Tantangan Konektivitas di Wilayah Terpencil Kabupaten Sorong
Kabupaten Sorong, yang terletak di Provinsi Papua Barat, masih menghadapi berbagai tantangan dalam memastikan akses internet yang stabil dan merata. Salah satu masalah utama yang dihadapi adalah keterbatasan jangkauan dan kualitas jaringan internet, khususnya di wilayah-wilayah distrik yang terpencil.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Sorong, Eliaser Kalami, menjelaskan bahwa meskipun telah dibangun sebanyak 187 menara BTS BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi) di berbagai distrik, kekuatan bandwidth yang tersedia masih sangat rendah. Menurutnya, saat ini rata-rata kecepatan bandwidth hanya sekitar 2 Mbps, yang dinilai tidak cukup untuk mendukung kebutuhan penggunaan internet secara bersamaan, terutama oleh pengguna ponsel Android.
“Permasalahan utama bukan lagi soal ada atau tidaknya menara, tetapi kekuatan bandwidth yang tersedia. Saat ini rata-rata hanya 2 Mbps. Itu sangat kecil jika digunakan secara bersamaan oleh banyak orang,” ujarnya.
Eliaser menegaskan bahwa bandwidth sebesar 2 Mbps tidak memadai untuk mendukung kebutuhan akses informasi dan komunikasi secara optimal dari pusat pemerintahan di Aimas hingga ke distrik-distrik pelosok. Ia menyebutkan bahwa idealnya, kecepatan bandwidth minimal berada di kisaran 6 hingga 10 Mbps agar distribusi informasi bisa berjalan lebih cepat dan stabil.
Untuk mengatasi masalah ini, Dinas Kominfo Kabupaten Sorong mulai mendorong pemanfaatan layanan Starlink. Layanan internet satelit berbasis orbit rendah ini dinilai lebih andal untuk wilayah dengan topografi yang menantang seperti di Kabupaten Sorong.
“Kami berharap ke depan seluruh distrik, termasuk sekolah-sekolah di daerah terpencil, bisa menggunakan layanan Starlink agar akses internet menjadi lebih stabil dan merata,” tambahnya.
Sejak tahun 2023, pihaknya telah memasang layanan Starlink di empat titik lokasi di distrik terpencil sebagai bagian dari upaya peningkatan konektivitas digital di wilayah terluar Kabupaten Sorong. Eliaser menjelaskan bahwa layanan ini diharapkan dapat membantu berbagai instansi, termasuk sekolah dan aparat kampung, dalam melakukan tugas sehari-hari tanpa adanya hambatan.
“Kami ingin menghadirkan internet yang kuat, agar bisa dimanfaatkan oleh sekolah-sekolah maupun aparat kampung, seperti untuk menyusun dan mengirim laporan tanpa hambatan,” tutupnya.
Upaya Peningkatan Konektivitas Digital
Selain pemasangan layanan Starlink, Dinas Kominfo Kabupaten Sorong juga terus berupaya meningkatkan infrastruktur jaringan internet di wilayah-wilayah terpencil. Beberapa langkah yang dilakukan antara lain:
- Pemantauan dan evaluasi rutin terhadap kualitas jaringan internet di berbagai distrik.
- Koordinasi dengan pihak swasta dan lembaga terkait untuk memperluas cakupan layanan internet.
- Pelatihan dan edukasi bagi masyarakat tentang penggunaan teknologi digital yang efektif dan efisien.
- Pengembangan sistem monitoring untuk memastikan keandalan jaringan internet di setiap titik.
Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik dalam hal akses informasi dan komunikasi, terutama di daerah-daerah yang sebelumnya kesulitan dalam mengakses layanan internet. Selain itu, peningkatan kualitas jaringan internet juga akan berdampak positif pada berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, dan pemerintahan.
Masa Depan Konektivitas di Kabupaten Sorong
Masa depan konektivitas di Kabupaten Sorong tampaknya semakin cerah, dengan berbagai inisiatif yang dilakukan oleh pemerintah setempat. Meskipun masih ada tantangan yang harus dihadapi, seperti keterbatasan anggaran dan kompleksitas geografis, upaya yang dilakukan oleh Dinas Kominfo menunjukkan komitmen yang kuat dalam memberikan layanan internet yang lebih baik bagi masyarakat.
Selain itu, kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk perusahaan teknologi dan organisasi non-pemerintah, juga menjadi kunci dalam mencapai tujuan tersebut. Dengan kolaborasi yang baik, diharapkan Kabupaten Sorong dapat menjadi contoh dalam penerapan teknologi digital yang inklusif dan berkelanjutan.
Pengembangan jaringan internet yang lebih baik tidak hanya akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga akan memperkuat perekonomian dan pembangunan di wilayah tersebut. Dengan akses informasi yang lebih mudah, masyarakat akan lebih mampu mengakses peluang ekonomi, pendidikan, dan layanan kesehatan yang lebih baik.