Kucing tanpa bulu menjadi pilihan menarik bagi banyak orang, terutama mereka yang alergi terhadap bulu hewan.
Meskipun tidak sepenuhnya hipoalergenik, jenis ini mengurangi risiko alergi karena tidak memiliki rambut yang mudah rontok.
Selain itu, kucing-kucing ini punya penampilan unik dan kepribadian yang hangat, menjadikannya kucing peliharaan yang digemari banyak pecinta hewan.
Berikut adalah lima jenis kucing tanpa bulu yang paling populer dan cocok untuk kamu yang menginginkan kucing peliharaan yang istimewa seperti dirangkum dari The Spruce Pets dan PetMD.
1. Sphynx
Sphynx merupakan ras kucing tanpa bulu paling terkenal. Ras ini berasal dari Kanada pada tahun 1960-an akibat mutasi genetik alami yang kemudian dikembangkan melalui persilangan dengan kucing berbulu pendek.
Meski tampak botak, beberapa Sphynx memiliki bulu sangat halus, seperti peach fuzz pada bagian tubuh tertentu seperti telinga, kaki, atau ekor.
Kulitnya hangat saat disentuh dan butuh perawatan khusus, termasuk mandi rutin untuk menjaga kebersihan dan kelembapannya.
-
Kepribadian: Manja, penuh energi, dan suka bersosialisasi. Sphynx juga dikenal sangat vokal dan senang diperhatikan.
-
Masa hidup: 8–14 tahun
2. Bambino
Bambino adalah hasil persilangan antara Sphynx dan Munchkin, menciptakan kucing tanpa bulu bertubuh mungil dengan kaki pendek.
Ukuran tubuhnya kecil, tetapi kucing ini memiliki telinga besar dan ekspresi wajah yang menggemaskan.
Meskipun disebut “bayi” dalam bahasa Italia, Bambino membutuhkan perhatian serius dalam perawatan karena mudah mengalami masalah kulit dan persendian. Mandi teratur dan pengawasan kesehatan sangat penting untuk ras ini.
-
Kepribadian: Ramah, ceria, dan aktif. Mereka sangat menyukai kehadiran manusia dan senang bermain sepanjang hari.
-
Masa hidup: Hingga 12 tahun
3. Donskoy
Dikenal juga sebagai Don Sphynx, Donskoy berasal dari Rusia dan memiliki karakteristik unik karena gen dominan yang menyebabkan rambutnya rontok secara alami.
Ada empat jenis bulu pada ras ini: rubber bald (botak total), flocked (berbulu halus), velour (botak sebagian), dan brush (berbulu tidak rata).
Donskoy sering menumbuhkan lapisan tipis bulu saat musim dingin dan akan rontok saat suhu menghangat. Mereka cerdas dan mudah beradaptasi, bahkan bisa dilatih seperti anjing.
-
Kepribadian: Pintar, tenang, dan penyayang. Mereka senang berinteraksi dengan manusia dan mudah dilatih.
-
Masa hidup: 12–15 tahun
4. Dwelf
Dwelf adalah kucing mini hasil kombinasi dari Sphynx, American Curl, dan Munchkin.
Ciri khasnya termasuk telinga melengkung dan kaki pendek yang membuat tampilannya seperti makhluk fantasi.
Karena berasal dari beberapa mutasi genetik, Dwelf cenderung memiliki tubuh kecil dengan risiko gangguan tulang atau sendi.
Mereka tidak memiliki bulu, meski beberapa mungkin memiliki rambut halus di area tertentu.
-
Kepribadian: Aktif, ramah, dan sangat suka berada di dekat manusia. Mereka cocok untuk kamu yang ingin kucing yang selalu ingin dekat.
-
Masa hidup: Sekitar 12 tahun
5. Elf
Elf merupakan hasil persilangan antara Sphynx dan American Curl, menghasilkan kucing tanpa bulu bertubuh lebih besar dari Dwelf namun tetap mempertahankan bentuk telinga yang melengkung.
Kulitnya lembut seperti beludru, dan beberapa individu mungkin memiliki bulu tipis di bagian telinga, ekor, atau kaki.
Elf dikenal sangat ekspresif dan setia, serta senang menjalin kedekatan dengan pemiliknya.
-
Kepribadian: Cerdas, penyayang, dan mudah bersosialisasi. Cocok untuk keluarga dan pemilik yang mencari teman berbulu (tanpa bulu) setia.
-
Masa hidup: 8–14 tahun
Memelihara kucing tanpa bulu memang butuh komitmen lebih besar dibanding kucing biasa. Mereka membutuhkan mandi secara berkala, perlindungan dari suhu ekstrem, dan perawatan kulit yang konsisten.
Namun, kepribadian mereka yang hangat dan penampilan unik membuatnya jadi kucing peliharaan favorit bagi banyak orang, termasuk mereka yang sensitif terhadap bulu.
Jika kamu sedang mencari kucing yang berbeda dari yang lain, ras-ras di atas bisa menjadi pilihan tepat untuk dijadikan teman hidup yang setia dan penuh kasih.
