news  

Kawanan Gajah Liar Kembali Merusak Kebun Warga di Bener Meriah

Pedoman Media Siber

Gajah Liar Kembali Merusak Kebun Warga di Bener Meriah

Di kawasan Pantan Lah, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, kawanan gajah liar kembali menimbulkan kekhawatiran bagi warga setempat. Peristiwa ini terjadi pada dini hari Selasa (15/7/2025), ketika sejumlah tanaman dan bangunan sederhana di areal perkebunan warga rusak akibat ulah satwa yang dilindungi tersebut.

Muji, salah satu warga setempat, mengungkapkan bahwa gangguan yang disebabkan oleh kawanan gajah ini sudah berlangsung cukup lama. Ia menyebutkan bahwa berbagai jenis tanaman seperti jagung, pinang, dan pepaya telah hilang akibat serangan hewan besar tersebut. Selain itu, gubuk-gubuk yang biasa digunakan untuk menjaga kebun juga ikut rusak.

“Kami merasa sangat khawatir karena kejadian ini terus berulang. Akibatnya, masyarakat tidak berani pergi ke ladang dan merugi secara ekonomi,” ujar Muji. Ia juga menjelaskan bahwa saat ini warga masih melakukan pengawasan intensif untuk mencegah kawanan gajah yang terdiri dari sekitar tujuh ekor itu kembali merusak tanaman mereka.

Muji berharap agar pihak terkait seperti Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh segera mengambil tindakan nyata. Ia meminta BKSDA, CRU, serta dinas terkait lainnya untuk segera menurunkan tim guna menghalau gajah-gajah liar tersebut agar tidak mendekati area perkebunan warga.

Selain itu, ia juga menyampaikan harapan terhadap program yang akan dijalankan oleh World Wide Fund For Nature (WWF). Menurut informasi yang ia terima, WWF rencananya akan membuat program khusus di daerah khususnya Pintu Rime Gayo sebagai upaya penanganan konflik antara manusia dan gajah liar.

Namun sayangnya, sampai saat ini program tersebut belum terwujud. Hal ini membuat warga semakin cemas karena konflik ini belum memiliki solusi yang jelas.

“Jangan sampai program ini hanya menjadi formalitas belaka. Kami berharap konflik ini segera selesai agar warga dapat kembali tenang dalam beraktifitas di kebun,” harap Muji.

Sementara itu, perwakilan WWF Aceh, Jamal, mengatakan bahwa pihaknya sedang mencari informasi lebih lanjut mengenai kondisi gajah yang merusak kebun warga di Pantan Lah. Ia menyebutkan bahwa beberapa hari lalu, pihaknya sedang bekerja sama dengan masyarakat Negeri Antara dalam upaya penanganan gajah liar.

“Kami akan segera memverifikasi informasi tersebut. Untuk saat ini, kami masih dalam proses konfirmasi,” ujar Jamal.

Dengan adanya tindakan yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait, diharapkan dapat memberikan solusi yang efektif dalam mengatasi masalah konflik antara warga dan gajah liar. Dengan begitu, keamanan dan kenyamanan masyarakat di kawasan tersebut bisa terjamin.