Berita  

Jika Terkena Gas Air Mata, Ini Cara Mengatasinya

Jika Terkena Gas Air Mata, Ini Cara Mengatasinya

PENGGUNAAN senjata kimia seperti gas air mata dalam pengendalian kerumunan kembali menjadi perhatian masyarakat setelah kejadian di depan Mako Brimob Kwitang, Jakarta. Menanggapi penembakangas air mata ke arah demonstran, KapolriJenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai kejadian tersebut. “Kita akan memeriksa hal itu nanti,” kata Listyo Sigit, pada Jumat, 29 Agustus 2025.

Di sisi lain, Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama menyampaikan bahwa gas air mata biasanya mengandung sejumlahbahan kimiaberbahaya bagi tubuh. Beberapa contohnya adalah chloroacetophenone (CN), chlorobenzylidenemalononitrile (CS), chloropicrin (PS), bromobenzylcyanide (CA), hingga dibenzoxazepine (CR).

Selanjutnya, PDPI mengingatkan bahwa gas air mata memiliki berbagai risiko terhadap kesehatan, seperti menyebabkan mata menjadi berkaca-kaca, kulit terasa terbakar, hingga kesulitan bernapas, dan sering kali juga berujung pada kematian.

Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Lalu, bagaimana cara menghindari terkena gas air mata saat berdemo?

1. Gunakan Pelindung

Di setiap unjuk rasa, wajah para peserta sering terlihat menggunakan kacamata renang atau masker yang dilapisi kain basah. Ini bukan sekadar gaya, tetapi bagian dari upaya pencegahan dan strategi. Dilaporkan oleh Physicians for Human Rights atauPHR, topi wajah atau kain penutup leher yang menutupi hidung hingga dagu dapat menjadi alternatif, sementara kacamata anti pecah, seperti kacamata hitam, kacamata renang, hingga masker gas disarankan untuk melindungi mata dari partikel kimia.

Selain itu, pakaian yang menutupi seluruh permukaan kulit serta sepatu yang tertutup, kuat, dan nyaman diperlukan agar tubuh lebih aman dan memungkinkan seseorang tetap bergerak dengan cepat. Langkah-langkah sederhana ini bisa dijadikan sebagai tindakan dasar untuk menjaga keselamatan diri ketika terjebak dalam kabut gas air mata.

2. Jangan Gunakan Lensa Kontak dan Kosmetik

Untuk mengurangi risiko paparan gas air mata, penggunaan kacamata kontak sebaiknya dihindari. Kacamata kontak bisa menahan partikel kimia yang menyebabkan iritasi, sehingga rasa sakit dan kerusakan pada mata bisa menjadi lebih berat.

Hal yang sama berlaku untuk riasan wajah, terutama eyeliner atau produk serupa di sekitar mata. Bahan kimia dalam gas air mata mudah menempel pada riasan dan memperparah iritasi. Menghindari penggunaan kosmetik menjadi penting untuk meminimalkan dampak paparan.

3. Berpindah ke Lokasi yang Lebih Tinggi

Gas air mata memiliki sifat yang lebih berat dibandingkan udara, sehingga kabutnya cenderung turun. Dilaporkan dari situscdc.gov, langkah paling efisien untuk mengurangi bahaya adalah segera pergi dari tempat tersebut dan mencari udara segar. Berjalan cepat ke area terbuka dengan sirkulasi udara yang baik dapat mengurangi pengaruh sesak napas serta iritasi.

Orang-orang yang berada di lapangan sebaiknya mencari posisi yang lebih tinggi, karena gas air mata cenderung berkumpul dekat permukaan tanah. Sementara itu, jika terjebak di dalam ruangan, jalan keluar terbaik adalah segera meninggalkan bangunan tersebut.

4. Ganti Pakaian dan Bersihkan Tubuh

Jika terkena gas air mata, para ahli kesehatan menyarankan untuk segera melepas pakaian yang terkena dan menggantinya dengan yang bersih, mencuci tubuh menggunakan sabun dan air mengalir, serta membilas mata dengan air bersih selama 10-15 menit jika terasa sakit. Lensa kontak harus dibuang, sedangkan kacamata dapat digunakan kembali setelah dicuci.

Pakaian yang terkontaminasi sebaiknya dimasukkan ke dalam kantong plastik ganda dan tidak boleh disentuh langsung tanpa menggunakan alat pelindung. Masyarakat juga disarankan untuk memberi tahu petugas kesehatan atau darurat tentang cara pembuangan agar proses penanganannya lebih aman.

Vedro Imanuel Girsangberperan dalam penyusunan artikel ini.