PR GARUT– Proyek Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Tol Getaci) kembali mengalami peningkatan aktivitas setelah sebelumnya terhenti sejak tahun 2022. Jalan tol terpanjang di Indonesia ini akan melintasi sejauh 206,65 kilometer, melewati wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah, mulai dari Gedebage hingga Cilacap.
Kementerian PUPR memastikan bahwa Tol Getaci akan masuk dalam 19 proyek tol yang akan ditawarkan lewat lelang pada tahun 2026, dengan total dana investasi sebesar Rp56 triliun. Proyek tol ini dirancang sesuai dengan kondisi geografis daerah berbukit, dengan kombinasi konstruksi jalan di permukaan tanah (at-grade) sepanjang 175,27 kilometer dan jalan layang (elevated) sepanjang 22,26 kilometer.
Hanya di kawasan Gedebage hingga Nagreg, konstruksi pile slab sepanjang 9,12 kilometer akan diterapkan agar sesuai dengan kondisi medan.
Jalan tol Getaci dibuat hampir dua kali lebih panjang dibandingkan jalan layang NS Link Bandung yang dimiliki oleh Jusuf Hamka, “Raja Tol Indonesia”. Jalan tol ini akan dilengkapi dengan 1 junction, 10 simpang susun, dan 10 gerbang tol, serta memiliki dua jalur dengan lebar masing-masing 3,6 meter, yang diperkirakan mampu menampung sebanyak 10.800 kendaraan setiap harinya.
Proyek ini merupakan bagian dari jaringan jalan tol Trans Jawa Selatan, yang bertujuan mempercepat perjalanan, meningkatkan mobilitas, serta mendorong perkembangan ekonomi di kawasan selatan Pulau Jawa. Dengan perencanaan yang matang, Tol Getaci dirancang untuk mengatasi tantangan geologi seperti batuan gunung dan tanah rentan longsor, sambil tetap menjaga standar konstruksi dan lingkungan.
Setelah lama tertunda, Tol Getaci kini siap menjadi simbol infrastruktur nasional, menghubungkan wilayah selatan Jawa, mempercepat distribusi logistik, serta membuka kesempatan investasi properti dan bisnis sepanjang jalur tol tersebut.
