Maarten Paes berbicara mengenai figur Emil Audero dalam tim nasional Indonesia.
Kompisisi timnas Indonesia makin kokoh pada babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 untuk zona Asia.
Khususnya dengan kehadiran empat nama baru yaitu Emil Audero, Dean James, Joey Pelupessy, serta Ole Romeny.
Mayoritas lini sekarang memiliki kompetisi sengit untuk merebut posisi yang penting.
Dua pemain bernama Maarten dan Emil siap bersaing demi memperoleh tempat di skuad nasional.
Maarten Paes menyatakan bahwa Emil Audero merupakan pemain bertalenta yang pada akhirnya bergabung dengan tim nasional.
Pengalaman bertanding untuk sejumlah tim di Eropa membuktikan bahwa ia merupakan penjaga gawang berkualitas tinggi.
Maarten cukup tersanjung karena kiper Palermo itu akhirnya menyatu dengan skuad klub.
Dia merupakan penjaga gawang hebat yang telah membela tim terkemuka seperti Inter Milan, Juventus, dan Sampdoria.
Kini ia memperkuat Palermo dengan status peminjaman dari Como dan memiliki jam terbang di Serie A.
“Sangat menggembirakan bagi saya untuk dapat bertemu dan melatihnya,” ujar Maarten Paes seperti dikutip dari kanal YouTube FC Dallas.
Penjaga gawang berumur 26 tahun tersebut menambahkan bahwa keduanya memiliki cara main yang tidak sama.
Akan tetapi, ia tidak merasa terganggu oleh kompetisi yang ada di Tim Nasional.
Kondisi tersebut merupakan suatu kebiasaan karena kedua belah pihak berharap menyumbangkan usaha mereka demi kemajuan Timnas Indonesia.
Menurut saya, kita berdua unggul dengan mempunyai style permainan di bawah mistar yang agak beragam.
Tetapi kedua belah pihak memiliki kelebihan masing-masing, kita sama-sama memberi tantangan.
Dan kamu tahu, dengan caranya yang biasa dan hangat, kita cukup menentukannya di lapangan.
Menurutnya, “Sama halnya di sini bersama Coloddi Antonio (kiper FC Dallas), saya dapat bermain dengan setiap kiper. Sebelumnya, saat masih membela Timnas Belanda, saya juga tidak menemui kondisi yang berbeda.”
Maarten Paes menyatakan dengan tegas bahwa dirinya akan mentaati sepenuhnya keputusan yang diambil oleh pelatih Patrick Kluivert.
Meliputi penentuan orang-orang yang akan ada di lapangan.
Dia percaya bahwa para pemain akan bertarung habis-habisan dan menunjukkan kemampuan terbaiknya di lapangan.
Saya adalah seseorang yang baik hati dan cenderung ingin mengenal satu sama lain dengan cara belajar bersama bukan bermusuhan.
“Menurut pendapat saya, ini adalah langkah yang harus diambil, lalu keputusan ada pada sang pelatih untuk menentukan kiper siapa yang diyakininya dapat menghasilkan performa terbaik,” ungkapnya.
