,
Jakarta
– Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi (Mendiktipenektik)
Brian Yuliarto
menjelaskan bahwa regannya sedang merancang berbagai pilihan untuk ditawarkan
mahasiswa
Yang tak dapat memperoleh visa belajar di Amerika Serikat. Kebijakan tersebut dirancang oleh Brian berdasarkan putusan AS yang bakal mengenakan penundaan pada pengeluaran visa untuk mahasiswa mancanegara.
Bagi pelajar yang sudah mendapatkan
Letter of Acceptance
Atau di LoA, Brian menyebutkan bahwa salah satu alternatif yang disarankan oleh Kementerian untuk skenario terburuk adalah beralih ke perguruan tinggi lokal atau tetap di universitas internasional namun dengan negara tujuan yang berubah.
Dia menyebut bahwa saat ini Departemen telah mengawali proses komunikasi dengan kedua perguruan tinggi tersebut. “Saat ini kami sedang melakukan dialog dengan beberapa perguruan tinggi terkemuka mancanegara guna membahas potensi perpindahan ke negara lain. Kami juga tengah kooperatif dengan sejumlah institusi pendidikan lokal untuk opsi serupa,” jelasnya lewat pernyataan tertulis pada hari Rabu, 28 Mei 2025.
Di samping dua hal tersebut, Brian menyebut bahwa timnya juga sedang berkolaborasi dengan beberapa organisasi penyalur beasiswa untuk mencegah pembatalan progam-program mereka. Brian bersikeras akan berusaha keras agar calon mahasiswa yang telah mendapat bantuan finansial dan surat tawaran penerimaan dari universitas-universitas ternama dapat melanjutkan studi sesuai keinginan mereka.
”
Kemendiktisaintek
Terus bekerja keras untuk memastikan bahwa hak pendidikan mahasiswa Indonesia masih terlindungi meski menghadapi perubahan dalam kebijakan internasional saat ini,” jelasnya.
Selagi para pelajar masih berada di Amerika, Brian menyarankan mereka supaya tetap tinggal di sana sampai adanya informasi resmi selanjutnya. “Kami memohon kepada para siswa yang telah berada di AS untuk tidak meninggalkan negeri ini demi menghindari kesulitan ketika ingin kembali,” ujarnya.
Kini, Kementerian Pendidikan Tinggi sedang mengumpulkan data tentang mahasiswa yang terkait dengan Amerika Serikat, baik mereka yang akan pergi atau telah sampai di sana. Data tersebut mencakup bidang studi pilihan mereka, tingkat pendidikan apa yang dituntutnya, serta situasi dan kemajuan dalam proses pengurusan visa mereka.
Pada hari Selasa, tanggal 27 Mei 2025, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio menyatakan penangguhan sementara untuk menerbitkan visa bagi mahasiswa internasional. Di samping itu, A.S. membatalkan semua prosedur wawancara visa belajar di setiap kedutaannya di berbagai negara. Langkah ini dilaksanakan bersamaan dengan kebijakan dari Presiden Trump yang bertujuan untuk meningkatkan penyelidikan akun media sosial calon pemegang visa asing.
