Berita  

IoT Masuk Kandang Kelinci, Dosen ASIA Malang Bantu Peternak Kota Batu Manfaatkan Teknologi

IoT Masuk Kandang Kelinci, Dosen ASIA Malang Bantu Peternak Kota Batu Manfaatkan Teknologi

Program Pengabdian Masyarakat (PKM) yang dilaksanakan oleh tim dosen dan mahasiswa Institut Teknologi dan Bisnis Asia Malang memperkenalkan inovasi kandang kelinci modern berbasis teknologi Internet of Things (IoT) di Desa Sumberejo, Kecamatan Batu, Jawa Timur, pada Sabtu 23 Agustus 2025. Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari para peternak kelinci yang tergabung dalam kelompok “Ternak Kelinci”.

Inovasi utama yang dihadirkan adalah sistem pengawasan suhu dan kelembapan otomatis berbasis IoT. Teknologi ini memungkinkan peternak untuk mengontrol kondisi kandang secara langsung melalui ponsel canggih, sehingga mengurangi tingkat stres dan kematian kelinci akibat perubahan suhu ekstrem maupun kelembapan yang terlalu tinggi.

Selain itu, tim PKM menyediakan sistem pengeluaran otomatis untuk menghilangkan kotoran kelinci. Fasilitas ini dinilai efisien dalam menjaga kebersihan kandang, mengurangi potensi penyakit, serta memaksimalkan penggunaan limbah kotoran sebagai pupuk organik yang bernilai ekonomi.

Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Respons Positif Peternak

Ketua Tim PKM, Dr. Justita Dura, SE., M.Ak., menekankan peran penting kerja sama antara perguruan tinggi dengan masyarakat. “Kami berharap inovasi ini tidak hanya bermanfaat bagi peternak dalam menjaga kesehatan hewan ternak, tetapi juga meningkatkan hasil produksi dan pendapatan melalui pengelolaan peternakan yang lebih efisien dan berkelanjutan,” ujarnya kepada .

Di sisi lain, Ketua Kelompok “Ternak Kelinci”, Bapak Sutiono, menyatakan rasa syukur terhadap program tersebut. “Perawatan kandang kini lebih sederhana, dan kami merasa lebih tenang karena kondisi kelinci dapat diawasi secara otomatis,” katanya.

Peluang Luar Biasa Peternakan Kelinci Batu

Kota Batu dikenal sebagai pusat peternakan kelinci karena iklimnya yang sejuk dengan suhu berkisar antara 15–19°C yang cocok untuk perkembangan hewan tersebut. Peluang usaha ini didukung oleh tersedianya pakan alami dari limbah sayur dan buah yang melimpah, serta meningkatnya permintaan daging kelinci dari para wisatawan.

Hasil samping dari usaha ternak kelinci, seperti kulit, bulu, dan kotoran, memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Bahkan kotoran kelinci dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk pertanian sekitar.

Namun, tantangan masih terjadi. Tingkat kematian kelinci berkisar antara 1 hingga 5 persen, sementara kemampuan produksi peternak belum cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan pasar. Oleh karena itu, inovasi kandang modern berbasis IoT dianggap sebagai solusi untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi.

Edukasi dan Pelatihan

Selain memperkenalkan inovasi teknologi, kegiatan PKM juga meliputi sosialisasi, pelatihan, dan penerapan langsung. Materi yang disampaikan mencakup pengelolaan kandang, kebersihan lingkungan, pemasaran, serta kewirausahaan, agar peternak memiliki persiapan yang lebih baik dalam mengembangkan bisnisnya.

Program ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam mendukung ketahanan pangan, mengurangi kemiskinan, serta meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Kegiatan PKM ini tidak dapat dipisahkan dari bantuan yang diberikan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi, serta Institut Teknologi dan Bisnis Asia Malang. Dukungan tersebut memastikan pelaksanaan program berjalan dengan baik dan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.

Peternak diharapkan mampu menjadi teladan bagi daerah lain di Jawa Timur dalam mengembangkan peternakan kelinci yang lebih sehat, efisien, dan berkelanjutan.