, JAKARTA – Juru bicara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Usman Muhammad Tokan menilai Presiden ketujuh RI Joko Widodo (
Jokowi
) sudah layak disebut sebagai negarawan, karena punya pengalaman memimpin negara selama dua periode.
Dia berkata demikian demi menanggapi pernyataan Jokowi yang memilih Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ketimbang menjadi Ketum PPP.
Support kami, ada hadiah spesial untuk anda.
Klik di sini: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
“Menurut pandangan pribadi kami, biarkan beliau menjadi negarawan dengan segudang pengalaman sampai saat ini,” kata Tokan melalui layanan pesan, Selasa (10/6).
Terkait pilihan politik Jokowi, Tokan menyebut PPP menghormati dan mempersilakan eks Gubernur Jakarta itu merapat ke PSI.
“Kalaupun nanti memilih bergabung ke PSI, itu hak politik beliau,” katanya.
Support us — there's a special gift for you.
Click here: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Toh, lanjut Tokan, PSI saat ini dipimpin oleh anak Jokowi, Kaesang Pangarep, sehingga wajar eks Wali Kota Solo itu condong merapat ke partai berlogo mawar tersebut.
“Dalam konteks etika dan moral politik, itu sesuatu yang bagus, masa bapak di partai A, lalu anak di partai B, kemudian mantu atau cucu di partai C, itu sesuatu yang incredible,” ujar dia.
Tokan menuturkan PPP saat ini sedang berbenah untuk menentukan ketum baru dalam Muktamar yang bakal dilaksanakan September 2025.
“Seorang ketua umum yang akan memikul beban berat sehingga diperlukan sosok yang kuat bagaikan Umar bin Khattab, punya kedekatan dengan para ulama dan umara,” ungkap dia.
Sebelumnya, Jokowi mengungkapkan keengganan menjadi Ketum PPP dan memilih untuk bergabung ke PSI.
“Enggaklah, di PPP saya kira banyak calon-calon ketua umum yang jauh lebih baik, yang punya kapasitas, kapabilitas, punya kompetensi,” ujar Jokowi saat ditemui di Solo, Jawa Tengah, Jumat (6/6).
Eks Wali Kota Solo itu malah mengungkapkan ketertarikan masuk PSI setelah tidak menjadi bagian partai mana pun.
“Saya di PSI saja,” kata Jokowi, lalu tersenyum.
(ast/jpnn)