Jika Anda kerap menggunakan mobil melewati jalan toll, tentunya sudah tidak asing lagi dengan bunyi dentuman bergantian yang datang dari bagian bawah kendaraan, khususnya ketika berkendara di permukaan beton. Bunyi tersebut bukan disebabkan oleh ban pecah ataupun karena ada masalah pada mobil Anda, loh.
Jadi, suara itu berasal dari mana? Ayo, kita periksa di sana.
1. Sumber suara datangnya dari lapisan konblok
Kamu mendengar suara bunyi “duk-duk-duk” itu karena adanya sambungan antar lempengan beton pada jalur toll. Jalanan tol ini diproduksi menggunakan material beton dan tersusun dalam bentuk segmen-segmen panjang cukup besar. Antara setiap segmen tersebut memiliki ruang sempit atau pemisahan, yang biasa kita kenali sebagai expansion joint.
Tujuan dari sambungan tersebut adalah untuk memberikan ruang sehingga beton dapat “bergeser” ketika kondisi iklim bervariasi. Ketika suhu meningkat, beton akan mengembang sedangkan pada temperatur rendah ia akan menyusut. Tanpa adanya sambunan, kemungkinan besar beton akan pecah atau muncul gelombang. Oleh karena itu, celah ini sangat vital dalam menjamin mutu jalanan.
Jadi, tiap kali roda mobil melintasi bagian penyambung tersebut, akan menghasilkan bunyi unik yang berbunyi “duk-duk”. Bunyi ini menjadi lebih mudah didengar ketika jalan raya sedang sunyi, terutama jika laju kendaraannya lumayan cepat.
2. Tipe ban serta kecepatannya pun memengaruhi hal ini.
Suara bunyi “duk-duk” ini dapat bervariasi bergantung pada tipe ban yang Anda gunakan serta kecepatan perjalanan Anda. Ban dengan ukuran lebih besar dan material keras cenderung memunculkan nada yang lebih tinggi ketika menempuh permukaan jalan beton. Di sisi lain, apabila laju kendaraan dipercepat, frekuensi suara akan meningkat menjadi lebih kerap dan cepat pula, seperti ritme musik tertentu.
Banyak kendaraan yang memiliki suspensi kokoh sering kali menghasilkan bunyi tersebut mencerminkan masuk ke dalam kabin dengan intensitas tinggi, sehingga semakin terdengar. Namun tidak perlu khawatir, karena suara itu sendiri tidak berbahaya dan hanya merupakan dampak dari struktur jalanan bertegel.
3. Kenapa gak dibikin halus saja?
Pertanyaan ini sering muncul: kenapa sambungan beton nggak disamarkan atau dibuat halus biar nggak bunyi? Jawabannya: karena sambungan itu memang fungsional. Kalau dibuat menyatu sepenuhnya, beton bisa retak-retak akibat tekanan dan perubahan suhu.
Di samping itu, tata letak penyambungannya pun memfasilitasi pemeliharaan. Sebagai contoh, apabila terdapat sebagian beton yang mengalami kerusakan, hanya diperlukan untuk membongkarnya pada satu panel saja, tidak perlu merombak keseluruhan jalanan. Oleh karena itu, di luar aspek kestrukturan, hal ini juga berhubungan dengan kemanjuran saat melakukan reparasi.
Walaupun sudah ada teknologi penahan bunyi, namun biayanya serta tingkat keefektifannya mungkin tidak selalu setara. Oleh karena itu, hingga saat ini, deruman ban tersebut masih menjadi “kawan perjalanan” yang khas pada jalur raya beton.