Justin Timberlake mengungkapkan bahwa dirinya telah menderita penyakit Lyme.
Di sebuah unggahan di Instagram, penyanyi dan aktor tersebut menyampaikan bahwa ia mengalami kendala kesehatan selama tur dunianya belakangan ini.
Support kami, ada hadiah spesial untuk anda.
Klik di sini: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
“Di antara berbagai hal lain, aku sedang berjuang menghadapi beberapa masalah kesehatan, dan diketahui menderita penyakit Lyme — aku tidak menyampaikan ini agar kalian merasa prihatin — tetapi untuk memberikan gambaran tentang tantangan yang aku alami di balik layar,” tulisnya.
Jika kalian pernah mengidap penyakit ini atau mengenal seseorang yang mengalaminya, kalian pasti memahami: hidup dengan kondisi ini bisa sangat melelahkan tanpa henti, baik secara mental maupun fisik.
Justin Timberlake bukan satu-satunya artis yang pernah menghadapi penyakit Lyme. Banyak nama terkenal seperti Avril Lavigne, Bella Hadid, Shania Twain, dan Justin Bieber juga pernah berbagi pengalaman mereka dalam melawan kondisi ini. Cerita-cerita mereka membuktikan bahwa penyakit Lyme bisa menyerang siapa saja, termasuk mereka yang tampak sehat, aktif, dan selalu tampil sempurna di depan publik.
Berikut beberapa informasi penting tentang penyakit Lyme yang sebaiknya kamu ketahui.
Penyebab dan penularan
Penyakit Lyme merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang menyebar melalui gigitan kutu yang terinfeksi. Penyakit ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1976 setelah ditemukannya banyak kasus yang berkumpul di Lyme, Connecticut. Sejak itu, penyakit ini menjadi penyakit yang paling sering dilaporkan akibat gigitan kutu di Amerika Serikat (AS). Penyakit ini tidak hanya ditemukan di AS, tetapi juga di Eropa, wilayah bekas Uni Soviet, hingga China dan Jepang.
Support us — there's a special gift for you.
Click here: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Di Amerika Serikat, penyakit Lyme biasanya disebabkan oleh bakteriBorrelia burgdorferi, dan sebagian kecil kasus disebabkan olehB. mayonii. Di Eropa dan Asia, bakteri penyebab utamanya adalahB. afzelii, B. garinii, dan B. burgdorferi.
Risiko terbesar terkena gigitan kutu terjadi pada musim yang hangat, antara April hingga September, ketika kutu sedang aktif dan orang-orang lebih sering berada di luar ruangan. Namun, risiko gigitan kutu tidak sepenuhnya hilang pada bulan-bulan lain. Pada awal musim gugur atau bahkan di akhir musim dingin dengan suhu yang lebih hangat dari biasanya, kutu masih bisa aktif. Musim dingin yang lebih hangat juga menyebabkan kutu muncul lebih dini dari perkiraan.
Mayoritas yang terkena dampaknya adalah anak-anak dan pemuda yang tinggal di daerah dengan hutan lebat atau sering berada di padang rumput tinggi dan kawasan hutan.
Penyakit Lyme umumnya ditularkan oleh empat jenis kutuIxodes di berbagai belahan dunia:
-
Ixodes scapularis(ngengat rusa) di kawasan timur laut dan bagian utara tengah Amerika Serikat.
-
Ixodes pacificus di wilayah barat AS.
-
Ixodes ricinus di Eropa.
-
Ixodes persulcatus di Asia.
Kutu dapat melekat di bagian tubuh apa pun, tetapi mereka biasanya bersembunyi di area yang sulit dilihat seperti paha dalam, ketiak, atau kulit kepala. Umumnya, untuk bisa menyebar ke tubuh manusia, kutu harus menempel selama lebih dari 24 jam.
Gejala
Gejala penyakit Lyme bervariasi tergantung pada tahap perkembangannya.
Gejala tahap 1
Pada tahap pertama atau yang dikenal sebagaiearly localized Lyme disease(tahap 1), gejala umumnya muncul beberapa hari atau minggu setelah terkena infeksi. Gejalanya sering menyerupai flu, antara lain:
-
Demam dan menggigil.
-
Tidak enak badan.
-
Sakit kepala.
-
Nyeri sendi.
-
Nyeri otot.
-
Leher terasa kaku.
Salah satu ciri khas penyakit Lyme adalah munculnya ruam merah yang secara perlahan berkembang. Ruam ini biasanya berkembang hingga mencapai diameter minimal 18 cm. Di area gigitan kutu, sering terlihat bercak merah datar atau sedikit menonjol, dengan bagian tengah yang lebih cerah sehingga tampak seperti “mata banteng” (bull’s eye rash). Ruam ini disebut erythema migrans. Jika tidak ditangani, ruam dapat bertahan selama beberapa minggu, dan mungkin muncul ruam tambahan di area tubuh lainnya.
Gejala di tahap awal ini dapat muncul dan menghilang secara bergantian.
