Kementan Bertanggung Jawab untuk Swasembada Pangan, Lepaskan Petugas Pertanian dari Kewenangan Pemda

Kementan Bertanggung Jawab untuk Swasembada Pangan, Lepaskan Petugas Pertanian dari Kewenangan Pemda



– Inovasi dalam sistem pertanian yang dicanangkan oleh pemerintah pun mencakup aspek tenaga kerja. Petugas pertanian saat ini tidak lagi berada di bawahan pemerintah daerah tingkat kabupaten atau kota. Mereka kini menjadi bagian dari struktur Kementerian Pertanian (Kementan).

Perubahan status pegawai penyuluh pertanian tersebut merupakan salah satu komponen dalam strategi mempercepat kemandirian beras nasional. Saat ini terdapat sekitar 37 ribu penyuluh petani tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dengan penyesuaian sistem kepegawaian ini, para penyuluh tadi telah menunjukkan kesediaannya untuk membantu mewujudkan ketahanan pangan secara berkesinambungan. Selain itu, mereka juga bersumpah akan ikut serta dalam meningkatkan area tanaman baru (LTT) dengan lebih cepat. Hal lainnya meliputi dukungan kepada Brigade Pangan, pemantauan efisiensi penggunaan teknologi pertanian seperti alsintan, serta pembinaan proses panen gabah.

Rizky Hasim, yang merupakan seorang konsultan pertanian di Lombok Tengah, NTB, menyatakan dirinya akan berperan sebagai pembawa pesan, pengamat, serta perantara bagi Kementerian Pertanian. Ia bertekad untuk memastikan keberhasilan program-program penting dalam bidang pertanian dan juga memberikan bimbingan terbaik pada para petani.

“Penyuluh kami dengan senang hati menyokong sepenuhnya tujuan ketahanan pangan nasional. Selain itu, kami menyebarluaskan regulasi dari pemerintah pusat tentang kedaulatan pangan, terkhusus penyerapan beras yang tengah ditingkatkan sekarang,” ungkapnya pasca rapat di Kantor Kementerian Pertanian (26/4). Ia percaya bahwa Indonesia akan mencapai ketahanan pangan berkat dukungan beberapa keputusan oleh pemerintah mulai dari subsidi pupuk, peralatan produksi pertanian, sampai pada peningkatan tarif beli langsung dari para petani.

Saat itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan apresiasinya kepada penyuluh pertanian lapangan (PPL). Ia menekankan pentingnya bagi penyuluh pertanian untuk tetap berusaha secara optimal guna memperkuat ketahanan pangan nasional. “Syukur Alhamdulillah hilal-nya telah hadir dan semoga Insya Allah kita akan capai kedaulatan beras dalam tempo yang singkat,” ungkapnya. Menurut dia, pencapaian ini tak lepas dari kerja keras serta dedikasi para PPL di seluruh pelosok negeri. Tanpa usaha mereka, kata Andi, mustahil dapat meraih kemajuan signifikan saat ini.

Di saat itu pula, Amran menghadiahkan secara langsung sebuah sepeda motor ke penyuluh pertanian yang memiliki kinerja terbaik. Hadiah ini disampaikan untuk memberi pengakuan atas dedikasi serta sumbangsih penyuluh dalam membimbing para petani dan mempercepat peningkatan area bercocok tanam (LTT).

Amran berkeinginan agar insentif dan penghargaan yang telah diserahkan bisa mendorong para penyuluh untuk bekerja lebih baik lagi. Hal ini terutamanya bertujuan untuk memperkuat upaya pencapaian ketahanan pangan melalui implementasi program-program strategis tersebut. “Di masa mendatang, kita harapkan adanya kemajuan signifikan lagi. Kita perlu menaikkan status LTT. Anggaran tahun depan sudah dipersiapkan dengan detail; di mana setiap peningkatan pada LTT akan dilengkapi dengan kendaraan dinas yaitu sekitar 5.000 hingga 10.000 unit motornya,” tuturnya.

Di samping menyediakan sarana bagi pengendara sepeda motor, Kementan juga tetap komit pada peningkatan kesejahteraan para penyuluh. Ini dicapai lewat beberapa upaya seperti program latihan, insentif yang bergantung pada prestasi kerja, serta memperkuat struktur organisasi dalam bidang penyuluhan.

(wan)

Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com