,
Jakarta
– Wakil Menteri Pertanian
Sudaryono
terpilih sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Penunjukan ini mengakhiri dualisme kepemimpinan dalam organisasi tersebut, setelah dua tokoh sebelumnya, Moeldoko dan Fadli Zon, sepakat mendukung Sudaryono sebagai pemimpin tunggal.
Dilansir dari Antara,
Jumat, 27 Juni 2025, penetapan Sudaryono yang juga menjadi Komisaris Utama Pupuk Indonesia ini dilakukan dalam Musyawarah Nasional (Munas) X
HKTI
dan Kongres Tani Indonesia yang digelar di Kementerian Pertanian, Jakarta. Dalam forum itu, Sudaryono menyampaikan komitmennya untuk menyatukan kembali organisasi yang selama ini terpecah.
“Di penyelenggaraan munas kali ini, HKTI yang diketuai oleh Pak Fadli Zon dan juga HKTI yang diketuai oleh Pak Moeldoko akan ada persatuan, akan bersatu menjadi satu HKTI, tidak lagi ada dualisme di situ,” kata Sudaryono dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis, 26 Juni 2025.
Sudaryono merupakan politikus Partai
Gerindra
yang saat ini menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal untuk periode 2020–2025. Sebelumnya, ia juga pernah dipercaya sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jawa Tengah.
Tak hanya aktif di dunia politik, Sudaryono juga dikenal sebagai pengusaha. Mengutip laman resminya, sudaryono.id, ia tercatat menduduki sejumlah posisi strategis di berbagai perusahaan, seperti CEO Nusantara Energy, CEO Garuda TV, serta CEO PT Indonesian Defense and Security Technologies.
Pria kelahiran 23 Januari 1985 ini berasal dari Grobogan, Jawa Tengah. Masa kecilnya dihabiskan di dusun Mangunrejo, Tambirejo, Taroh, Grobogan. Lahir dari keluarga petani, Sudaryono dikenal sebagai anak yang cerdas dan rajin. Nilai rapornya disebut selalu di atas delapan, dan ia rutin menjadi siswa terbaik di kelas.
Kemudian,
Sudaryono
meraih beasiswa untuk bersekolah di SMA Taruna Nusantara, mewakili Provinsi Jawa Tengah. Setelah lulus, ia kembali memperoleh beasiswa, kali ini ke Akademi Pertahanan Nasional di Jepang.
Selama menempuh pendidikan di Negeri Sakura, ia mendapatkan pelatihan disiplin militer, penguatan karakter kepemimpinan, serta pemahaman mendalam tentang budaya Jepang dan perspektif global. Sepulang dari Jepang, Sudaryono langsung bergabung dengan Prabowo Subianto sebagai asisten pribadi sekaligus menjabat CEO di Nusantara Energy.
Karier politik Sudaryono terus menanjak. Setelah dipercaya sebagai Wakil Sekretaris Jenderal di Partai Gerindra, ia juga aktif di berbagai organisasi yang bersentuhan langsung dengan rakyat.
Pada Agustus 2021, ia terpilih sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI). Ia juga menjabat Ketua Dewan Pembina Pedagang Pejuang Indonesia Raya (PAPERA).
Minat Sudaryono terhadap sektor pertanian dan perdagangan rakyat tidak berhenti di tataran organisasi. Ia rutin turun langsung ke pasar-pasar di berbagai daerah untuk mendengar dan menyerap aspirasi para pedagang. Ia percaya, pasar memiliki peran sentral dalam sistem ketahanan pangan nasional, mulai dari distribusi, rantai pasok, hingga stabilitas harga. “Penguatan jaringan dari hulu ke hilir adalah kunci,” ujarnya dalam berbagai kesempatan.
Selain aktif di lapangan, Sudaryono juga dikenal memiliki perhatian khusus terhadap dunia pendidikan. Ia tengah menempuh studi doktoral di Institut Pertanian Bogor (IPB). Riwayat pendidikannya diawali dari SMA Taruna Nusantara, lalu melanjutkan ke National Defense Academy of Japan dan lulus pada 2009. Setelahnya, ia menyelesaikan program magister di Swiss German University dengan gelar MBA.
Di luar dunia politik dan organisasi, Sudaryono juga memiliki latar belakang sebagai eksekutif di berbagai sektor bisnis. Ia menjabat Direktur Eksekutif Koperasi Garudayaksa Nusantara, Chairman PT Sahabat Sejati Sejahtera Farma, Direktur PT Nusantara Telematics System, dan Chairman PT Boga Halal Nusantara.
Pada pertengahan 2024, Presiden Joko Widodo melantik Sudaryono sebagai Wakil Menteri Pertanian, menggantikan Harvick Hasnul Qolbi. Penunjukan ini memperkuat posisinya sebagai figur penting di sektor pertanian dan ketahanan pangan.
Andika Dwi
berkontriusi dalam tulisan ini.