Jepun sedang berhadapan dengan kemerosotan jumlah kanak-kanak yang amat drastik. Angkatan penduduk kanak-kanak di Jepun diproyeksikan akan mengecil secara berterusan selama 44 tahun berturut-turut. Tambahan pula, kadar kemasukan populasinya turun ke tahap rekod tertinggi sejak tahun 1950, Encik/Puan.
Pada Minggu (5/5/25), pihak berwenang Jepang menyatakan pengurangan angka populasi anak-anak. Menurut informasi yang diberikan oleh Departemen Dalam Negeri dan Komunikasi lokal, keseluruhan anak berusia dibawah 15 tahun, mencakup warga asing, kini hanya terhitung sebesar 13,66 juta jiwa. Ini merupakan turunannya dengan selisih hingga 350 ribu lebih sedikit jika kita bandingkan pada periode tahunan sebelumnya.
Hasil survey dari Data PBB pada tanggal yang beragam juga mengungkapkan hal yang sama. Di antara 37 negara dengan jumlah penduduk minimal 40 juta jiwa, Jepang menduduki posisi kedua sebagai negara dengan proporsi anak-anak terkecil, setelah Korea Selatan yang mencapai angka 10,6 persen.
Informasi tambahan dari Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Jepang menyatakan bahwa 720.998 bayi dilahirkan di negara tersebut pada tahun 2024. Hal ini mengindikasikan penurunan sebesar lima persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, serta merupakan angka kelahiran terendah sejak Jepang memulai pencatatan data serupa pada tahun 1899.
Angka populasi anak yang semakin berkurang di Jepang tidak terlepas dari tingkat kelahiran yang rendah di negara tersebut. Seperti dilaporkan oleh
Japan Today,
Pemerintah Jepang sudah mengutamakan usaha untuk melawan penurunan laju kelahiran dengan menganjurkan sejumlah kebijakan dan program.
Pemerintah Jepang sudah memberikan tambahan dukungan finansial kepada keluarga dengan anak-anak. Di samping itu, mereka juga meningkatkan fasilitas pengawasan anak dan mendukung pola kerja yang dapat disesuaikan oleh para orangtua.
Sekali lagi, usaha itu belum menuai kesuksesan yang diharapkan. Hingga kini, Jepang tetap menghadapi penurunan jumlah penduduk, terlebih lagi pada kelompok usia anak-anak.
“Saya percaya bahwa tingkat kelahiran yang menurun ini belum terkendali dengan baik,” ujar Kepala Sekretariat Kabinett Yoshimasa Hayashi, demikian laporannya.
ABC News.
Dalam informasi yang disajikan, pemerintah Jepang juga melaporkan pengurangan jumlah penduduk dalam kelompok umur tertentu untuk anak-anak. Bagaimana detailnya?
TERUSKAN MEMBACA
DI SINI.
Pilihan Redaksi
|
Bagi Bunda yang mau
sharing
soal
parenting
dan bisa dapat banyak
giveaway,
yuk
join
komunitas Squad. Daftar klik
di SINI.
Gratis!