Pengalaman Unik Wendi Cagur Saat Kuliah di Jurusan Teknik Elektro
Wendi Cagur, seorang komedian ternama di Indonesia, baru-baru ini berbagi kisah menarik mengenai pengalamannya saat kuliah. Ternyata, ia pernah menjalani pendidikan di jurusan Teknik Elektro sebelum akhirnya beralih ke Seni Rupa. Banyak orang yang hanya tahu bahwa Wendi lulus dari jurusan Seni Rupa, tetapi sedikit yang mengetahui bahwa dulu ia sempat memilih Teknik Elektro.
Pemilihan jurusan Teknik Elektro dilakukan Wendi tanpa ia sadari akan ada praktik langsung yang harus dijalaninya. Salah satu hal yang membuatnya terkejut adalah adanya program praktek naik ke menara SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi). Ia tidak pernah membayangkan bahwa dirinya akan sampai pada titik itu.
“Awalnya gue pikir akan jadi guru, enggak sampai ke praktek sana,” ujar Wendi dalam sebuah wawancara. Namun, ketika memasuki tahun ketiga kuliah, ia dipaksa untuk mengikuti pelatihan tersebut. Saat itu, ia dan teman-temannya diajak ke pusat pelatihan di Bogor, dan salah satunya adalah praktek naik menara SUTET.
Wendi mengaku sempat bimbang antara melanjutkan kuliah atau pindah jurusan. Ia merasa bahwa jika terus menerus menjalani Teknik Elektro, nantinya akan sulit baginya untuk mengajar siswa-siswanya dengan baik. Karena itu, ia memutuskan untuk pindah ke jurusan Seni Rupa.
“Karena gue ingin bisa mengajar dengan baik, makanya gue pindah ke seni rupa,” ujarnya. Dengan pindah ke Seni Rupa, Wendi merasa lebih nyaman dan bisa mengekspresikan dirinya secara penuh.
Selain itu, Wendi juga memiliki ketakutan terhadap ketinggian sejak duduk di bangku SMP. Meski ia tidak tahu pasti apa penyebabnya, ketakutan tersebut masih ada hingga saat ini. Hal ini juga menjadi alasan mengapa ia memilih untuk tidak melanjutkan Teknik Elektro.
Keputusan Sahrul Gunawan Mengenai Pendidikan Anaknya
Selain kisah Wendi Cagur, ada juga cerita tentang Sahrul Gunawan yang mengungkap keputusannya terkait pendidikan anaknya. Meskipun putranya telah diterima di Universitas Gadjah Mada (UGM), ia memutuskan untuk tidak mengizinkan sang anak tinggal sendiri di Yogyakarta.
Keputusan ini diambil bersama mantan istrinya setelah melalui pertimbangan matang. Mereka khawatir jika sang anak merantau terlalu jauh dari rumah. Oleh karena itu, Sahrul berharap putranya bisa melanjutkan studi di Universitas Indonesia (UI) yang lebih dekat dengan rumah.
Namun, keputusan ini tidak mudah diterima oleh sang anak. Ia merasa kecewa karena harus menolak tawaran UGM. Bahkan, anak Sahrul bersikeras untuk tidak mendaftar ke universitas swasta dan tetap ingin masuk UI.
Sahrul juga mengungkap bahwa putranya berhasil lolos seleksi masuk UGM secara diam-diam tanpa memberi tahu orang tua. Hal ini menunjukkan bahwa sang anak sangat berharap bisa kuliah di UGM. Namun, karena larangan untuk tinggal sendiri, kesempatan tersebut terpaksa dilepaskan.
Keinginan Sahrul untuk Menambah Momongan
Di samping urusan pendidikan anak, Sahrul Gunawan juga pernah memiliki keinginan untuk menambah anggota keluarga. Namun, keinginan tersebut akhirnya diubur setelah mengetahui kondisi istrinya, Dine Mutiara Aziz.
Sahrul mengakui bahwa awalnya ia sangat ingin memiliki anak dari pernikahan dengan Dine. Namun, setelah melihat usia dan kondisi kesehatan istrinya, ia memutuskan untuk tidak memaksakan kehendaknya. Ia juga menyadari bahwa istrinya masih merasa sedih karena tidak bisa memberikan anak kepada suaminya.
“Enggak apa-apa, udah takdirnya, daripada dipaksain juga,” ujarnya dengan nada tenang. Sahrul dan Dine kini memilih fokus pada kelima anak mereka dari pernikahan sebelumnya.