, Jakarta – Puluhan pelajarSMA Negeri 24 Jakarta Pusat tampak antusias mengikuti pembelajaran mengenai isu keimigrasian danpasporyang disampaikan oleh petugas Kantor Imigrasi Jakarta Pusat, Rabu 23 Juli 2025. Mereka sangat tertarik mengenai paspor dan dokumen keimigrasian karena sebagian dari mereka memiliki rencana untuk melanjutkan studi ke luar negeri.
“Saya berkeinginan untuk kuliah di Finlandia atau universitas yang terletak di negara-negara Eropa,” ujar Humairah, siswa kelas 12 dari sekolah tersebut.
Bagi siswa yang memiliki ambisi ingin menjadi diplomat, memiliki paspor adalah salah satu keinginan terbesarnya saat ini. “Saya belum pernah berkunjung ke luar negeri dan dalam waktu dekat ini saya akan membuat paspor pertama saya, rasanya…”gimana gitu,” katanya sambil tertawa.
Selain memahami dunia imigrasi, Humairah kini juga mengerti dokumen apa saja yang perlu disiapkan untuk bepergian ke luar negeri sebagai seorang pelajar seperti dirinya. “Harus ada paspor dan visa,” katanya.
Humariah adalah salah satu dari 50 siswa yang mengikuti kegiatan bertajuk “Kanim Jakpus Goes To School” yang diselenggarakan oleh Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Jakarta Pusat di sekolah tersebut. Dengan mengusung semangat tema nasional “Anak Terlindungi, Indonesia Maju,” kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk memperkenalkan dunia keimigrasian kepada para siswa sejak usia dini.
Memperkenalkan Paspor dan Dunia Imigrasi
Kepala Divisi Teknologi dan Informasi Keimigrasian Bismo Suruno menyampaikan bahwa pemahaman terkait paspor, prosesperjalananpergi ke luar negeri, serta pentingnya menjadi warga negara yang taat hukum adalah hal yang sebaiknya mulai diajarkan kepada anak-anak dan remaja.
Menurut Bismo, hal ini akan memperluas pemahaman para pelajar mengenai keimigrasian, paspor, serta bagaimana proses perjalanan ke luar negeri dilakukan secara benar dan sah. “Ini bukan hanya tentang administrasi, tetapi juga tentang cinta tanah air, kesadaran hukum, serta kesiapan menghadapi dunia digital,” kata Bismo.
Kegiatan Goes To SchoolIni juga merupakan bagian dari perubahan layanan publik yang lebih manusiawi, informatif, dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Kantor Imigrasi Jakarta Pusat berkomitmen tidak hanya hadir di kantor, tetapi juga langsung ke sekolah dan tempat-tempat belajar, menjadikan lembaga imigrasi sebagai bagian dari proses perkembangan anak-anak.
Kami berharap menjadi teman belajar bagi anak-anak, memperkenalkan isu keimigrasian dengan cara yang menyenangkan. Diharapkan, setelah kegiatan ini selesai, siswa tidak hanya tahu bagaimana membuat paspor, tetapi juga memahami mengapa dokumen ini penting serta bagaimana menjadi warga negara Indonesia yang baik di dalam maupun luar negeri,” tambahnya.
Di acara Kanim Jakpus Goes To School ini, menurut Bismo, siswa tidak hanya diberi pemahaman mengenai cara dan persyaratan pembuatan paspor, tetapi juga harus memahami akibat dari pelanggaran dokumen keimigrasian baik di dalam maupun luar negeri. “Selain dijaga dengan baik, jangan sampai hilang atau rusak karena hal itu termasuk pelanggaran,” katanya.
Pembuatan Paspor Kelompok di Sekolah
Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional, Imigrasi Jakarta Pusat memberikan kemudahan bagi siswa dalam pembuatan paspor. Caranya, setiap sekolah dapat mengajukan permohonan paspor secara kelompok melalui pihak sekolah. “Siswa yang sudah memiliki KTP, hanya perlu melampirkan KTP, Kartu Keluarga, dan Akte Lahir, yang semuanya dikumpulkan di sekolah masing-masing,” ujar Bismo.
Setidaknya 50 siswa telah mengajukan pembuatan paspor, sehingga Kantor Imigrasi Jakarta Pusat akan mengunjungi sekolah tersebut dan melakukan proses pembuatan paspor langsung di sekolah. “Kami memiliki program Easy Pasport yang memungkinkan pembuatan paspor dilakukan di lokasi, dengan syarat minimal ada 50 pemohon,” ujar Bismo.