Kementan Pastikan Hewan Kurban Musim Ini Aman, Sehat, dan Sesuai Syariat

Kementan Pastikan Hewan Kurban Musim Ini Aman, Sehat, dan Sesuai Syariat





,


Jakarta




Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan stok
hewan kurban
untuk Idul Adha 2025/1446 Hijriah dalam kondisi aman, sehat, dan sesuai syariat.


“Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Kementan memastikan kesiapan stok hewan kurban dalam pelaksanaan kurban kali ini dalam kondisi aman, sehat, dan sesuai syariat,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Jakarta, Jumat, 6 Juni 2025.


Menurut data proyeksi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), jumlah hewan kurban tahun ini mencapai 3.217.397 ekor. Sementara kebutuhan nasional diperkirakan sebanyak 2.074.269 ekor.


“Dengan kondisi tersebut, Indonesia terdapat surplus sekitar 1,14 juta ekor hewan kurban yang cukup signifikan,” ujar Mentan.


Di tengah semarak Idul Adha, Kementan mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) seperti PMK, Lumpy Skin Disease (LSD), dan antraks.


Mentan Amran juga menyumbangkan 62 ekor sapi kurban untuk berbagai daerah. Ia menyalurkan daging kurban kepada masyarakat yang membutuhkan, termasuk anak yatim, fakir miskin, dan kelompok rentan.


“Sebanyak 62 ekor kami akan bagikan ke yatim piatu. Ada yang di Jakarta, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan lainnya. Ini untuk saudara-saudara kita fakir miskin, yatim piatu, seluruh teman-teman yang membutuhkan,” tutur Mentan.


Sementara itu, Dirjen PKH Agung Suganda menyebut pengawasan hewan kurban melibatkan lebih dari 9.743 petugas di seluruh Indonesia.


“Kami pastikan hewan kurban yang dipotong memenuhi prinsip Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH), bebas dari penyakit, serta sesuai kaidah kesejahteraan hewan,” ujar Agung.


Tim pengawas memeriksa dokumen Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH), melakukan pemeriksaan sebelum dan sesudah pemotongan, serta menilai tempat pemotongan. Pengawasan ini melibatkan Ditjen PKH, dinas daerah, Fakultas Kedokteran Hewan dari 11 universitas, serta organisasi profesi seperti PDHI dan PAVETI.