news  

Jejak Prima Multi (PMUI): IPO Resmi Usai Isu Batal, Siapa Pemiliknya?

Jejak Prima Multi (PMUI): IPO Resmi Usai Isu Batal, Siapa Pemiliknya?

Pencatatan Saham PMUI di BEI dan Prospek Bisnis Perusahaan

PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI), yang merupakan distributor produk telekomunikasi merek XL Axiata, resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Kamis (10/7). Saham perusahaan diperdagangkan dengan kode PMUI dan masuk ke Papan Pengembangan. Penawaran saham perdana ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat struktur modal dan mendukung ekspansi usaha.

Dalam penawaran saham perdana (IPO), PMUI menawarkan sebanyak 1,16 miliar saham baru atau setara 20% dari modal disetor dengan harga penawaran sebesar Rp180 per saham. Dengan demikian, perusahaan berpotensi menghimpun dana hingga Rp208,8 miliar. Setelah pencatatan ini, total saham PMUI yang beredar di publik mencapai 5,8 miliar lembar.

Berdasarkan ketentuan BEI, jumlah saham free float per 9 Juli 2025 adalah sebesar 20%, sehingga memenuhi syarat minimum kepemilikan publik. Saham hasil IPO ini langsung dapat diperdagangkan di pasar reguler mulai hari ini.

Komentar Mengenai Rencana IPO

Sehari sebelum IPO, sempat beredar kabar bahwa perusahaan akan membatalkan rencana IPO. Kabar tersebut berkaitan dengan penyerapan saham IPO oleh underwriter. Dalam IPO ini, PMUI menggunakan Korea Investment and Sekuritas Indonesia dengan kode broker BQ. Namun, BEI telah membantah kabar tersebut. Otoritas memastikan bahwa perdagangan saham perdana PMUI tetap akan berlangsung besok, Kamis (10/7).

Sekretaris BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, menyampaikan bahwa berdasarkan koordinasi dengan penjamin emisi dan PMUI, perseroan telah memenuhi ketentuan pencatatan di bursa sehingga dapat tercatat besok.

Pengendali Saham dan Komitmen Mereka

Dua pemegang saham utama PMUI adalah Rudy Susanto Wijaya Kaswan dan Agus Susanto. Mereka mendapatkan saham dalam periode enam bulan sebelum pernyataan pendaftaran. Dalam prospektus IPO, keduanya menyatakan tidak akan mengalihkan sahamnya hingga 8 bulan setelah pernyataan pendaftaran menjadi efektif. Rudy menguasai 3,25 miliar saham, sementara Agus menggenggam 1,39 miliar saham.

Keduanya juga menyatakan tidak akan mengalihkan pengendalian atas perusahaan setidaknya selama 12 bulan pasca IPO. Pernyataan ini tercantum dalam surat pernyataan tertanggal 19 Maret 2025.

Bisnis dan Prospek PMUI

PMUI merupakan distributor XL Axiata dengan penguasaan sekitar 35% jaringan distribusi nasional. Perusahaan juga mengendalikan PT Graha Prima Mentari dan memiliki lini usaha distribusi produk FMCG serta aksesoris ponsel. IPO ini menjadi langkah strategis perusahaan dalam memperkuat struktur modal dan mendukung ekspansi usaha.

Perusahaan yang bergerak di industri telekomunikasi ini melepas 1,16 miliar saham atau setara 20% saham melalui IPO. Harga IPO yang ditetapkan Rp180, sehingga dana segar yang diraup akan mencapai Rp208 miliar.

Sebagian besar dana hasil IPO digunakan untuk membeli tanah dan bangunan milik pihak afiliasi, yakni Direktur Utama Agus Susanto, yang berlokasi di Jl. Tuparev No. 87 A, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Selanjutnya, sekitar 29,73% dana akan disalurkan sebagai pinjaman kepada anak usaha, PT Graha Prima Mentari Tbk, dengan suku bunga 9% dan tenor lima tahun.

Performa Keuangan PMUI

Perusahaan mencatatkan penurunan penjualan neto pada tahun buku 2024 sebesar 7,60% dari Rp3,49 triliun pada 2023 menjadi Rp3,22 triliun. Koreksi ini terutama disebabkan oleh turunnya penjualan barang sebesar 8,01% dari Rp3,28 triliun menjadi Rp3,02 triliun. Pendapatan dari jasa dan komisi juga ikut terkoreksi tipis sebesar 0,92% menjadi Rp202,78 miliar.

Meski demikian, laba bersih tahun berjalan justru mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,06% menjadi Rp49,63 miliar dari Rp47,69 miliar pada 2023. Peningkatan ini didorong oleh efisiensi pada beban pokok penjualan serta biaya umum dan administrasi sepanjang tahun berjalan.