dwi Wahyudi dari Maya Sanur Bali
Kategori Pastry:
– Juara 1: Anis Anggita Purwanto dari Vloven Bali
– Juara 2: Doni Fernando dari Freyabadi
– Juara 3: Salman Bahasuan dari APCA Indonesia
Kompetisi ini tidak hanya menjadi ajang pencarian bakat, tetapi juga menjadi wadah untuk memperkuat eksistensi chef muda Indonesia di kancah nasional maupun internasional. Dengan dukungan dari berbagai pihak, masa depan kuliner Indonesia tampak cerah dan penuh potensi.