Inilah Alasannya: Mengapa Semakin Sulit Menemukan Pekerjaan

Inilah Alasannya: Mengapa Semakin Sulit Menemukan Pekerjaan

Perekonomian tengah mengalami masa-masa sulit. Mungkin Ibu juga telah menyadari betapa menantangnya untuk mendapatkan pekerjaan di zaman sekarang. Kenapa begitu terjadi? Melihat beberapa tahun yang lalu, ada berbagai faktor penting yang membuat kesulitan dalam pencarian kerja kian bertambah setiap harinya.

Mencari pekerjaan yang sulit bukanlah pengalaman individual saja. Menurut penelitian pada tahun 2023 oleh Aerotek, sebanyak lebih dari 70% pelamar kerja menganggap iklim lapangan kerja saat ini kurang mendukung bagi mereka untuk menemukan pekerjaan.

Sebanyak hampir 70% orang mengungkapkan bahwa mencari pekerjaan kini jauh lebih sulit daripada sebelumnya. Kendala dalam memperoleh pekerjaan tidak terlepas dari panjangnya waktu serta ketidakbersihan proses perekrutan yang makin bertambah rumit.

Studi yang dilakukan oleh konsultan manajemen sumber daya manusia
Josh Bersin Company
Dan laporan solusi tenaga kerja AMS untuk tahun 2023 mengungkapkan bahwa waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk merekrut di seluruh dunia telah mencapai titik tertingginya sebesar 43 hari. Hal ini dipandang sebagai sesuatu yang tak dapat dikelola terus-menerus bagi perusahaan yang berniat menjaga daya saingnya serta beradaptasi dengan perkembangan industri yang pesat.

Hal itu menimbulkan ketidaknyamanan bagi mereka yang sedang mencari pekerjaan dan harus mengikuti tahapan yang membutuhkan waktu lama dengan hasil yang tidak pasti. Beberapa alasan menyebabkan kelambatan dalam proses perekrutan cukup kompleks.

Tingginya ketidaktentuan ekonomi, terganggunya aliran barang dan jasa, inflasi yang melonjak, serta peningkatan suku bunga menyebabkan perusahaan menjadi lebih selektif dan hati-hati saat menambah staf baru. Di sisi lain, jika situasi ekonomi memburuk, maka perusahaan akan cepat melakukan pengambilan langkah untuk mengerek proses perekrutan demi mendapatkan bakat unggul sebelum mereka direkrut oleh pesaing.

Kini dengan berbagai tekanan ekonomi dan geopolitik membuat banyak perusahaan mengambil pendekatan
wait-and-see
dalam hal perekrutan.

Alasannya terutama karena semakin sulit untuk menemukan pekerjaan.

Mengutip dari
Forbes
dan
Time
, yuk kita bicara tentang penyebab utama mengapa saat ini sulit mencari pekerjaan.

1. Lingkungan pasar tenaga kerja yang tak menyenangkan

Sebagai salah satu industri yang sangat dipengaruhi, teknologi awalnya merasakan peningkatan dalam proses rekrutmennya selama masa pandemi COVID-19. Namun saat ini, sektor tersebut sedang berurusan dengan pembetulan di pasarnya melalui serangan PHK mulai tahun 2022. Berdasarkan perkiraan tentang pendapatan dan pertumbuhan yang lebih rasional, banyak perusahaan telah memodifikasi ukuran tim untuk mencocokkan hal itu.

Pada saat bersamaan, persaingan di pasar tenaga kerja untuk jabatan perkantoran semakin sengit. Ini sebagian besar dipicu oleh peningkatan jumlah pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).

Perusahaan merasa memiliki hak istimewa dalam menyeleksi calon dan memperpanjang waktu perekrutan demi mendapatkan orang terbaik. Banyak organisasi saat ini cenderung menginvestasikan sumber daya mereka pada projek-projek yang menggunakan teknologi AI, sehingga beberapa jabatan lain menjadi tidak relevan lagi.

Bukan hanya itu saja, mereka yang sedang mencari pekerjaan saat ini harus menghadapi berbagai tahapan wawancara yang cukup melelahkan. Mulai dari pandemi, wawancara online telah menjadi trend baru dan malahan membuat perusahaan dapat menyelenggarakan lebih banyak sesi wawancara daripada sebelumnya ketika masih diperlukannya pertemuan langsung.

Kandidat perlu mengikuti wawancara video tunggal, uji kemampuan mereka, dan kadang-kadang ditempatkan dalam situasi di mana detail pekerjaan yang disebutkan tak sesuai dengan kondisi sebenarnya.

2. Fenomena
ghost job

Fenomena
‘ghost job’
Ikut mempersulit suasana, Bunda. Ada banyak perusahaan yang melepas pengumuman pekerjaan palsu tetapi sesungguhnya tak bermaksud untuk diisi. Alasannya dapat bervariasi, seperti menciptakan gambaran bahwa perusahaan tersebut tampak sedang berkembang atau menarik data calon karyawan untuk tujuan mendatang.

