Kenali Tanda Anxiety pada Remaja dan 4 Cara Pengobatan Efektif, Peran Orang Tua Kunci!

Kenali Tanda Anxiety pada Remaja dan 4 Cara Pengobatan Efektif, Peran Orang Tua Kunci!

– Ganguan kecemasan atau anxiety disorder menjadi salah satu isu kesehatan mental yang paling umum dialami oleh remaja di seluruh dunia.

Bagi seseorang yang tidak memahami situasi ini, mungkin terlihat biasa saja. Namun, penting untuk diketahui bahwa gangguan kecemasan bisa berdampak pada perkembangan emosional, akademik, dan sosial mereka.

Remaja seharusnya menjadi masa untuk mengeksplorasi dan berkembang, namun justru bisa menjadi mimpi buruk yang penuh dengan kecemasan berlebihan bagi para remaja yang mengalaminya.

Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Mengutip dari situs WHO, setidaknya satu dari tujuh remaja berusia 10–19 tahun mengalami masalah kesehatan mental, dan sayangnya sebagian besar kasus tersebut tidak mendapatkan perawatan yang tepat.

Angka ini menunjukkan bahwa banyak remaja menghadapi tantangan kesehatan mental, dan sebagian di antaranya bahkan tidak menyadari kondisi mereka. Ketidaktahuan terhadap isu ini menjadi hambatan utama dalam proses pengenalan dan penanganan.

Bukan hanya para remaja, banyak orang tua juga belum memahami betapa pentingnya kesehatan mental. Hal ini menyebabkan banyak remaja harus menghadapi rasa takut, kecemasan, atau panik secara sendirian.

Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk lebih waspada terhadap keadaan orang di sekitar, karena gangguan kecemasan pada remaja biasanya muncul dalam berbagai bentuk yang berbeda, seperti:

  1. Kecemasan yang berlebihan hingga sulit untuk dikendalikan.
  2. Rasa cemas atau ketegangan yang terus-menerus tanpa adanya alasan yang jelas.
  3. Ketegangan otot atau tremor.
  4. Kesulitan berkonsentrasi.
  5. Sulit tidur akibat gangguan tidur atau mimpi buruk.
  6. Merasa lelah meskipun tidak melakukan kegiatan yang melelahkan.
  7. Mengalami masalah kesehatan fisik seperti sakit kepala, nyeri otot, atau gangguan pencernaan.
  8. Mengalami sesak napas.

Berita baiknya, gangguan kecemasan ini bisa ditangani dan dikendalikan dengan baik melalui psikoterapi serta dukungan dari keluarga. Meskipun demikian, proses pengobatan ini tidak bisa dilakukan secara instan, melainkan memerlukan beberapa tahapan.

Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjelaskan berbagai metode pengobatan yang bisa membantu remaja mengatasi gangguan kecemasan. Mengutip dari lamanayosehat.kemkes.go.id, berikut adalah metodenya:

1. Terapi Perilaku Kognitif (TPK)

Terapi psikologis ini menitikberatkan pada pengenalan pola pikir dan perilaku negatif yang berkontribusi terhadap rasa cemas. Pendekatan ini dapat membantu remaja dalam memahami pikiran, perasaan, serta tindakan mereka. Dengan terapi ini, remaja juga diajarkan untuk menghadapi pikiran negatif yang tidak realistis dan membangun strategi koping yang lebih baik.

2. Terapi Obat

Dalam beberapa situasi yang lebih parah, dokter mungkin akan memberikan obat-obatan yang bisa membantu mengurangi gejala kecemasan. Penggunaan obat tersebut tetap dilakukan di bawah pengawasan yang ketat. Selain itu, pendekatan ini dilakukan bersamaan dengan metode terapi psikologis.

3. Terapi Relaksasi

Beberapa metode relaksasi bisa membantu menurunkan tingkat kecemasan, misalnya meditasi.mindfulnesslatihan pernapasan dalam, serta yoga. Pendekatan ini dapat membantu remaja memperkuat kemampuan dalam mengendalikan stres dan kecemasan secara mandiri. Selain itu, pendekatan ini juga tidak menimbulkan dampak negatif.

4. Bantuan Terapi atau Konsultasi

Terapi dukungan atau konseling bisa dilakukan oleh tenaga kesehatan mental. Pendekatan ini akan memberikan ruang yang nyaman bagi remaja untuk menyampaikan perasaan dan kekhawatiran yang selama ini mereka alami. Selain itu, metode ini juga mampu membantu mereka menemukan cara atau strategi yang efektif dalam menghadapi tekanan kehidupan dengan lebih baik.

Selain perawatan medis, dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar juga memiliki peran yang sangat penting. Orang tua sebaiknya menciptakan komunikasi yang terbuka dengan anak-anak mereka, mendengarkan keluhan anak tanpa menghakimi, serta tidak meremehkan perasaan cemas yang mereka alami.

Masalah kecemasan di kalangan remaja bukanlah hal yang perlu disembunyikan, justru kondisi ini memerlukan perhatian khusus dan penanganan yang tepat. Meningkatkan pemahaman tentang kesehatan mental adalah langkah awal untuk menghilangkan prasangka negatif terhadap isu kesehatan jiwa atau masalah kesehatan mental. Dengan demikian, kita mampu membentuk generasi muda yang sehat secara fisik maupun psikologis.