, JAKARTA — Kepala Badan Pusat Statistik atauBPSAmalia Adininggar Widyasanti angkat bicara mengenai kejadian yang menimpa salah seorang bawahannya, yaitu Karya Listyanti Pertiwi, yangdibunuholeh karyawan BPS karena menolak memberikan pinjaman uang untuk membayar hutangjudi online.
Amalia menyampaikan pesan mengenai kepergian Tiwi, karyawan BPS Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara, saat upacara perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-80 RI di Kantor BPS, Jakarta pada hari Minggu (17/8/2025).
Ia bersama para pimpinan BPS menyampaikan belasungkawa atas kematian Tiwi. Amalia juga mengajak seluruh peserta upacara untuk berdoa bagi almarhum Tiwi.
Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Saya mewakili seluruh pimpinan dan jajaran BPS menyampaikan belasungkawa yang mendalam terhadap kejadian yang menimpa rekan kita, pegawai BPS diHalmahera TimurMari kita berhenti sejenak dan membacakan doa selama 30 detik,” kata Amalia, seperti tertulis dalam unggahan resmi media sosial BPS pada Senin (18/8/2025).
Amalia juga menyampaikan bahwa pihaknya akan terus memantau proses hukum terhadap Aditya Hanafi, yang membunuh Tiwi karena tidak mendapatkan pinjaman uang untuk membayar utang judi online. Setelah tindakan pembunuhan tersebut, diketahui bahwa Aditya memanfaatkan identitas Tiwi dalam mengajukan pinjaman.online (pinjol).
“Kami akan terus mengawasi dan memantau proses hukum, serta menegakkan keadilan. Semoga rekan kami dari BPS yang telah lebih dulu pergi ke Halmahera Timur diterima oleh Allah dan diampuni segala kesalahannya, aamiin,” kata Amalia.
BPS mengeluarkan pernyataan resmi mengenai kematian Tiwi pada hari Minggu (17/8/2025) atau 17 hari setelah jasad korban ditemukan di kamar rumah dinasnya. Dalam pernyataan tersebut, BPS menyebutkan bahwa Tiwi adalah pegawai yang tepercaya dan berprofesionalisme tinggi.
Berdasarkan pernyataan resmi tersebut, BPS menyatakan akan sepenuhnya mendukung proses hukum yang sedang berlangsung sejak jenazah korban ditemukan. Tim Hukum BPS bekerja sama dengan keluarga, aparat kepolisian, dan pihak-pihak terkait lainnya, dengan komitmen untuk memastikan pengungkapan kasus ini dilakukan secara transparan agar dapat diperoleh keadilan bagi korban.
Sementara proses hukum berlangsung, tersangka yang juga merupakan karyawan BPS Kabupaten Halmahera Timur, Aditya Hanafi telah dihentikan sementara dari jabatannya sebagai pegawai BPS, sampai ada putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.inkracht],” dilansir dari keterangan resmi BPS.
BPS juga menyampaikan dukungan terhadap seluruh akses informasi guna membantu proses penyelidikan kasus. Selanjutnya, pimpinan BPS telah mengunjungi keluarga korban di Magelang, Jawa Tengah.
“BPS menyediakan layanan bimbingan psikologis untuk keluarga almarhum maupun jajaran BPS Kabupaten Halmahera Timur dalam menghadapi situasi ini. Semoga keluarga dan rekan-rekan yang ditinggalkan selalu diberi kekuatan dan ketabahan, serta proses hukum berjalan dengan sebaik dan seadil mungkin,” demikian isi keterangan resmi.