JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia mencapai 7,47 juta orang pada Agustus 2024. Sebagian besar dari jumlah pengangguran ini adalah lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Pelaksana Tugas Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menyatakan bahwa jumlah pengangguran tersebut sebenarnya menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Jumlah pengangguran ini berkurang sebanyak 0,39 juta orang dibandingkan Agustus 2023,” kata Amalia dalam konferensi pers pada Selasa (5/11).
Bahkan, tingkat pengangguran di Indonesia kini lebih rendah dibandingkan dengan angka sebelum pandemi Covid-19 pada Agustus 2019.
Amalia menjelaskan bahwa penurunan TPT ini terjadi pada penduduk laki-laki maupun perempuan, serta di wilayah perkotaan dan pedesaan. Dari sisi gender, tingkat pengangguran terbuka untuk laki-laki tercatat 4,90%, sedikit lebih rendah dibandingkan perempuan yang mencapai 4,92%.
Dibandingkan dengan Agustus 2023, tingkat pengangguran laki-laki dan perempuan masing-masing turun sebesar 0,52% poin dan 0,23% poin.
Jika dilihat dari lokasi tempat tinggal, pengangguran di perkotaan tercatat sebesar 5,79%, lebih tinggi dibandingkan pedesaan yang hanya 3,67%. Tingkat pengangguran di perkotaan dan pedesaan juga mengalami penurunan dibandingkan Agustus 2023, masing-masing sebesar 0,61% poin dan 0,21% poin.
Pada Agustus 2024, kelompok usia muda, yakni 15–24 tahun, memiliki tingkat pengangguran tertinggi sebesar 17,32%. Sebaliknya, tingkat pengangguran terendah terdapat pada kelompok usia lanjut, yakni 60 tahun ke atas, dengan angka 1,49%.
Berdasarkan tingkat pendidikan, lulusan SMK menjadi kelompok dengan tingkat pengangguran tertinggi, yaitu 9,01%. Namun demikian, jumlah pengangguran lulusan SMK ini menunjukkan penurunan terbesar sejak Agustus 2019.
Berikut adalah data tingkat pengangguran berdasarkan tingkat pendidikan pada Agustus 2024:
- SD ke bawah: 2,32%
- SMP: 4,11%
- SMA: 7,05%
- SMK: 9,01%
- Diploma I/II/III: 4,83%
- Diploma IV, S1, S2, S3: 5,25%