Tindakan ini sungguh merugikan bagi para pencari pekerjaan karena mereka menghabiskan waktu dan energi untuk lowongan yang sesungguhnya tak pernah ada. Selain itu, banyak pelamar juga terjebak dalam skema penipuan perekrutan.

Pelamar pekerjaan dihubungi oleh orang yang menyebut dirinya sebagai pencaker, lalu menjalani wawancara secara daring, sampai pada titik terakhir mereka dimintakan untuk menyerahkan rincian personal serta informasi rahasia.
login
Modus ini semakin merajalela dan menjelma sebagai tantangan baru di tengah persaingan pekerjaan yang telah cukup sengit.

3. Terdapat banyak pekerjaan yang tersedia tetapi tidak untuk setiap orang.

Menurut data dari
Biro Tenaga Kerja Amerika Serikat
, ratusan ribu lowongan pekerjaan tersebar luas. Akan tetapi, lebih dari setengah tambahan tenaga kerja hanya berkonsentrasi pada bidang kesehatan, pelayanan publik, dan pariwisata di Amerika.

Yang lebih mencengangkan lagi, orang-orang dengan gelar sarjana ternyata mengalami kesulitan dalam mendapat pekerjaan. Survei yang dijalankan oleh Harris Poll untuk kepentingan tersebut telah menyimpulkan hal ini.
TIME
menyatakan bahwa 51% pelamar kerja berpendidikan sarjana telah menyelesaikan semua tahap wawancara tetapi tidak menerima tawaran pekerjaan.

Lulusan perguruan tinggi cenderung diharuskan untuk menempuh beragam ujian ekstra serta menghadapi harapan upah yang tak sepadan, dibanding dengan mereka yang hanya tamatan SMA.

Saran untuk mempercepat proses mendapatkan pekerjaan

Meskipun situasi di dunia kerja cukup menantang akhir-akhir ini, hal itu tidak seharusnya membuat Bundas putus asa. Terdapat beberapa saran yang dapat bunda pertimbangkan untuk mencari pekerjaan dengan lebih efisien meski telah lama penganguran.

1. Evaluasi diri

Pertama-tama lakukan introspeksi pribadi. Tinjau kembali cara Anda mencari pekerjaan serta identifikasi kesalahan atau kelemahan yang harus disempurnakan. Pandanglah setiap kegagalan sebagai peluang penting bagi perkembangan diri dan penyempurnaan metode di masa mendatang.

2. Memiliki tujuan yang spesifik dan mengembangkannya
networking

Sangat penting untuk memiliki agenda harian yang terorganisir dengan baik, membangun relasi dalam lingkup profesi Anda, dan menjamin bahwa curriculum vitae yang diserahkan sepenuhnya sesuai sambil mencerminkan keuntungan unik yang dapat ditambahkan.

3. Jaga kesehatan mental

Tidak kalah penting, tetapjaga kesehatan mental Anda. Banyak pelamar pekerjaan yang masih menyimpan trauma emosi akibat kegagalannya di masa lalu dan hal itu dapat muncul saat sesi wawancara.

Ketidakpedulian yang buruk dapat menyebabkan sang pewawancara meragukan kemampuan Anda. Di sisi lain, ungkapkan energi positif, gairah, serta keyakinan pada diri sendiri. Penting juga untuk menghindarinya, yakni dengan mempelajari seluruh detail tentang organisasi tersebut sebelum sesi wawancara berlangsung dan pastikan telah melakukan persiapan terbaik sehingga tampak lebih yakin saat menjalani proses ini.

4. Mencoba
freelance

Apabila proses mencari pekerjaan masih mentok, bisa jadi saatnya mulai memikirkan untuk mengubah jalur karier atau berpindah ke bidang yang lain.
freelance
Atau setengah waktu. Kekelentikan dapat menuntun Anda ke arah peluang-peluang baru yang sebelumnya tak kelihatan.

Kesusahan dalam mendapatkan pekerjaan pada masa kini tidak hanya merupakan persoalan individu saja, tetapi juga refleksi dari perubahan pasar tenaga kerja global yang sedang terjadi dengan cepat. Akan tetapi, dibalik kesulitan tersebut, tersimpan potensi bagi perkembangan diri serta penemuan jalan karier baru.

Pilihan Redaksi

  • Gaji Melebihi Rp4 M Per Tahun, Berikut 10 Jenis Pekerjaan Jarak Jauh yang Sangat Populer

  • Pengertian Tenaga Kerja Outsource serta Perbedaannya dengan Pegawai Berkontrak

  • Inilah Yang Terjadi Pada Tubuh Ketika Mengalami Pengangguran, ternyata …

Oleh karena itu, jangan berhenti mencoba dan teruslah bertahan, Bunda!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas Squad. Daftar klik
di SINI
. Gratis!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com