,
Yogyakarta
–
Kereta
Commuter Line relasi Yogyakarta-Solo kembali mogok di jalan dan membuat para penumpang terhambat sampai tujuan, Kamis sore, 26 Juni 2025.
Mogoknya kereta
commuter line
itu beredar di media sosial. Sebagian penumpang tampak berbondong-bondong turun sembari menunggu kereta kembali beroperasi. Sementara sebagian penumpang lain terpaksa menunggu di dalam gerbong yang penuh sesak. Ada yang tampak berdiri di dalam gerbong gelap sembari membawa barang bawaan dan lainnya tampak kebingungan.
Dalam narasinya, kereta commuter itu disebutkan mengalami kerusakan saat berada di Stasiun Delanggu pada pukul 17.00 WIB. “Semua penumpang diturunkan sambil menunggu kereta pengganti dari Solo,” bunyi keterangan dalam video itu.
Tanggapan PT KAI
Pihak PT KAI Daop 6
Yogyakarta
pun angkat bicara soal mogoknya kereta commuter line itu. “Mohon maaf, telah terjadi kendala pada rangkaian Commuter Line KA 726 di stasiun Delanggu pukul 17.06. (Saat kereta mogok) sedang disiapkan rangkaian pengganti, para penumpang sudah diarahkan menunggu di ruang tunggu Stasiun Delanggu,” kata Adli, staf Humas KAI Commuter Yogyakarta.
Disinggung soal kendala mogoknya kereta itu, Adli tak membeberkan secara rinci. “Ada kendala teknis di keretanya,” kata dia.
Ia hanya menegaskan, dari kejadian itu, tidak ada penumpang yang sampai harus beralih atau diangkut dengan kereta pengganti. Sebab, kerusakan di kereta telah berhasil diperbaiki.
“Setelah mendapatkan penanganan, kereta itu kemudian bisa berjalan lagi pada pukul 18.10 WIB dari Stasiun Delanggu dan pukul 18.45 WIB sudah sampai di Palur (
Solo
),” kata dia.
Mogoknya kereta commuter itu pun mendapat sorotan sejumlah pengguna internet. Seperti “Sepure kesel (keretanya lelah)”, “Sudah biasa”, dan komentar bernada miring lainnya.
Bukan kali ini saja kereta commuter line mogok di jalan dan membuat para penumpang terhambat perjalanannya. Pada April 2025 lalu, kereta commuter line relasi Kutoarjo menuju Yogyakarta juga tiba-tiba mogok dalam perjalanan di lintas Wojo-Kedungdang. Akibatnya, ratusan penumpang sempat terlantar di atas rel hingga terlambat sekitar tiga jam menunggu kereta pengganti datang.
Adapun untuk kereta commuter line Yogyakarta–Solo melayani hingga 30 perjalanan pulang-pergi setiap harinya, dengan waktu operasional mulai dari pagi hingga malam. Pada musim liburan dan akhir pekan, volume penumpang meningkat signifikan karena banyak wisatawan yang memanfaatkan layanan ini untuk bepergian ke destinasi populer seperti Malioboro, Prambanan, Klaten, dan Solo Balapan.
Pilihan Editor:
Mengapa KAI Commuter Butuh Tambahan Kereta Baru