Penutupan Sementara Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura
Pagi ini, Rabu (17/7/2025), kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura yang berada di komplek kantor Bupati Jayapura di Gunung Merah, Sentani, ditutup sementara. Aksi penutupan tersebut dilakukan oleh para pegawai dinas dan petugas kesehatan sekitar pukul 7.00 WIT dan berlangsung selama sekitar satu jam.
Di depan pintu masuk kantor, terpampang spanduk dengan tulisan yang menyatakan bahwa kantor tersebut ditutup mulai hari ini hingga batas waktu yang belum ditentukan. Spanduk tersebut juga menyebutkan bahwa staf Dinas Kesehatan dan seluruh tenaga kesehatan se-Kabupaten Jayapura meminta kepada Bupati Jayapura untuk segera mengganti Kepala Dinas Kesehatan.
Tanggapan Wakil Bupati Jayapura
Wakil Bupati Jayapura, Haris Yocku, mengatakan bahwa sampai saat ini pihaknya belum mengetahui secara pasti penyebab dari aksi penutupan kantor tersebut. Ia mengaku sempat mengunjungi lokasi kejadian, namun hanya singgah sejenak.
Haris menjelaskan bahwa ia akan segera memanggil perwakilan dari pegawai dinas untuk bertemu dan membahas masalah yang terjadi. Menurutnya, kantor dinas adalah fasilitas publik yang harus tetap dapat diakses oleh masyarakat.
Ia menegaskan bahwa tindakan palang kantor bukanlah solusi yang tepat, apalagi jika dilakukan oleh Aparatur Sipil Negera (ASN). “Mereka ASN harus tahu bahwa tidak boleh melakukan hal seperti itu,” ujarnya.
Menurut informasi yang diterima, para staf dan tenaga kesehatan meminta Bupati Jayapura untuk mengganti kepala dinas. Namun, Haris masih belum memahami alasan pasti mereka meminta pergantian tersebut. Ia mengatakan, mungkin saja ada masalah serius yang membuat mereka melakukan aksi tersebut.
“Tapi kalau hanya karena tidak saling suka atau konflik pribadi, itu tidak bisa diterima. Kabupaten Jayapura milik semua orang, jadi kita harus menjaga keharmonisan,” tambahnya.
Komitmen Pemerintah Daerah
Haris menegaskan bahwa pihaknya yakin Bupati Jayapura akan segera menyelesaikan masalah ini. Ia berharap agar situasi ini tidak mengganggu pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“Kita berharap masalah ini bisa segera selesai agar pelayanan kesehatan dapat berjalan dengan baik,” katanya.
Aksi penutupan kantor ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah. Meski belum ada kepastian terkait penyebabnya, langkah-langkah diplomatis sedang diambil untuk mencari solusi yang terbaik bagi semua pihak.