Jelajahi Dunia untuk Menjemur Pikiran dan Jiwa

Jelajahi Dunia untuk Menjemur Pikiran dan Jiwa

Rutinitas yang padat tentu akan menjenuhkan pikiran dan perasaan setiap individu dewasa yang sibuk bekerja. Belum lagi berbagai tugas lanjutan di rumah cukup menyita perhatian. Adakalanya burn out dapat terjadi akibat efek domino dari keseharian yang terlalu monoton.

Beberapa bulan lalu media sosial diramaikan dengan tagar kabur aja dulu. Sebagai ulasan, fenomena tagar ini imbas dari menumpuknya kekecewaan anak muda negeri karena ketimpangan antara penghasilan dan kebutuhan hidup disertai peran pemerintah yang dinilai kurang maksimal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam berbagai sektor industri pekerjaan.

Anak muda negeri secara beramai-ramai membandingkan kehidupan luar negeri dengan dalam negeri dalam segala hal mulai dari pekerjaan dan peran pemerintah. Dalam hal ini, boleh dikatakan bahwa dimanapun kita berada selalu ada ketidaksempurnaaan. Kehidupan selalu membawa kita pada berbagai pilihan. Pada intinya, kita hanya dipastikan untuk menjalani kehidupan. Apalagi sebagai individu dewasa, kita wajib bekerja dan berjuang secara mandiri.

Walau terkadang, kehidupan yang kita jalani dihadapkan pada berbagai persoalan baik itu dalam kehidupan pribadi maupun pekerjaan, tentu dapat memengaruhi kesehatan mental. Banyak dari mereka yang mudah stress, cemas, gelisah hingga depresi. Kegelisahan yang dirasakan bermula dari pikiran. Begitu menumpuknya tekanan mental yang dialami seseorang, jiwanya pun secara perlahan terganggu dan merenggut kewarasannya.

Ditambah lagi, kehidupan perkotaan dengan tingkat hubungan sosial yang rendah, menambah kesendirian seseorang. Mereka sulit berbagi cerita kepada orang lain karena merasa hubungan yang tidak dekat. Seperti kita ketahui, curhat kepada orang lain dapat mengurangi beban perasaan dan pikiran. Bila sulit menemukan teman curhat, biasanya lebih baik menemui konselor seperti psikolog atau psikiater.

Solusi untuk menenangkan pikiran dapat dilakukan dengan traveling. Bepergian sejenak meninggalkan rutinitas dan pekerjaan yang menyita pikiran dan perasaan dapat menjadi solusi dalam menyehatkan mental. Dalam traveling berbagai hal positif dapat kita petik yaitu:

1. Bertemu orang baru dalam perjalanan

Ketika kita mengunjungi tempat baru, pasti kita akan berinteraksi dengan orang yang berada di tempat itu. Entah itu untuk menanyakan arah jalan hingga rekomendasi makanan. Tentu berinteraksi dengan orang baru menjadi tantangan tersendiri. Perbedaan bahasa dan kebudayaan turut memperindah pertemuan baru tersebut. Perjalanan pun menjadi lebih berwarna.

2. Melihat suasana baru

Pesona alam yang indah memanjakan mata. Betapa tenangnya pikiran dan perasaan saat melihat pemandangan yang indah dan suasana baru yang luar biasa baik itu di pedesaan dan perkotaan.

3. Membuktikan versi terbaik diri

Traveling melatih kita untuk lebih mandiri dan dewasa dalam persoalan apapun selama perjalanan. Apalagi bila traveling dengan teman  atau keluarga, pasti akan banyak konflik terjadi. Pendewasaan diri dibuktikan dalam hal ini. Mental dan fisik kita betul-betul dilatih. Maka dari itu, traveling membuktikan versi diri yang lebih baik dari sebelumnya.

Kesimpulan:

Jika merasa sangat jenuh dengan kehidupan yang dijalani saat ini, aturlah waktu untuk bepergian sebentar. Nikmatilah hidup Anda sebaik-baiknya. Kurangi berdebat dengan pikiran dan perasaan sendiri. Kurangi membebani mental dengan hal-hal negatif. Santailah dan berwisatalah sejenak. Semoga diri akan lebih baik mulai dari sekarang.