Gejala tahap 2
Pada tahap early disseminated Lyme disease(tahap 2), gejala muncul beberapa minggu hingga bulan setelah gigitan kutu. Gejalanya mungkin mencakup:
-
Kehilangan sensasi atau rasa sakit yang terjadi sepanjang jalur saraf tertentu.
-
Kelumpuhan atau kelemahan otot pada wajah (kelumpuhan saraf wajah).
-
Meningitis ditandai oleh nyeri kepala parah, leher kaku, serta demam.
-
Masalah jantung, seperti irama jantung yang tidak normal yang dapat menyebabkan rasa pusing atau kehilangan kesadaran.
Gejala tahap 3
Pada tahap late disseminated Lyme disease(tahap 3), gejala dapat muncul beberapa bulan hingga bertahun-tahun setelah terinfeksi. Gejala paling umum adalah penumpukan cairan di satu atau dua sendi besar, biasanya lutut, yang muncul dan menghilang dalam waktu beberapa bulan.
Pada tahap berikutnya, penyakit Lyme dapat menyebabkan neuropati, yakni rasa mati dan nyeri pada saraf perifer.
Diagnosis dan pengobatan
Untuk memastikan diagnosis penyakit Lyme, dokter akan mempertimbangkan berbagai faktor:
-
Gejala yang dirasakan.
-
Seberapa besar kemungkinan kamu pernah terkena kutu?blacklegged yang terinfeksi.
-
Seberapa besar kemungkinan gejala muncul akibat penyakit lain yang memiliki gejala serupa.
-
Hasil pemeriksaan laboratorium yang mendukung diagnosis.
Sebagian besar pengujian untuk penyakit Lyme bertujuan mengidentifikasi antibodi yang dihasilkan tubuh sebagai respons terhadap infeksi. Namun, antibodi ini tidak segera muncul; diperlukan beberapa minggu agar tubuh dapat membentuknya. Oleh karena itu, jika kamu diuji terlalu dini, hasilnya mungkin negatif meskipun sebenarnya kamu terinfeksi. Untuk itu, dokter mungkin menyarankan pengujian ulang pada waktu yang lebih tepat.
Penyakit Lyme dapat diatasi dengan penggunaan antibiotik. Semakin cepat kamu mendapatkan pengobatan, semakin tinggi kemungkinan kamu pulih sepenuhnya dalam waktu singkat.
Meski demikian, beberapa pasien masih mengalami nyeri, kelelahan, atau kesulitan berpikir yang berlangsung lebih dari enam bulan setelah pengobatan selesai. Keadaan ini dikenal dengan istilahpost-treatment Lyme disease syndrome(Penyakit Lyme Tidak Terdiagnosis Secara Akurat). Sampai saat ini, para ilmuwan masih belum sepenuhnya memahami mengapa beberapa individu mengalami PTLDS. Tidak ada pengobatan yang telah terbukti efektif untuk PTLDS, dan penggunaan antibiotik dalam jangka panjang tidak terbukti memberikan manfaat. Namun, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengurangi gejalanya.
Jika telah menjalani pengobatan untuk penyakit Lyme tetapi masih merasa tidak sehat, diskusikan dengan dokter mengenai metode terbaik untuk mengatasi gejala yang tersisa. Kebanyakan penderita akan sembuh seiring berjalannya waktu, meskipun membutuhkan beberapa bulan agar benar-benar pulih.
Pencegahan
Untuk menghindari penyakit Lyme, langkah utama adalah meminimalkan kemungkinan gigitan kutu:
-
Hindari daerah yang menjadi tempat tinggal kutu, seperti rumput tinggi, semak belukar, atau hutan lebat. Saat mendaki atau berjalan di jalur alami, sebaiknya berjalan di tengah jalur agar tidak terkena kontak langsung dengan semak atau tanaman liar.
-
Gunakan semprotan anti nyamuk atau alat pengusir serangga setiap kali melakukan kegiatan di luar ruangan. Produk yang terdaftar telah melalui uji coba untuk memastikan keselamatan dan keefektifannya. Pastikan produk pengusir serangga yang digunakan mengandung salah satu bahan aktif berikut: DEET, picaridin, IR3535, atau minyak lemon.eucalyptus, atau para-menthane-diol. Ikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada label secara tepat.
-
Semprotkan obat antinyamuk yang mengandung 0,5% permethrin ke pakaian dan peralatan.
-
Gunakan pakaian berwarna cerah agar kutu lebih mudah terlihat pada tubuh.
-
Pakailah pakaian lengan panjang dan celana panjang. Masukkan baju ke dalam celana, kemudian masukkan ujung celana ke dalam kaus kaki agar kutu kesulitan merangkak ke kulit.
-
Cek tubuh kalian, anak-anak, dan hewan peliharaan setiap hari setelah melakukan kegiatan di luar ruangan. Apabila menemukan kutu, segera lepaskan dengan hati-hati.
-
Setelah melakukan kegiatan di luar, segera mandi, cuci pakaian, dan keringkan menggunakan suhu tinggi agar membunuh kutu yang mungkin masih menempel.
7 Fakta Tentang Pedikulosis, Serangan Kutu di Rambut Manusia Apakah Aman Jika Kecoa Termakan?