, Jakarta – Aloe veramembutuhkan lebih dari sekadar metode pengolahan yang biasa. Tanaman yang sering disebut lidah buaya ini juga memerlukan pendekatan ilmiah yang ketat, ujar Gary Swanson, Senior Vice President of Global Quality Assurance and Control di Herbalife. “Dengan popularitasnya, kualitas dan keamanan produk yang mengandung lidah buaya menjadi sangat penting. Perbedaan dalam cara menanam, panen, dan pengolahan dapat memengaruhi komposisi kimia bahan lidah buaya, sehingga diperlukan protokol pengujian yang kuat dan ilmiah untuk memastikan kualitas produk yang tetap konsisten,” katanya dalam pernyataan resmi yang diterima Tempo pada 22 Juli 2025.
Salah satu hal yang penting dalam jaminan mutulidah buayayaitu kemampuan untuk mengukur antraquinon yang terjadi secara alami – senyawa seperti aloin A, aloin B, dan aloe-emodin, yang terkandung dalam bagian lateks tanaman lidah buaya. Senyawa-senyawa ini perlu diawasi karena terkena batasan regulasi akibat dampak biologis yang telah diketahui. Pengukuran yang akurat menjadi kunci untuk memastikan bahwa produk akhir memenuhi standar keamanan dan persyaratan label.
Herbalife telah lama menerapkan metode analitis khusus berbasis Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (High-Performance Liquid Chromatography/HPLC) untuk menentukan kadar antraquinon dalam bahan baku lidah buaya dan produk akhir. Awalnya divalidasi dalam lingkungan laboratorium tunggal, metode ini baru-baru ini diuji dalam penelitian multi-laboratorium global yang melibatkan delapan laboratorium independen. Penelitian ini memastikan kemampuan metode tersebut untuk menghasilkan hasil yang konsisten, akurat, dan stabil dalam berbagai kondisi serta jenis produk.
Setelah melalui proses validasi, metode ini secara resmi ditinjau oleh ilmuwan yang ditunjuk oleh AOAC Internasional dan diakui sebagai Metode Resmi 2016.09. Keputusan ini menunjukkan bahwa metode tersebut memenuhi standar internasional terkait keandalan ilmiah dan memberikan tambahan tingkat kepercayaan bagi penggunaannya dalam program pengujian kualitas di berbagai sektor industri. “Selain menggunakan HPLC untuk analisis aloin, kami juga memanfaatkan spektrometri resonansi magnetik nuklir proton (NMR) untuk memastikan identitas molekuler dan kemurnian bahan lidah buaya—memungkinkan verifikasi yang lebih mendalam dibanding sertifikasi pemasok biasanya,” ujar Gary.
“Kini semakin banyak pemanfaatan aloe vera yang mengharuskan standar kualitas yang lebih tinggi dan dapat diukur. Oleh karena itu, kami meyakini bahwa ilmu pengetahuan harus menjadi dasar dalam setiap proses pengujian dan validasi,” ujar Swanson.
Salah satu faktor penting dalam jaminan kualitas lidah buaya adalah kemampuan untuk menentukan kadar antarquinon yang terbentuk secara alami—senyawa seperti aloin A, aloin B, dan aloe-emodin, yang terkandung dalam bagian lateks tanaman lidah buaya. Senyawa-senyawa ini perlu diawasi karena menghadapi batasan regulasi akibat dampak biologisnya yang telah diketahui. Pengujian yang akurat menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa produk akhir memenuhi standar keamanan dan ketentuan label.
Herbalife telah lama menerapkan metode analitis khusus berbasis Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (High-Performance Liquid Chromatography/HPLC) untuk menentukan kadar antraquinon dalam bahan baku lidah buaya dan produk akhir. Awalnya divalidasi dalam lingkungan laboratorium tunggal, metode ini baru-baru ini diuji melalui penelitian multi-laboratorium global yang melibatkan delapan laboratorium terpisah. Penelitian ini membuktikan kemampuan metode tersebut untuk menghasilkan hasil yang konsisten, akurat, dan stabil dalam berbagai kondisi serta jenis produk.
“Selain memakai HPLC untuk analisis aloin, kami juga menggunakannya spektrometri resonansi magnetik nuklir proton (NMR) untuk memastikan identitas molekuler dan tingkat kebersihan bahan lidah buaya—membuka kesempatan verifikasi yang lebih mendalam di luar sertifikat pemasok biasa,” ujar Gary.