news  

Kisah Adien Dendra, Seniman Efek Visual Indonesia, Ciptakan Jubah Superman

Kisah Adien Dendra, Seniman Efek Visual Indonesia, Ciptakan Jubah Superman

Peran Adien Dendra dalam Membuat Efek Visual Film Superman (2025)

Film Superman yang dirilis pada tahun 2025 mendapatkan apresiasi tinggi dari para penonton, terutama karena kekuatan visualnya yang luar biasa. Salah satu aspek menonjol dari film ini adalah penampilan karakter Superman yang diperankan oleh David Corenswet. Kehadirannya terlihat gagah berkat jubah ikonik yang menjadi ciri khas tokoh superhero ini.

Di balik kesuksesan visual film tersebut, ada peran penting dari seorang seniman efek visual asal Indonesia, yaitu Adien Dendra. Ia turut serta dalam proyek besar ini dengan menjalani tugas-tugas teknis dan kompleks di bidang efek visual. Adien bekerja di bawah naungan perusahaan ternama, Industrial Light & Magic, yang merupakan bagian dari Disney. Ia mengungkapkan bahwa ia dipilih untuk bergabung setelah sebelumnya terlibat dalam proyek film Lilo & Stitch.

Tugas Utama di Departemen Creature TD

Adien ditunjuk oleh tim produksi untuk terlibat dalam departemen Creature TD (Technical Director). Tugas utamanya adalah menyediakan kontroler agar karakter dapat bergerak secara alami. Menurutnya, proses ini membutuhkan ketelitian ekstra karena setiap gerakan harus sesuai dengan ekspektasi sutradara.

“Kami bertanggung jawab atas pengaturan gerakan karakter, termasuk detail-detail kecil seperti jubah atau rambut,” ujar Adien.

Rigging dan Cloth Simulation

Selain itu, Adien juga fokus pada rigging dan cloth simulation. Rigging adalah proses pemberian struktur internal pada model 3D agar bisa bergerak, sedangkan cloth simulation berkaitan dengan simulasi bahan tekstil seperti kain atau jubah.

“Kami melakukan set-up cloth untuk jubah Superman. Jubah ini tidak selalu sempurna, terkadang ada masalah dalam pembuatan. Oleh karena itu, kami mengganti bagian-bagian tertentu dengan simulasi 3D,” tambahnya.

Menurut Adien, meskipun film Superman disajikan dalam bentuk live-action, semua gerakan jubah tetap dibuat dengan teknologi 3D. Hal ini dilakukan agar tampilan jubah terlihat natural dan realistis.

Proses Kerja yang Rumit dan Detail

Proses kerja yang dilakukan Adien sangat rumit dan membutuhkan waktu yang cukup panjang. Misalnya, adegan yang hanya tampil selama 15 hingga 20 detik bisa memakan waktu hingga dua minggu.

“Pertama, kami mengembangkan desain jubah. Setelah itu, kami mengerjakan setiap shot secara detail. Meski di film hanya terlihat beberapa detik, prosesnya memakan waktu hingga seminggu atau dua minggu,” jelas Adien.

Ia juga menjelaskan bahwa setiap frame harus diperiksa secara detail, meskipun sebagian besar prosesnya dilakukan oleh komputer. “Kami harus mengatur parameter dan memastikan hasil akhir sesuai dengan harapan sutradara,” lanjutnya.

Tantangan dalam Membuat Gerakan Jubah

Salah satu tantangan terbesar dalam pekerjaan ini adalah membuat jubah terlihat alami saat Superman terbang. Adien mengatakan bahwa gerakan jubah harus diatur sedemikian rupa agar tidak saling tumpang tindih atau terpotong.

“Gimana caranya agar pas terbang itu tidak terlihat intersection atau terpotong satu sama lain. Itu yang susah,” ujarnya.

Pengalaman di Beberapa Proyek Hollywood

Film Superman adalah proyek keempat yang dikerjakan oleh Adien Dendra di dunia perfilman Hollywood. Sebelumnya, ia pernah terlibat dalam proyek film seperti Lilo & Stitch, Alien: Romulus, dan Twisters. Semua pengalaman ini memberinya wawasan dan pengalaman yang berharga dalam bidang efek visual.

Dengan dedikasi dan keahlian yang dimiliki, Adien berhasil membuktikan bahwa seniman efek visual Indonesia mampu bersaing di kancah internasional. Proyek Superman adalah bukti nyata bahwa kualitas karya seni dari Indonesia bisa mencapai standar global.